Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Rabu, 23 Maret 2011

Cerita-cerita aja: Ikan yang ngajarin tentang "kebiasaan"

Haii apa kabar semua. Rasanya kangen banget utk bisa menulis di dinding blog lagi. Saya sedang sibuk untuk persiapan Rise Up Young Generation 2, dan juga menulis beberapa rh dan kesibukan lainnya. hidup nomaden dari satu kota ke kota lain, wow... amazing... make my life so living.

Suatu hari, gw ga bisa tidur, tentu saja karena stress. Stress kali ini agak berbeda. Lemmi tell you first... STRESS adalah respon berlebihan (tidak biasa) terhadap perubahan. Perubahan yang dimaksud biasanya berupa tekanan, makanya pemilihan katanya 'stress'= menekan/ tekanan. Stress gw kali itu adalah karena terlalu senang, bahagia sehingga pikiran ini tak mau berhenti bekerja. Pikiranku sudah kuajak bermain game plant vs zombie pun dia tetap bekerja tak mau berhenti. Seolah ga rela jantung adalah pemenangnya. (jantung tetap bekerja, sekalipun kita tidur selama kita hidup). *ngelantur*

Ok.. gw cerita yang lain, cerita berbobot. Beberapa harini gw terkesima dengan salah satu makhluk Tuhan yang diciptakan-Nya pada hari kelima, yaitu ikan Cichild, bermarga Cichildae. Ikan ini adalah salah satu jenis ikan dari 300 jenis lainnya yang menjadi penghuni Danau Galilea dan juga dari perairan Sungai Nil, Mesir. Ikan ini juga dinamakan ikan Santo Petrus.
Jenis ikan ini juga ditemukan di Amerika Utara, dengan nama Tilapia. Peternakan tilapia menghasilkan 1,500,000 ton, per tahun berkisar US$1.8 Miliar. Ikan ini lebih dikenal dengan ikan Salmon (ikan laut) dan ikan Trout (ikan air tawar/ danau).


Sejak tahun 1945, ikan ini sudah mulai masuk ke aquarium. Spesies yang dijadikan hobi ini dari Genus Pterophyllum, dari Sungai Amazon, Amerika Selatan, yang dikenal dengan nama ikan Anglefish, Oscar, Convict Cichil dan Discus.



Dan beberapa ikan Cichild sangat kuat dan dijadikan Ikan Laga, di Amerika Selatan, yaitu dikenal dengan nama Peakock Bass (Chicla), yang populer dengan nama Sportfish.



Nah jenis ini adalah salah satu dari 15 anak turunan Chicildae.

Ikan Cichild, mempunyai perwakilan di Indonesia. Mungkin hasil import dari negara tetangga, mungkin dari Taiwan atau dari Singapur. Taiwan sendiri dapr eksport dari Singapur, yang sebelumnya berasal dari Jepang dan Amerika. Jenis ikan ini baru beberapa tahun terakhir ini dibicarakan di Indonesia. (atauu.... karena gw blm lahir yaa... hehehe...). katanya sih mereka mulai bermukim di Indonesia sejak tahun 1969. Di Indonesia ikan bermarga Cichildea ini dikenal dengan nama Ikan Nila. (apa karena untuk mengenang tempat asalnya "sungai Nil", atau karena warna indigonya, atau karena langsung mengimport dari Sungai Nil, Afrika? really I don't no. Sepertinya ikan nila adalah jenis dari ikan trout, krn ikan nila hidup di air tawar). Well... ikan ini mengandung level mercury yang rendah, cepat tumbuh dewasa (bisa cepat dijual), siklus hidupnya pendek, mudah dibudidayakan, ikan yg suka berdiet, lemak rendah, kalori rendah, kaya pospor, niacin, selenium, vit B12 dan potasium.

Karna ikan ini mudah dibudidaya, harganya juga murah, hmmm... terakhir januari 2011, harga ikan ini per kg nya sekitar 15rb rupiah saja. Tapi sayangnya ada nilai kurang untuk ikan, yaitu kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan peredaran darah. Aniway... daging ikan ini gurih banget. Wenaakkk banget looohhh apalagi dibakar... maknyoss...

begghh... sudah kepanjangan cerita ttg ikan, nanti jadi ahli ikan pula... hihihi..

Okey... let we start... Info pentingnya gini:
Ikan Cichild ini adalah jenis ikan yang ditangkap oleh murid (mgkn Petrus), dan di mulut ikan ini terdapat 4 dirgam. Apakah Yesus sedang melakukan magic?? Mungkinkah di mulut ikan ada uang logam 4 dirham? Mat 17:27 "...pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya....".

Mari kita melihat kebiasaan dari ikan ini. Di tulisan sebelumnya, sudah ditampilkan video tentang ikan Cichild ini Cichild - Mouth Brooding Fish. Ikan ini menyimpan telur-telurnya di dalam mulutnya. Ketika telurnya menetas, anak-anak ikan dikeluarkannya dari mulutnya, namun tidak dibiarkannya sendiri, ikan ini masih mengikuti kemana anak-anak ikan ini pergi. Ketika anak ikan dalam bahaya, sang induk langsung menangkap anak-anak ikan itu masuk ke dalam mulutnya. Anak-anak ikan tumbuh besar dan menjadi dewasa, kebiasaan induk Cichild itu tetap melekat dan menjadi suatu "kebiasaan". Ikan ini hobi bertengger di dasar laut/ danau. Di dasar itu sering ditemukan banyak uang logam, atau apapun. Tak sadar, induk Cichild ini menyambar dasar danau itu dan menangkap beberapa uang logam di dalam mulutnya. So... Yesus tidak sedang melakukan magic. Yesus tau tentang ikan ini. Yesus dan murid-murid tinggal di sekitar Danau Galilea, tempat ikan ini berasal. Yesus dan murid-murid tinggal di Kapernaum, di daerah Zebulon, Naftali, di pinggir danau. Kemungkinan murid-murid juga ga kaget ketika diperintahkan untuk menangkap ikan untuk menemukan 4 dirham di dalamnya. Mungkin kekaguman mereka terletak pada "ikan pertama yang ditangkap". Berbeda dengan rasa penasaran orang pada zaman sekarang. Orang sekarang lebih berpikir uang logam 4 dirham ada karena Yesus berbuat mujizat tiba2 ada 4 dirham di mulut ikan. Akibatnya orang sekarang suka berpikir bahwa Tuhan itu bekerja serabutan, suka-suka, tak berpola dan melakukan kehendak-Nya sesuka hati. Efeknya bagi kehidupannya adalah bertindak hal yang sama dan 'menyatakan' dirinya sebagai Tuhan (karena mereka adalah anak Tuhan).

Tuhan bekerja dengan sistematis, Ia berencana, Ia menyediakan resourcenya dan Ia mengerjakannya. Mujizat itu bukanlah magic, sehingga hanya untuk orang-orang tertentu saja. Mujizat dapat dialami oleh semua orang yang mengikuti 'alur ceritanya'. Cerita alkitab bukanlah cerita dongeng ciptaan manusia, sehingga sekarang mustahil untuk dilakukan. Cerita alkitab bukanlah cerita di awang-awang yang tak terjangkau. Iman bukanlah sesutau yang fiktif, "pokoknya iman lah". Iman itu harus menyentuh logika kita, dan make sense untuk dilakukan. Banyak orang mengatakan "kalau masuk akal ya bukan iman", well.... pendapat ini berbeda dengan pendapat saya, "saat kita percaya/ beriman saat itulah kita mampu melihat dimana ujungnya, maka dengan hati yang tenang kita mampu merancang tujuan ke arah yang terlihat itu, tentunya karena percaya kepada Siapa yang mengatakannya".

Well.... Back to Cichild, for me pelajaran tentang ikan ini, sungguh luar biasa. Kebiasaan-kebiasaan kecil kita tidak boleh disepelekan. Mungkin di situ Tuhan menempatkan sesuaut potensi yang membuat kita terangkat. Melakukan perkara-perkara kecil (baca: kebiasan) dengan setia, pasti akan membuat kita lebih besar, tak terasa kita sudah melakukan hal yang luar biasa, dan tiba-tiba kita berada di puncak promosi. Wow...

Tadi pagi saya mendapat suatu nasehat yang luar biasa melalui BBM broadcast, from Ps Sonny EZ: "Promosi itu dari Tuhan. Sehebat apapun manusia menghalangi atau menentang tapi kalau Tuhan sudah mengangkat, tidak ada yang dapat menghalangi. Kalau Dia sudah membuka pintu, tidak ada yang dapat menutup. Usaha manusia sia-sia jika ia mengangkat dirinya sendiri atau menghalangi orang lain yang dipromosikanNya. Tetap rendah hati. Bintang Anda bersinar hari ini. Amin?".
Ini adalah perkataan profetik, ya kan? For me, this is powerful. Thanks to Ps Sonny.



#*) Tulisan ini terinspirasi, pas gw denger kotbah ttg jenis ikan ini. Sebelumnya gw sdh membaca ttg ikan ini. Sang pengkotbah menyebutkan nama ikannya adalah Cichildea, hmm... krn seingatkan nama ikan itu ga sepanjang itu, makanya jadinya penasaran dan mulai mencari lagi. Beberapa sumber dari wikipedia, national geograpic dan juga buku. Hehe... akhirnya gw sendiri dapat pelajaran penting bin berharga. btw jadi laper.. cari ikan nila bakar yuuukkk...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar