Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku
melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya
(pisteueis)? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Yoh 1:50
Injil Yohanes ini ditulis oleh Yohanes anak Zebedeus dan
Salome, saudara dari Yakobus. Injil Yohanes mencatat bagian-bagian lain yang
tidak tercatat dalam kitab-kitab injil sinoptik lainnya. Hal yang perlu kita
ketahui dari inti Injil ini adalah injil Yohanes memperlihatkan, membuat orang
percaya dan menyakinkan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, yang merupakan
satu-satunya jalan menuju kepada keselamatan. Inti dari itu semua, kita mencuplik bagian
kata kerjanya saja, yaitu “percaya” (piseuo = aku percaya). Di dalam Injil
Yohanes terdapat 90 kali kata “percaya”. Dan sama sekali tidak mencantumkan
bentuk kata bendanya. Iman adalah bentuk kata bendanya. Dalam bahasa Yunani,
kata kerja dasar tidak dapat berdiri sendiri, harus disertai dengan subjeknya.
Dari sini saja kita sudah dapat insight bahwa iman (pisteuis)/ kepercayaan
tidak ada artinya jika tidak dikerjakan/ diaktifkan. Artinya harus ada subjek
yang mengerjakan “percaya” sehingga kata
itu bisa membentuk pisteuo (aku percaya), pisteuomen (kami percaya), pisteueis
(kamu percaya), dsb.
Injil ini dimulai dengan “Pada mulanya Allah..”, menyatakan
bahwa Yesus itu sudah ada dari sejak semula sebelum semuanya ada, Ia selalu
ada, eksis. Kematian dan kebangkitan Yesus menyediakan keselamatan atas hukuman
kekal. Siapa yang menerima Yesus yang
telah membayar harga bagi dosa-dosanya dapat beroleh pengampunan dan dapat
pergi ke sorga.
Pasal demi pasal yang dibaca dari injil ini terasa begitu
crunchy dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. Barulah kusadari itulah
sebabnya mengapa ada orang yang study untuk pendahuluannya saja memakan waktu
2-3 tahun, dan setelah study selama 8 tahun Ia dengan semangat mengatakan “mash
banyak lagi”. Wow….
Saat ini saya mengajak pembaca untuk memperhatikan bagian
kecil dari bagian Injil Yohanes, Yoh 1:50. Jika disearch di kitab Injil
Yohanes, alkitab terjemahan baru (ITB), maka ayat ini adalah ayat ke-3 yang
mengandung kata “percaya”. Sebelum membaca artikel ini, ada baiknya kita
membaca Yohanes 1 secara keseluruhan, karena walaupun di alkitab kita dibagi
atas 4 perikop, namun sebenarnya merupakan satu kesatuan.
Orang Yahudi sangat menantikan kedatangan Mesias. Ada banyak
versi tentang Mesias yang beredar saat itu. Mesias artinya “yang diurapi”.
Dalam kitab PL, ada banyak orang yang diurapi ini, seperti: nabi, raja, imam,
bapa-bapa Israel. Dari sinilah konsep ini dimulai. Jadi Mesias adalah jabatan
tertinggi, yang merupakan wakilnya Tuhan untuk misi penyelamatan umat Allah.
Ada pemahaman Mesias sebagai raja (Meshiach ben David), ada pemahaman Mesias
sebagai imam (Meshiach ben Aron), dan mungkin ada Mesias sebagai nabi.
Pada umumnya orang Yahudi menantikan seorang Mesias yang
keturunan Daud, jadi Mesias sebagai raja. Konsep Mesias bagi mereka adalah a great
political leader, a charismatic leader yang dapat memberikan
inspirasi-inspirasi, a great military leader yang akan memenangkan peperangan
bagi Israel, a great judge who makes righteous decision untuk Israel. Maklumlah
mereka sangat menderita dalam penjajahan Romawi. Bukan hanya itu saja, tetapi
mereka telah belajar dari para rabi bahwa nubuatan-nubuatan harus lah terjadi,
ketika mereka di kelas beth Talmud. Bahkan di kelas beth sepher pun mereka
sudah mulai mempelajarinya:
Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama
seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus
kamu dengarkan. Ul
18:15.
