Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Selasa, 02 Juli 2013

Kuasa dan Kuasa

Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (Mat 4:8-9)

Saya sangat terganggu dengan ayat ini. Dan saya mencoba untuk mencari apakah ada kesalahan terjemahan atau adakah ayat-ayat lain yang dapat menjelaskan ayat ini. Tanpa melihat bahasa asli atau terjemahan lain pun, kita dapat mengerti ayat ini aneh, "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.". Dapatkah pembaca menangkap apa yang saya maksud dengan aneh di sini?

Pertanyaan saya adalah mengapa "semua itu" iblis tawarkan kepada Yesus? Bukan kah Yesus memiliki Anak Allah yang memiliki segala sesuatu? Kenapa di sini iblis menawarkan sesuatu yang ia punya yang mana Yesus tidak punya? Tidakkah pembaca mempunyai pertanyaan yang sama dengan saya, atau hanya saya saja yang frustasi belajar sekian lama, menyimpan dalam hati, mengeluarkannya lagi, mencari sana-sini, mencocokkan sana sini apakah match dengan ini atau match dengan itu?

Mungkin ada 2-3 tahun saya mencari jawaban atas pertanyaan ini, hmmm.... jawabannya tidak lari kemana-mana, dari dulu ada di situ, namun baru-baru ini saja saya menyadarinya. Dan sekarang ini saya akan membuka rahasianya. Are you ready?

Sebelum menjelaskan tentang pertanyaan "mengapa iblis mempunyai sesuatu yang Yesus tidak punya, sehingga ia menawarkan barter antara 'semua itu' vs ‘menyembah dia’", saya akan menjelaskan beberapa latar belakang pendukung sehingga pertanyaan ini lebih mudah dimengerti untuk dijawab.

Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga (power - dunamis) dan kuasa (authority - exousia) kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. (Luk 9:1)

Apa yang ingin saya tekankan di sini adalah ada perbedaan antara power – dunamis dengan authority – exousia, yang mana dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan kata “kuasa”. Saya pernah ‘kurang kerjaan’ sehingga mengumpulkan kata-kata “kuasa” dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dapat di lihat pada
http://motivationarea.blogspot.com/2012/01/kata-kuasa-dalam-perjanjian-lama.html. dan http://motivationarea.blogspot.com/2012/01/kuasa.html
Tentu saja saya search dalam bahasa Indonesia “kuasa”. Paling tidak ada 4 kata Yunani yang menjelaskan tentang “kuasa”, tetapi yang paling familiar dan paling banyak terdapat dapat dalam 2 kata, yaitu: “dunamis” dan “exousia”. Secara singkat arti kata “dunamis” adalah tenaga dalam, sedangkan “exousia” adalah otoritas, batas-batas kekuasaan. Paling mudah untuk kita mengerti tentang “exousia” ini jika kita melihat 2 Kor 10:13.
So dengan demikian kita dapat mengerti Luk 9:1, bahwa Yesus tidak hanya mengutus murid-murid dengan kuasa yang dari dalam (tenaga dalam) tetapi juga dengan surat perintah batas otorisasi, sampai batas mana saja hal yang mereka boleh lakukan. Otoritas juga kadang bicara soal batas-batas daerah kekuasaan.



Dengan penjelasan singkat dari Luk 9:1, kita kembali lagi ke Mat 4:8-9
Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia (kosmos) dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (Mat 4:8-9)

Di sini kita melihat bahwa ada “suatu daerah kekuasaan” yang iblis punya, yang Yesus tidak punya. Jika kita melihat bahasa aslinya kata “dunia” dalam kata “kerajaan dunia” adalah kosmos. Jika kita ingin membandingkan dengan “apa yang Yesus punya” kita akan terkejut, ah… mungkin hanya saya.

“Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa (exousia) di sorga dan di bumi (ge)”. (Mat 28:18).

See… iblis mempunyai kosmos tetapi Yesus hanya mempunyai ge.
Study kata, berdasarkan Kamus Thayer, yang disederhanakan penyampaiannya:
Kosmos: alam semesta
Ge: bumi dimana kita berpijak.

Jika Anda mempunyai waktu lebih, mari melihat alur sejarah, nubuatan dan jalan cerita tentang Yesus. Jika Anda ingin tau jawabannya segera, maka Anda dapat melewatkan bagian ini dan segera cari tanda *** berikutnya.

***
Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat: yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon, orang Het, orang Feris, orang Refaim, orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu." (Kej 15:18).

Ayat ini memang sulit dimengerti, namun kita tidak perlu repot dan pusing lagi karena Paulus telah menjelaskan hal ini kepada kita, sehingga ayat ini dapat dimengerti, bagi orang yang ga sekolah rabi seperti saya – karena Paulus pergi ke sekolah rabi. Mari kita melihat Gal 3:16.

Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus. (Gal 3:16).

Nubuatan pada kitab Kejadian bahwa Tuhan memberikan “negeri ini” kepada keturunan Abraham, which is Kristus – singular, bukan plural-Israel. “Negeri ini” dimulai dari sungai Mesir sampai ke sungai besar Efrat, yang mana batas-batasnya telah dijelaskan dalam Kej 15:18. Jika dilihat dari peta Alkitab, batas-batas tersebut adalah batas-batas untuk Israel. Sungai Nil adalah batas selatan dari Kanaan, sedangkan sungai Efrat adalah batas timur dari Kanaan. Sedangkan Kanaan adalah tanah perjanjian. Dan di situlah Israel bermukim. Dalam 2Sam 8:3 mengatakan bahwa daerah kekuasaan Daud sampai ke sungai Efrat.

Sebenarnya Abram sudah tiba di Kanaan (Kej 12:5), tetapi Abram harus menapaki kakinya di seluruh tanah perjanjian itu berdasarkan panjang dan lebarnya (Kej 13:17), dari mulai Mesir. Kej 13:15 janji itu sudah dimulai “akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu…”.
Jadi, “ge” yang diberikan kepada Yesus adalah Israel. Kedatangan Yesus yang pertama adalah untuk orang Israel. Ia lahir sebagai keturunan Israel, Ia tumbuh di Israel, Ia adalah Mesias yang dinantikan Israel, namun Ia ditolak oleh umat-Nya sendiri.

Itulah sebabnya dalam Yoh 17:9 Yesus tidak berdoa untuk dunia (kosmos) yang tidak diberikan kepada-Nya, tetapi hanya kepada dunia (ge), yaitu murid-murid-Nya yang diberikan kepada-Nya sebagai milik-Nya (Mat 28:18).

“Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia  (kosmos) Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu”. Yoh 17:9.

Sampai di sini kita telah belajar tentang batas-batas kekuasaan, otoritas, authority. Dan kita menemukan bahwa daerah kekuasaan iblis mencakup kosmos, yaitu alam semesta, sementara Yesus hanya mendapat Israel.

Jangan berhenti… lanjutkan terus, kisah belum berakhir.

***

Tentang “kuasa” ini lebih jelas lagi jika kita melihat di Luk 4:6-7
Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa (exousia = authority) itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."

Mari kembali kepada pertanyaan pokok, “mengapa iblis mendapatkan otoritas atas kosmos? Kapan?”.

Pernahkah kita bayangkan, mengapa langit dan bumi ini diciptakan, dan mengapa manusia ini ditempatkan di atas bumi ini? Ini adalah permulaan dari jawaban atas pertanyaan pokok kita ini.

Mari kita memulai pada saat bumi ini dijadikan. Ketika Allah menciptakan langit dan bumi, bumi belum berbetuk dan kosong (cheos = kacau) (Kej 1:1). Mengapa terjadi kekacauan ini? Kekacauan ini terjadi karena Lucifer diusir dari surga (Yeh 28:1-19). Dalam Yeh 28:17 terjemahan ITB: “Ke bumi kau (Lucifer - iblis) Kulempar”, tetapi I’m not really sure karena dalam bahasa Ibrani disebut “eretz”, bisa saja bumi, tanah, atmosfir. Saya lebih suka terjemahan Gill yang mengatakan “from the throne and pinnacle of honour, to the lowest state and condition”.

Tidakkah kita pernah berpikir siapa yang terlebih dahulu ada, manusia atau iblis yang mengacak-acak bumi? Tentu saja iblis terlebih dahulu ada, kemudian Tuhan membuat suatu tempat/ infrstruktur untuk manusia dan akhirnya manusia itu diciptakan. Manusia diberikan tugas untuk berkuasa atas bumi yang baru saja diciptakan. Manusia diberikan “kuasa” – “authority” (otoritas) untuk menguasai bumi, bukan saja bumi tetapi juga alam semesta.

Ketika manusia diciptakan, sepertinya iblis mempunyai sasaran untuk ngobrol. Targetnya adalah Hawa, karena Adam lebih sering berbicara dengan Tuhan, dan tidak mudah baginya untuk ditipu. Itulah sebabnya Hawa menjadi sasaran untuk diajak ngobrol dan akhirnya berhasil ditipunya. Pada saat itulah iblis berhasil menipu manusia, dan akhirnya manusia itu memberikan otoritas atas kosmos itu kepada iblis. Iblis tidak dapat mencuri otoritas atas kosmos itu dari manusia. Otoritas itu diserahkan manusia kepada iblis ketika Adam meninggalkan kekuasaan yang Tuhan telah berikan kepadanya. Hal ini mirip dengan ketika Esau menyerahkan warisannya untuk kepuasan sesaat (Kej 25:29-34). Di sini kita tahu bahwa iblis memperoleh kosmos, kerajaan dunia ketika manusia itu jatuh dalam dosa, menyerahkan kekuasaannya kepada iblis.

Prinsip dari penciptaan bumi adalah Tuhan memberikan bumi kepada manusia untuk menguasainya dan juga untuk mengalahkan iblis. Pada saat Yesus dicobai di padang gurun, Yesus ditawarkan suatu jalan pintas oleh iblis "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (Mat 4:8-9). Iblis tau bahwa Yesus memegang kuncinya, Yesus memegang jalan-Nya untuk menuju kemenangan. Yesus datang untuk mati dan bangkit untuk merebut kembali apa yang direbut iblis melalui pertama-tama Israel dan yang kemudian melalui orang-orang yang percaya kepada-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar