Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Senin, 21 November 2011

Nonton Langit Biru

Wah akhirnya bisa nonton film LANGIT BIRU. With my beloved little sister went to XXI Citraland. Ga lupa popcorn, hotdog dan minuman dingin. Kakak beradik ini terlihat akur saat nonton dan mengunyah bersama. Kawan Bukan Lawan... haha..

-000-



'Langit Biru' disutradarai oleh Lasya F. Sutanto, dan dibantu Nia Dinata sebagai produser. Mengembangkan ide cerita yang berasal dari Hanna Carol, Melissa Karim mencoba merangkai skenario film menjadi jalinan cerita yang menyentuh, sekaligus mendidik dan menghibur.

Film ini sangat menghibur dan mempunyai nilai-nilai positif yang wajib diketahui oleh tenaga pendidik dan terutama anak2 sekolah. Issue bullying ini adalah suatu kisah nyata yang sepertinya 'lagu wajib' dari generasi ke generasi namun tak kasat mata sehingga lolos dari sensor deteksi baik orang tua, guru, sekolah dan masyarakat. Orang tua atapun guru tidak terlalu konsen dengan issue bullying. Sehingga anak lah yang menjadi korban. Tidak tau harus berbuat apa dan harus menerima keadaan dan berakibat merusak psikologis anak.

Seorang pria yang baru saja meninggalkan masa remajanya, mengaku kepada ibunya kalau dia mempunyai kelainan seksual. Walaupun ia tidak melakukan hubungan homoseksual, namun kecendrungannya menyukai sesama jenis. Hal ini hanya berawal dari ketika masih kecil ia sering dilecehkan, dibully disebut "banci" oleh teman-temannya di sekolah. Hanya karena ia sedikit gemulai bukan berarti dia banci. Satu kata hinaan yang ditujukan kepadanya merusak jiwanya dan membuat dia berpikir bahwa dirinya bukan laki-laki tetapi malahan sebaliknya. Ibunya sangat menyesal, seandainya saja ia tahu bahwa hanya karena satu kata itu dapat merusak emosional putranya, maka dari dulu ia pasti berbuat sesuatu.

Seorang anak 14 tahun di Amerika melakukan bunuh diri hanya karena dibully. Seorang anak SD kelas satu dilaporkan oleh sebuah stasiun swasta, dibully oleh kakak kelas 3 SD. Dan masih banyak kisah pelecehan antar siswa di sekolah. Hal-hal seperti ini sering tidak menjadi perhatian guru dan orang tua. Sebenarnya kisah nyata bullying ini bukan baru saja hadir di masyarakat kita, hanya saja kurang mendapat perhatian.

Bullying membawa akibat buruk di masa depan. Jika kita sudah tahu dampak buruknya, mengapa kita membiarkan bangsa ini menuai akibatnya. Stop Bullying! Say No To Bullying. KAWAN BUKAN LAWAN.

Film ini memvisualisasikan kenyataan hidup anak sekolah dengan begitu apik, sehingga film ini dapat membuka mata masyarakat, sekolah, guru, orang tua dan anak-anak didik agar  tidak memberi cap atau memberi label atau julukan kepada anak. Hanya karena kita belum mengenal seseorang, bukan berarti dia adalah LAWAN. Hanya karena orang lain tidak sama dengan kita, bukan berarti orang itu ANEH. Hanya karena dia kita sangka ANEH, kita tak dapat MELECEHKANNYA. Kita perlu kenal teman kita, kita perlu kenal orang-orang di sekitar kita.

Wajib ditonton nehhh.... Film ini dibintangi oleh Brandon IMB, Patton (Idola Cilik), Ratnakanya Anissa (Musikal Laskar Pelangi), Arie Wibowo, Saykoji, Ary Kirana, Ayu Sita, Becky Tumewu, dan Joko Anwar. Dan masih banyak lagi... Buruan serbu bioskop kesayangan Anda :)