Dan juga nubuatan dari para
nabi:
Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa
Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang
bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya
Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah
namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita. Yer 23:5-6
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh
dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan
pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan
sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia
akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan
keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia
akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan
nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Yes 11:1-
Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan
bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu
itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan
dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita! Sebab beginilah
firman TUHAN: Keturunan Daud tidak akan terputus duduk di atas takhta kerajaan
kaum Israel!
Yer 33:15-17
Pemahaman orang Yahudi
terhadap Mesias hanyalah sebatas pandangan mata jasmaniah mereka saja. Mereka
mengharapkan Mesias sebagai raja yang akan mendirikan kerajaannya di bumi dan
menghalaukan semua musuh-musuh mereka dan memberikan keadilan bagi mereka,
memberikan kebebasan dan ketentraman bagi mereka. Padahal kedatangan Yesus
melebihi dari pengharapan mereka itu, hanya saja tidaklah kelihatan dengan mata
jasmani. Pemahaman Yesus sebagai Mesias/ Kristus haruslah dipahami secara
rohani. (Kristus adalah sebutan lain dari Mesias – Yoh 1:41).
-000-
Setiap anak-anak Yahudi
sejak berusia 6 tahun diwajibkan untuk mengikuti pendidikan seorang Rabi, dimulai
dari Beth Sepher (house of book).
Jadi mereka diwajibkan untuk menghafalkan kitab Torah, sampai hafal betul di
luar kepala. Sehingga ketika perayaan memasuki usia akil balig (menjadi seorang
dewasa), Bar Mitzvah (usia 13 tahun untuk anak lelaki) atau Bat Mitzvah (usia
12 tahun untuk anak perempuan) mereka sudah dapat menghafalkan kitab Torah.
Jika mereka sudah lulus pendidikan beth sepher, mereka bisa melanjutkan kepada Beth Talmud (house of interpretation),
dimana mereka akan belajar untuk menafsirkan Torah, dan juga melanjutkan
menghafalkan kita Nabi-nabi. Kemudian, jika tamat dari kelas ini, mereka dapat
melanjutkan kepada kelas Beth Midrash (house of Allusion), dimana mereka
diajarkan untuk mengenal perumpamaan, menggunakan petunjuk-petunjuk. Mereka harus
menguasai kitab-kitab secara keseluruhan, mengerti hubunganya sesuai konteks. Ketika
mereka belajar, mereka harus mengikuti kemanapun sang Rabi pergi. Yang menjadi
masalahnya di sini adalah tidak semua orang yang mengikuti kelas-kelas ini
dapat lulus, dan kalaupun lulus hanya sedikit saja yang mau melanjutkan ke
tahap berikutnya. Kelas Beth Midrash
hanya sedikit sekali. Orang—orang yang mampu menafsirkan sampai dalam dan
detail adalah orang Yahudi Kabalistik, dan jumlahnya pun tidak banyak.
Sebagai catatan,
rasul-rasul walaupun mereka berprofesi sebagai nelayan, mereka tidaklah
benar-benar tidak bersekolah dan tidak berpendidikan. Minimal mereka mengecap
pendidikan Beth Sepher, yang artinya mereka menghafalkan Torah (5 kitab Musa:
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan), yang notabene orang Kristen
zaman sekarang belum tentu ada yang menghafalkan satu bagian kitab pun. Tetapi
tidak diketahui sampai sejauh mna mereka menghafalkannya, dan kemungkinan
mereka tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu Beth Talmud.
Setelah pembuangan Babel,
+/- 70AD, ada banyak text yang terhilang, dan juga mereka kesulitan untuk
mengintepretasikan kitab-kitab dikarenakan mereka tidak bisa lagi menggunakan
bahasa Ibrani. Untuk menghindari kesulitan-kesulitan itu makanya mereka harus
menghafalkan kitab-kitab (TANAKH = Torah Nevi’im Khetuvim). Dan tradisi lisan
tidaklah terlalu ditekankan, tetapi mereka dianjurkan untuk menuliskannya.
-000-
Mari kita melihat Yoh 1:50
Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku
melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya
(pisteueis)? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.
Apakah pembaca sudah
dapat melihat maksud dari ayat ini dari penjelasan sebelumnya di atas?
Hal yang membuat saya
bertanya-tanya adalah Yoh 1:46-47:
Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang
dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!"
Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia:
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di
dalamnya!"
Mari kita mulai dari
objection atau penolakan Natanael terhadap Yesus, tetapi kemudian Yesus
menyambut dia dengan jujur "Lihat,
inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!".
Tidakkah pembaca bertanya-tanya seperti saya? Apa maksudnya ini?
Kitab Injil Yohanes dapat
menjawab penasaran saya:
Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi
berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci
mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem,
tempat Daud dahulu tinggal." Yoh 7:41-42.
Nazareth adalah sebuah kota yang terletak
di tanah Galilea (Mark 1:9; Luk 1:26). Nazaret
dikenal sebagai kota tempat imam-imam tinggal, namun kota tersebut dikenal sebagai
kota yang dianggap hina. Yesus dibesarkan di Nazaret. Yesus harus tinggal di
situ karena Ia harus menggenapi nubuatan para nabi, Mat 2:23 – “Ia akan
disebut: Orang Nazaret”. Dalam bahasa Ibrani ‘netser’, "he shall be called a shoot". Adalah suatu
sebutan penghinaan, ejekan dari Asyur untuk menyebutkan pohon-pohon cedar yang
sudah tumbang (Yes 10:33-34). Demikian juga istilah ini dipakai untuk menubuatkan kedatangan Mesias
(Yes 11:1 - IBIS, “Keturunan Raja Daud seperti pohon yang sudah ditebang.
Tetapi sebagaimana dari tunggul tumbuh tunas baru, demikian pula dari keturunan
Daud akan muncul seorang raja). Lihat juga nubuatan kedatangan Mesias seperti
tunas - Mzm 22:6,8; Mzm 69:11; Yes 53:2-3, Zak 3:8; 6:12.
Jika pohon-pohon cedar
ditebang habis, agak berbeda dengan pohon beringin (oak tree), Yes 6:13 – IBIS,
“Tetapi seperti pohon beringin bila ditebang masih ada tunggulnya, begitu juga
masih akan ada sisa dari bangsa itu yang menjadi permulaan umat yang suci”.Jadi
pohon beringin (oak tree) itu menggambarkan bahwa ada harapan bagi Israel
melalui Mesias dari keturunan Raja Daud. Yesus sudah menggenapi nubuatan ini,
Yesus adalah Sang Mesias. Kenyataan bahwa Ia dibesarkan di Nazaret adalah
alasan yang cukup untuk orang-orang membuat Dia terhina.
Dalam nubuatan para nabi
pun telah disebutkan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem, tempat Daud dahulu
tinggal. Jadi seorang Israel seharusnya sudah tau bahwa tidak mungkin Mesias
itu berasal dari Nazaret - Galilea. Mika 5:2 TUHAN
berkata, "Hai Betlehem Efrata, engkau salah satu kota yang terkecil di
Yehuda! Tetapi dari engkau akan Kubangkitkan seorang penguasa untuk Israel yang
asal usulnya dari dahulu kala."
Kembali ke Natanael…
Yohanes Pembaptis mengatakan
kepada kedua muridnya di Betania, yang salah satunya adalah Andreas “Lihatlah
Anak Domba Allah”, kemudian Andreas mengikut Yesus. Andreas memberitahukan
kepada Simon saudaranya tentang Mesias ini. “Kami
telah menemukan Mesias” Yoh 1:41.
(Pengakuan ini berbeda
dengan pengakuan yang dilakukan oleh Petrus,
“Engkau adalah Kristus” (Mark 8:29); “Kristus
dari Allah” (Luk 9:20); “Engkau
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Mat 16:16). Pengakuan Petrus adalah
berasal dari Allah sendiri yang mengatakannya melalui mulut Petrus, sedangkan
pengakuan Andreas adalah berdasarkan pengetahuan dan intepretasi dari
Perjanjian Lama).
Kemudian Yesus berangkat
ke Galilea dan bertemu dengan Filipus di Betsaida dan mengatakan “ikutlah
Aku!”, Filipus pun mengikut Yesus. Filipus berasal dari kotanya Andreas dan
Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael
dan berkata kepadanya, "Kami sudah menemukan orang yang disebut oleh Musa
dalam Buku Hukum Allah, dan yang diwartakan oleh nabi-nabi. Dia itu Yesus dari
Nazaret, anak Yusuf". Tetapi
Natanael menjawab, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari
Nazaret?" "Mari lihat sendiri," jawab Filipus. Yesus melihat
Natanael datang, lalu berkata tentang dia, "Lihat, itu orang Israel
sejati. Tak ada kepalsuan padanya." Yoh 1:45-47 –IBIS.
Mari kita perhatikan Tetapi Natanael menjawab, "Mungkinkah
sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" … Yesus melihat Natanael datang,
lalu berkata tentang dia, "Lihat, itu orang Israel sejati. Tak ada
kepalsuan padanya.". Yesus pastilah dapat mengetahui apa yang ada
dalam hati Natanael, sekalipun dikatakan dari jauh. Bukankah Natanael telah
menolak Yesus, dan setuju dengan kebiasaan saat itu bahwa tidak ada hal yang
baik dari Nazaret. (Natanael tinggal di daerah Galilea juga, yang merupakan
tetangga dari Nazaret, jadi tau betul akan kondisi Nazaret) Anehnya Yesus tidak menyalahkan penolakan Natanael, justru
Yesus memberikan penilaian yang benar tentang Natanael "Lihat, itu orang Israel
sejati. Tak ada kepalsuan padanya."
Natanael diberikan
sebutan “Israel sejati” oleh Yesus sendiri, karena Natanael mengerti akan kitab
sucinya, bahwa Mesias harusnya berasal dari Betlehem, kota Daud. Ketika
Natanael menyebutkan “mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret”, ia
merujuk kepada nubuatan tentang Mesias, ‘netser’, sebagai tunas yang tumbuh
setelah pohon beringin itu ditebang. Atau disebut “Sang Tunas” oleh Zakaria
3:8. Yesaya 11 mengatakan “seperti pohon yang sudah ditebang… dari tunggul
tumbuh tunas baru”. Ini adalah istilah ejekan, yang menyatakan bahwa tunas yang
tumbuh pada pohon yang sudah ditebang itu tidaklah bagus.
Kemudian Yoh 1:48 Kata
Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus
kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.". Ketika
Yesus mengatakan ayat 48 ini, di ayat 49 Natanael langsung percaya kepada-Nya
“Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel”. Dengan kata lain Natanael
mengakui Yesus sebagai Mesias, wakil Allah untuk menyelamatkan umat-Nya Israel.
“di bawah pohon ara”.
Mungkin Yesus sedang melihat Natanael sedang berdoa atau melakukan kewajiban
doa orang Israel. Tetapi Zakaria 3:8-10 telah mencatat “Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas
…. Pada hari itu, demikianlah firman
TUHAN semesta alam, setiap orang dari padamu akan mengundang temannya duduk di
bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara”. “di bawah pohon ara” maksudnya adalah kedamaian, ketentraman.
Kristus datang bukan hanya mengangkut kesalahan, ketidak adilan tetapi membawa
damai, kesenangan, bebas berkomunikasi akan segala sesuatu, sehingga orang
Kristen akan menjadi pembawa damai, kesenangan itu pula. 1 Raj 4:25; Mika 4:4
mencatat bahwa itulah janji Tuhan.
Ketika Yesus mengatakan
“… Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara”, Natanael sepertinya
memahaminya sebagai nubuatan Zakaria 3:8-10, dan berarti juga seketika itu
Yesus memberikan damai, ketentraman, kebebasan kepada Natanael sehingga ia
dapat percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Ini adalah pengalaman Natanael
dengan Tuhan. Ini adalah intepretasi yang tinggi dari seorang Israel seperti
Natanael. Ia menunjukkan dirinya apa adanya, sehingga ia disebut “Israael
sejati”.
Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku
melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya
(pisteueis)? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Yoh 1:50
Natanael menjadi percaya
kepada Yesus sebagai Mesias, karena seketika itu ia mendapat pengalaman
surgawi, pengalaman di bawah pohon ara, yaitu mendapatkan kebebasan, kedamaian
dan ketentraman. Arti kata percaya
di sini adalah
· - membiarkan diri dipengaruhi dan diyakinkan
· - secara sadar diyakinkan oleh janji Tuhan
· - mendapatkan pengalaman surgawi ketika memberikan diri untuk yakin akan
Firman Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar