Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Jumat, 02 September 2011

Sempurna adalah Tujuan

Topik ini adalah topik favorit yang mendapat perhatian lebih banyak dua tahun terakhir bagi penulis. Tadi pagi penulis menonton salah satu acara favorit di channel favoritnya. Suatu tayangan tentang realiti hidup. Tentang seorang kaya, seorang jutawan, yang ingin membantu orang lain dengan uangnya. Sebelum ia membagikan uangnya ia harus benar-benar memastikan bahwa orang yang akan diberinya uang itu harus benar-benar layak menerima bantuan itu. Oleh sebab itu, jutawan itu harus menyamar menjadi orang biasa, berbaur dalam kehidupan orang yang akan dibantunya itu dan mencari tau akan kebutuhan orang-orang yang akan dibantunya itu. Tidak semua orang dapat menerima bantuan finansial dengan gampangnya, banyak orang dapat dengan mudah tersinggung hanya karena ada orang yang mau memberikan uang untuk membantunya. Oleh sebab itu seorang pemberi bantuan haruslah berhati-hati jangan sampai menyinggung perasaan orang yang akan dibantunya itu. Well... jadi teringat perkataan "kadang lebih enak ketika memberi daripada ketika menerima". Hehe... perkataan itu penulis ucapkan karena seseorang menolak untuk ditraktir :D Ketika penulis renungkan "terlebih berkat memberi daripada menerima" atau dengan perkataan lain "lebih berbahagia memberi daripada menerima", yaa... ini sebenarnya statement umum.... tidak mudah sebenarnya memberi kepada orang lain, karena tidak semua orang mau diberi juga. So... pastinya seseorang yang dapat memberi akan mendapat berkat sukacita dalam hatinya, terlebih lagi 'hukum tabur tuai' yang pasti berlaku dalam kehidupan.

Liburan Lebaran 2011

Senangnya bisa pulang ke kampung halaman... bertemu papi, mami, adek-adekku, tetangga-tetanggaku, om dan tanteku, saudara-saudara, teman-teman sekalian. Senang sekali dapat bersenang-senang di kota ini. Walaupun kadang aku merasa bahwa kota ini agak menyebalkan bagiku, baik soal service yang kadang buat gregetan dan tentang 'sok kuasa' beberapa orang, yaahh... aku tetap merasa betah untuk tinggal di kota ini. Rasanya waktu sepuluh hari itu kurang. Sayang sekali suami tercinta tidak ikut serta :'(

Mendapatkan tiket untuk dapat mengunjungi kota Medan saja, rasanya hati ini penuh dengan kegembiraan. Mendapatkan kode book-nya saja sudah bisa merasakan apa yang akan dimakan, apa yang akan dikerjakan, akan berkunjung kemana, mau bertemu siapa saja, mendapatkan apa, segala sesuatu kesenangan sudah dapat terbayangkan. Sumringah....