Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Jumat, 24 Februari 2012

Benarkah Baik Untuk Seseorang Tidak Menikah?

"Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin" 1Kor 7:1
Benarkah lebih baik bagi seseorang untuk tidak menikah? Ini adalah salah satu dari sekian banyak pertanyaan dalam alkitab yang sulit untuk dimengerti. Tapi marilah kita memperhatikan beberapa penjelasan mengenai ini.


Ayat ini sebenarnya menjelaskan bahwa Paulus sedang menjawab pertanyaan jemaat Korintus. Jemaat kristen di Korintus sedang dalam kondisi yang tidak baik saat itu. Mereka seakan terjepit karena penganiayaan, budaya Yunani yang mempengaruhi pertumbuhan iman kristen, perihal pengajaran nabi-nabi palsu, rendahnya moral secara seksual. Belum lagi perihal daging yang di jual di pasar telah dipersembahkan dahulu kepada dewa-dewa orang Yunani


Paulus merasa perlu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan jemaat Korintus ini. Orang kristen di Korintus mengajukan pertanyaan tentang hidup menikah dan hidup tidak menikah.Pertanyaan-pertanyaan mereka pun dapat dikatakan bahwa mereka hampir saja terpengaruh (bahkan sebagian mungkin terpengaruh) pada gaya hidup orang Yunani, yang menganggap bahwa tubuh itu tidak penting, tubuh adalah bagian bagian yang jahat dari seseorang. Sedangkan dalam iman kristen tubuh adalah bagian dari kepribadian. Tubuh dan jiwa adalah milik Tuhan, janganlah dicemarkan.



Doa dan Action

"jika kamu sudah berdoa, segera untuk action. Jika kamu tidak yakin, lebih baik tidak usah berdoa untuk meminta apapun"
Suatu hari kuberjalan menyusuri pinggiran tol. Rasanya sesak di dada ini, rasa ingin marah, hanya karena terlalu letih bekerja. Dan hari itu adalah hari yang overload bagiku. Sekesal-kesal hati ini, aku tetep menjaganya agar tidak meledak marah-marah. Aku berusaha memikirkan hal yang indah, hanya untuk mengusir perasaan marah dalam hati. Semua cara dan semua hal indah dipikirkan tak membuat reda amarah ini.

Sampai akhirnya aku tertambat pada satu cara, "berdoa". Ya... berdoa dalam hati, bertanya pada Tuhan. Tiba-tiba aku mengingat bahwa aku dan hidupku sedang berjalan bersama-sama dengan Tuhan. Aku memberanikan diriku untuk bertanya, "Tuhan... aku bosan... aku capek.. kenapa Engkau tidak memberikanku sebuah mobil. Kan aku sudah pernah berdoa untuk itu". Tak sadar aku menyeracau tidak jelas dan sama sekali lari dari alur cerita. Apa yang aku minta saat itu, jauh dari akar masalah yang sebenarnya yang aku alami.