Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Rabu, 25 Desember 2013

Greatful for This Year

Tulisan kali ini hanyalah pengungkapan rasa syukur penulis akan apa yang telah terjadi sepanjang tahun 2013 ini. Ada tawa, ada tangis, ada kesal, ada senang, ada pahit, ada manis, ada kekurangan, ada kelimpahan dan berkat besar. Ada berantem hebat, ada kerukunan hebat juga, bahkan romantisme dalam rumah tangga. Ada hal-hal yang direncanakan terjadi, ada hal-hal yang ga direncanakan terjadi, ada hal-hal yang di luar dugaan terjadi. What a year! Tuhan begitu hebat melindungi dan menjaga kami, Ia melimpahkan segala sesuatu yang baik kepada kami. Secara.. Tuhan ga punya stok hal jahat apapun yang mau dikasih ke kita, Ia hanya punya stok segala sesuatu yang baik.

Gw kadang suka iri sama orang yang ga ngaku ga pernah kesal. Agak aneh bagiku, ntah karena ga ngaku atau memang pengendalian dirinya yang kuat. Okey.. mari ambil positifnya, pengendalian diri yang kuat. Sebelum berkomentar lebih banyak, mari kita lihat apa yang Alkitab katakan tentang hal ini. Mari kita lihat bagian dari suratan Paulus yang disebut juga dengan queen of epistle, yaitu Efesus.
1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. 2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. 3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. (Efesus 2:1-3 ITB)
Singkatnya ayat ini bicara soal kematian rohani karena mentaati penguasa kerajaan angkasa. Dalam bahasa Inggris disebut prince of the power of the air, which is iblis. Atau disebut juga dengan penguasa udara. Sehingga dapat masuk akal ketika terjemahan The Message mengatakan "kamu memenuhi paru-parumu dengan polusi ketidakpercayaan, dan menghembuskan udara ketidaktaatan". Kalau mau ga terpolusi dari udara yang dikuasai si iblis, ya check out. Dari awal kejatuhan iblis, ia sudah mengacau. Makanya dalam PB kata "dunia" - kosmos (bhs Yunani), selalu melambangkan sesuatu yang jahat.
It wasn’t so long ago that you were mired in that old stagnant life of sin. You let the world, which doesn’t know the first thing about living, tell you how to live. You filled your lungs with polluted unbelief, and then exhaled disobedience. We all did it, all of us doing what we felt like doing, when we felt like doing it, all of us in the same boat. (Eph 2:1-3 The Message).
Jika kita perhatikan lebih dalam lagi ada 2 hal yang bertentangan tetapi dalam dunia yang pararel, yaitu mati-hidup. ayat 1 dikatakan "kamu sudah mati...", tetapi ayat 2 disebut "kamu hidup di dalamnya", berarti jika digabungkan menjadi "kamu hidup di dalam kematian karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa". Pelanggaran itu berarti sudah tau salah tapi dilanggar. Dosa itu berarti melenceng dari hukum Allah. So... keadaan seperti ini pastinya sudah menjauh dari Tuhan, atau melenceng tetapi sudah pasti arahnya bukan ke Tuhan.

Kembali kepada "gw iri..". Saya terlihat kurang rohani karena mengakui hal ini. Ya.. saya mengakui hatiku cepat bereaksi terhadap keadaan sekitar, sehingga cepat kesal dan cepat reda pula jika ada penangkalnya. Gw perlu alasan yang jelas untuk meredakan rasa iri ataupun menenangkan sesuatu yang bergejolak di hati.  Intinya gw pengen lebih baik lagi. Gw ingin ga cepat kesal, gw ingin terlihat lebih perfect. Ya... dalam hidup ini gw dah banyak melakukan kesalahan ini itu, lupa ini, teledor di sana sini, agak semberono, agak nekad. Gw pernah merenungkan hal ini, duduk diam sendiri, dan menemukan beberapa indikasi mengapa "gw iri', sehingga terlihat tidak rohani. Pertama, gw membandingkan diri dengan orang yang lebih perfect, orang yang lebih haati-hati. Poin pertama adalah "membandingkan diri". Kedua, gw punya alasan untuk melakukan hal pertama, yaitu gw pengen perfect. Walaupun spouse gw blg dia benci hal-hal yang terlalu detail dari diri gw, terlalu ingin sempurna, tapi klo gw lihat diri gw, sebenarnya gw masih banyak kurang ini dan itu. Misalnya aja dalam menulis sebuah artikel. Ketika gw menulis, rasanya ingin menambahkan poinnya lebih banyak lagi, ingin mendetailkannya lagi, ya... gw memang lakukan itu. Seketika selesai menulis, rasanya perfect. Tapi besok hari ketika bangun pagi, langsung teringat... aduh.. seharusnya ada poin ini... seharusnya bagian itu ditambah itu. Begitu juga setiap habis siaran, rasanya ada aja yang kurang. Ketiga, gw pengen perect, karena gw terinspirasi dengan kotbah "sudah selesai", gw lupa siapa yang mengkotbahkan ini tapi pastinya di gereja tempat gw bergereja sekarang ini. Gw pengen ketika gw mati nanti, gw bener-bener sudah menyelesaikan tugas di bumi ini secara perfect. Alasan keempat adalah setiap anggota tubuh Kristus harusnya berfungsi, yaitu dapat mengerjakan bagiannya dengan tepat, untuk orang lain.Gw sangat suka dengan ayat ini
Dialah yang mengatur supaya semua anggota disusun dan disatukan dengan sempurna, supaya kita seperti tubuh yang bisa bergerak dan bertumbuh karena ada sendi-sendi dan anggota-anggota tubuh yang lain. Ketika tiap-tiap anggota berfungsi dengan teratur, kita seperti tubuh yang sehat, karena saling menguatkan dan saling mengasihi. (Efesus 4:16 TSI - copy from https://www.bible.com/bible/320/eph.4.tsi)
Dalam hal "detail", gw belum punya solusi. Menurut gw, itu adalah kekuatan gw, ya... kekuatan gw yang belum berfungsi dengan sempurna. Tetapi kekuatan gw itu agaknya mengganggu orang yang paling dekat dengan gw. So... gw harus mencari suatu cara agar gw tetap bisa mengembangkan kekuatan gw (yang gw pikir masih kurang baik), tanpa mengganggu ketenangan hidup orang yang paling dekat dengan gw.

Well... dengan membaca beberapa paragraf tentang gw yang suka dengan kesempurnaan, sepertinya tidak mudah untuk jadi my spouse ya. Haha... tapi sebenarnya gw blum sesempurna itu. Hanya saja, standar kami berbeda. Perbedaan itu kadang indah, kadang bencana.

Beberapa bulan ini, apalagi mulai september oktober, kami dalam pergumulan yang lumayan berat. Rasanya ingin meledak. Dan akhirnya memang meledak dalam pertengkaran. Tetapi syukur kepada Tuhan, semuanya masih di bawah kontrol Tuhan. Tuhan yang baik itu menyelamatkan hidup pribadi kami masing-masing dan pernikahan kami. Ketika kami bersama-sama belajar Firman Tuhan, kami berkomitmen sendiri-sendiri untuk mengikuti apapun yang Firman Tuhan katakan, akhirnya masing-masing dari kami berubah. Memang berat untuk membuang ego, pride dan standar pribadi sendiri, tapi saya pribadi mengingat tujuan gw hidup, sehingga gw mau berubah.

Ketika gw belajar kitab Efesus, gw sampai kepada satu kata yang mengingatkan prinsip hidup gw, yaitu "telestai" artinya "sudah selesai". Bagi gw, lebih penting tujuan daripada ego, pride, standar hidup. Gw juga mengingat pelajaran tentang tulang itu penting untuk rangka, tetapi tulang yang kuat itu harus dilindungi dengan kulit yang lebih lentur. Artinya kasih itu lebih penting dibandingkan dengan prinsip-prinsip.

Perjalanan hidup kami dimulai dari dua tahun yang lalu. Kami baru menikah 2,5 tahun, tetapi milestone yang paling jelas bagi kami berdua adalah dua tahun lalu. Sepertinya aku masih bisa mengenang kotbah natal dua tahun lalu. Rasanya mak jleb banget. Mulai dari saat itulah gw belajar untuk merendahkan hati. Ga selalu berhasil, tetapi beberapa keberhasilan terjadi secara significant, walaupun belum luar biasa banget. Misalnya... gw paling benci untuk mengakui kesalahan gw. Gw paling benci klo harus share tentang hidup gw, apalagi itu tentang kekurangan. Gw paling benci menerima, karena gw lebih suka memberi. Dari kecil, gw dah dikasih label sinterklas. Dan gw suka dengan label itu, gw ga terluka. Gw terluka saat gw ga bisa memberi, berbagi. Sampai gw menemukan diri gw sombong karena ga mau dibantu. Dan bertekad, what should I do untuk bertobat.

Mungkin ini aneh bagi sebagian orang, tetapi gw berjuang untuk mengalahkan ego gw, pride gw ketika Tuhan mengajarkan tentang menerima. Ada ayat yang mengatakan "lebih baik memberi daripada menerima". Bukan berarti menerima itu buruk, bukan?? Belajar untuk menerima, bukan hanya soal duit, tetapi juga gw juga belajar menerima diri sendiri, dan banyak hal lainnya yang gw ga bisa lukiskan di sini.Upss.. dengan belajar menerima, bukan berarti juga gw mengambil kesempatan dengan menceritakan kesusahan-kesusahan gw. Nggaaa!! Prinsip gw tetap sama "lebih baik memberi daripada menerima".

Gw ga pernah bisa lupa, saat kami kecelakaan... memang duit terbatas. Tiba-tiba seseorang membuka dompet dan memberikan sejumlah uang. Dalam hati memang bergejolak.. ga terima... ga terima.. Tetapi dengan menerima pemberian orang, berarti kita memberi kesempatan berkat Tuhan mengalir ke orang yang memberi itu. Saat menerima uang itu, gw berjanji untuk tidak menggunakan uang tersebut dengan sembarangan.

Tahun ini, Tuhan juga mengajarkan tentang melepaskan hak. Ketika kami harus melepaskan hak atas anak yang masih berusia 7w4d dalam kandungan. Tidak mudah rasanya, tetapi Tuhan juga mengingatkan melalui kotbah bahwa Tuhan tidak punya sesuatupun yang jahat untuk diberikan kepada kita. Dia hanya punya segala sesuatu yang baik.

Tuhan juga mengajarkan kami untuk bersabar, dan stay on the wall. Ga kebetulan juga kami mendengar kotbah itu dari seorang pendeta tamu. Saat kami difitnah, saat ada orang yang manburkan berita jahat tentang kami, tidak mudah untuk stay on the wall. Rasanya hati ini kesal, dan pengen bales, tetapi Roh Kudus selalu mengingatkan untuk tetap menjaga sikap.

Tahun ini pun Roh Kudus masih memberitahukan hal-hal yang tersembunyi bagi kami. Saat kami taat, ketika hal itu terjadi, rasanya sukacita, tetapi saat ga mau denger, ya akibatnya menyesal. Beberapa hari lalu, saat siaran di radio. Gw dah pengen pake kaos aja dan pake celana pendek, karena sepanjang hari sudah pelayanan di gereja dan saya pikir di radio ini tidak ada yang lihat. Tetapi hal sederhana, Roh Kudus ingatkan untuk memakai pakaian yang sopan dan rapi. Saya nurut ajah. Akhirnya ketaatan itu berbuah manis, ternyata pas di studio ada orang-orang yang akan siaran juga yang memakai baju rapi, dengan jas dan dasi. Untungnya mau nurut klo ga kan perkataan kami tidak didengar. haha. Dan saat siaran, ada suatu bagian yang pengen saya sampaikan, rasanya dah nyangkut nih di leher, tetapi tertahan. Sepertinya Roh Kudus membisikkan supaya saya mengendalikan diri, tenang dan mengurungkan niat saya untuk menyampaikan bagian itu. Akibatnya... saat kami selesai siaran, ada orang lain yang siaran, yang bertentangan dengan apa yang ingin saya sampaikan. Saya tidak mengatakan saya benar dan mereka salah, tetapi cara mentafsirkan ayat yang disampaikan beliau sepertinya tidak seharusnya begitu deh. Nah... klo saya mengikuti ego saya, maka saya akan terdengar menyalahkan mereka. Intinya saya tidak menginginkan perpecahan dalam tubuh Kristus. Seberapa benarpun (kita pikir) diri kita, tidak menjadi solusi bagi banyak orang, jika kita memaksakan kehendak kita. Yesus sendiri walaupun Dia adalah kebenaran itu, tetapi Ia tidak memaksakan kebenaran itu. Dia hanya menawarkannya. Perhatikan prinsip tulang dan kulit di atas.

Tahun ini, kami mendapatkan kesempatan untuk melayani di Palu. Rasanya senang sekali bisa melayani orang-orang yang lebih tua. Ya.. memang sudah seharusnya orang muda melayani orang yang lebih tua. Tapi dalam hal ini, kami boleh mengajar orang yang lebih tua, itu suatu previlege. Secara masih di Indo, orang yang belum putih rambutnya ga blh ngajar. haha.

Tahun ini juga gw dapet kesempatan untuk menyampaikan sharing secara oral which is 5 min preaching, dari tulisan gw yang udah ditulis sejak tahun 2008. Haha... ga pernah nyangka. Kirain gw hanya berfungsi seperti dr.Lukas saja. Haha.

Akhir tahun 2013 ini juga, seperti Tuhan bukakan keran-keran berkat. Paling ga 80% dari resolusi yang gw tulis awal tahun sudah tercapai. Termasuk melangsingkan tubuh. Haha. Gw nge-gym, renang dan mengurangi makan sejak bulan Juni awal. Lumayan lah bisa membangun habit baru. Gw juga berhasil membaca Alkitab PB dalam 2 minggu. Walaupun hal itu ga buat gw lebih holy, tetapi membuat gw lebih bertahan untuk membaca dan berpikir.

Tahun depan, gw pengen lebih baik lagi. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan Yesus yang begitu baik bagi kami dan orang-orang sekeliling kami.
Merry Christmas semuanya... God bless you.















Kamis, 28 November 2013

Efesus 2:1-3 Hidup di Bumi

Efesus 2 ini adalah sambungan dari pasal Efesus 1. Secara bahasa yang harfiah, Ef 2 diawali dengan kata "dan", dalam bahasa Yunani disebut "kai", yg berati "dan". Kata sambung "dan" adalah jembatan antara bagian pertama dan bagian selanjutnya. Kata "dan" juga membuat bagian pertama dan bagian kedua adalah setara.

Hal yg paling gampang kita temui di alkitab tentang kata sambung "dan" ini (sebenarnya banyak, tetapi ini adalah salah satunya, yg menurut penulis paling gampang untuk diingat), Kis 1:8 kamu akan menjadi saksi... mulai dari yerusalem "dan" yudea "dan" samaria "dan" sampai ke ujung bumi. Kata sambung "dan" membuat yerusalem, yudea, samaria, ujung bumi, itu sama pentingnya.

Jadi, Ef pasal 2 ini sama pentingnya dengan pasal 1. Pasal 1 ditutup dengan "kuasa", which is kuasa yg dimaksud adalah dunamis. Kuasa tsb adalah kuasa yg dipakai Bapa utk membangkitkan Yesus dari kematian, menaikkan-Nya ke sorga dan juga mendudukkan-Nya di sebelah kanan Bapa di sorga. Kuasa yg sama itu juga yg diberikan kepada kita yg percaya, yaitu yg bersatu dengan Kristus.

Pasal 1 itu merincikan kepemilikan kita di dalam Kristus, pasal 2 menekankan posisi kita di dalam Kristus. Posisi menetukan kepemilikan dan otoritas. Pasal 2 ini juga mempunyai garis besar sbb:
1. Ayat 1-3 adalah keadaan manusia yg jatuh dalam dosa
2. Ayat 4 adalah kondisi pembalik, mengenalkan kekuasaan Ilahi, ada intervensi ilahi. Di sini juga ada kata kunci yg penting, yaitu "but", "tetapi". Kata sambung "tetapi" ini dikenal sebagai pembalik kondisi sebelumnya.
3. Ayat 5-22 adalah kondisi hidup yg baru, yg telah dibalikkan dari kondisi sebelumnya.

Ketika saya melihat 3 poin di atas sebagai garis besar efesus pasal 2, maka pikiran saya langsung teringat kepada suatu peristiwa penting di alkitab, yaitu peristiwa penciptaan. Ketika kita melihat kondisi yang acak-kadut, carut-marut pada ayat 1-3 (), kita akan mengingat Kej 1:2a "bumi belum berbentuk - without form (tohu) dan kosong - void (bohu)". Dan Efesus 2:4 ada kondisi yg membalikkan hal itu, yg pararel dengan Kej 1:2b "Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air". Kata "melayang-layang" itu dalam bahasa Ibrani "rachaph" yg berarti "to brood", seperti mengerami, mengendalikan. Jadi di sini Roh Allah mengintervensi kondisi yg sdh carut-marut itu. So.. Kita bisa percaya bahwa Tuhan tetap mengontrol keadaan. Kemudian Ef 2:5-22 pararel dengan Kej 1:3-31 dimana Allah menciptakan isi bumi ini -- karena bumi diciptakan utk ditempati -- di sini Allah membuat ciptaan, dimana Ef 2:5-22 juga kita yg bersatu dengan Kristus telah menjadi ciptaan baru.

Mari kita membahas satu bagian saja... Ef 2:2 jemaat di Efesus (bukan hanya mereka tetapi kita juga) diingatkan bahwa dulu kita mengikuti jalan dunia ini, mentaati penguasa kerajaan angkasa.. Kata "penguasa kerajaan angkasa" berarti juga penguasa udara. Dalam KJV disebut "the prince of the power of the air", atau di NIV "the ruler of the kingdom of the air". Kita tau bahwa yg disebut "penguasa udara" adalah iblis.

Dulu saya agak confused dan protes kenapa di Mat 4:8 disebut bahwa iblis menawarkan Yesus semua kerajaan dunia untuk dituker dengan penyembahan thd dirinya. Dan dalam Mat 28:18 Yesus hanya diberikan kekuasaan dalam skop (secara ukuran) lebih kecil dari dunia yg ditawarkan iblis kepada Yesus. Akhirnya saya bisa mengerti, bahwa ketika bumi ini diciptakan, ada yg mengacau di sana, sehingga menjadi nyata bahwa Lucifer menjadi penguasa udara. Memang di Yeh 28 dan Yes 14, dalam terjemahan ITB disebutkan bahwa Lucifer dibuang ke bumi, tetapi sebenarnya bumi diciptakan bukan utk dihancurkan oleh Lucifer, dan Lucifer sbnarnya diusir dari sorga, tdk tau ntah kemana dia mau pergi, tapi akhirnya dia ke bumi yg baru diciptakan utk mengacau. Justru karena Allah sdh tau Lucifer bakal mengacau nantinya ketika bumi diciptakan utk manusia, maka Allah Bapa menyiapkan Kristus utk menebus, sbg pembela manusia yg berdosa itu.

Dari Kej 1:2a kita bisa tau bahwa ketika kejatuhan iblis itu, dan mempengaruhi Hawa untuk menyerahkan otoritas utk menguasai bumi itu, sehingga iblis dapat menjadi "penguasa udara". So.. Dengan mengerti hal ini, kita dapat tau bahwa di dalam dunia ini pasti penuh dengan kejahatan, karena di di kuasai oleh iblis. Kematian Yesus di kayu salib merebut kembali org 2 yg dikuasai iblis itu. (Dosa yg dilakukan manusia adalah pindah payung dari Allah kepada iblis. Di sini perlu intervensi Allah, karena manusia tdk dapat keluar sendiri dari kondisi kehancuran, terjebak di kekuasaan iblis, tanpa campur tangan dari luar dirinya, which is Allah Bapa).

Kondisi manusia, dalam kehancuran, dosa dan di bawah murka Allah ini (Ef 2:1-3) disebabkan oleh dunia, daging dan iblis. Makanya di PB (di PL juga, tapi gw baru pelajari yg di PB) setiap kali kita temukan kata "dunia" which is "kosmos" pasti mengarah kepada makna sesuatu yg jahat. (Saya sering membandingkan menurut ukuran antara "kosmos" dan "ge" yg keduanya berarti dunia, tetapi selalu diprotes karena "kosmos" biasanya diartikan sebagai sesuatu yg jahat. Seperti halnya kita menyebutkan "ihh... Duniawi banget dia ya").

Istilah "penguasa dunia" ini membuat kita mengerti bahwa orang baik pun dapat mengalami hal yg tidak baik, karena kita masih tinggal di dunia yg jahat ini. Kita sering bertanya "mengapa orang baik bisa sakit parah, apa Tuhan tidak peduli?". No.. Dunia ini memang susah terkorupsi, sdh terpengaruh yg jahat2, itulah tugas kita manusia sbg terang utk memperbaiki keadaan itu, bukan utk terpengaruh, mengeluh. Kita masih ada di dalam dunia, siapa saja bisa sakit apa saja, karena kita masih mengihirup udara yg mana kita tau siapa penguasa udara itu. Ya.. Siapa yg ga mau terkontaminasi dengan hal yg jahat, ya silahkan check out dari dunia ini. Intinya marilah kita hidup bijaksana walaupun kita hidup di tempat yg tidak baik.

Dalam hidup kita, kita bisa saja harus bekerja dengan org yg menyakiti kita, mengatakan hal yg jahat tentang kita, tetapi karena kita tau tujuan (purpose) dari apa yg kita kerjakan makanya kita harus bijaksana hidup berdampingan dengan org seperti itu. Saya masih belajar dalam hal ini, dan kagum terhadap org2 yg mampu berpegang pada integritasnya, demi tujuan bersama yg indah, mereka rela bekerjasama dengan org2 yg telah menyakiti mereka. Ya.. Memang seharusnya begiu. Yesus pun harus hidup di dunia selama 33 tahun utk tujuan (purpose) menebus manusia berdosa. Yesus juga tdk hidup mulus tanpa dijelekin, tanpa dijahatin, tanpa dimaki. Tetapi Dia, dengan integritas-Nya, Ia sadar bahwa Ia adalah agen sorga yg punya tugas khusus, sehingga dapat bertahan 33 tahun di dunia ini. Ia mengikuti semua proses di dalam dunia ini.

Mari kita belajar dari Yesus utk tetap jaga integritas demi mencapai purpose menjadi garam dan terang dunia, sambil menantikan kedatangan Kristus kedua kali.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Senin, 25 November 2013

Kuciptakan... Kubentuk... Kujadikan

Apakah pembaca merasakan sepertinya waktu begitu cepat bergulir. Ini saja dalam menulis artikel ini, tiba-tiba sudah 2.30 pm, padahal ide ini rasanya baru saja muncul, saat nge-gym jam 10 tadi. Oh..no... artinya artikel ini akan dibuat sedemikian singkat saja.

Apa kabar semua? Kemaren kami baru saja siaran radio pertemuan yang ke-4, dengan topik "Grace meets Faith". Kalau saja pendengarnya masih belasan tahun, pastinya gw dah melantur membuat drama kisah cinta antara Grace dan Faith. Dalam siaran ini harus lebih fokus dan mengontrol diri, ga pake idealisme, tapi berdasarkan pesan sponsor saja. haha. Di blog inilah saya dapat mengumbar idealisme.. upss... walaupun demikian harus kontrol diri juga. Btw, kemaren itu adalah sesi yang agak berat. Bukan secara materi tetapi dalam hal lainnya. Dalam perjalanan ke tempat siaran, kami mengalami little accident, but thanks God, semuanya dapat teratasi dengan baik. Dan mulai dari sabtu malam kami tidak dapat tidur sampae jam 2 pagi, akibatnya tidak dapat ke gereja pagi, dan harus gereja siang. Macetnya ampun. Dan dalam perjalanan ada teman yang butuh pertolongan, kami memilih untuk menolong, karena menurut kami, tidak akan tenang duduk di gereja jika ada teman yang butuh pertolongan namun tidak dapat ditolong. Lenkaplah...

Tujuan dari siaran sesi ke-4 ini adalah supaya ada yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Bukan menerima kristen sebagai agama, itu hal yang berbeda. Secara singkatnya keselamatan adalah pertemuan antara faith and grace. Pembaca dapat melihatnya nanti di sesi Efesus 2:1-10. Sampai artikel ini ditulis, sesi yang bagian itu belum dituliskan.Saat mempersiapkan materi Efesus 2:1-10 itu saya mendapatkan gambaran (dari seorang penulis yang ahli) bahwa Efesus 2:1-3 itu pararel dengan Kejadian 1:2a, yaitu keadaan yang kacau balau (cheos), saya tidak terlalu ngehh.. dan menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa aja. Namun saat siaran baru nyadar akan banyak hal yang bisa digali dari situ. This is amaze me. Benar-benar seperti dapet harta karun. haha... Itulah tujuan artikel yang ini ditulis.

Mari kita mulai... Kata "menciptakan' yang paling kita ingat pastinya Kej 1:1.


Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. (Kej 1:1-2 ITB)

In the beginning God created the heavens and the earth. Now the earth was formless and empty, darkness was over the surface of the deep, and the Spirit of God was hovering over the waters. (Gen 1:1-2 NIV)

In the beginning God created the heaven and the earth. And the earth was without form, and void; and darkness was upon the face of the deep. And the Spirit of God moved upon the face of the waters. (Gen 1:1-2 KJV)
Dalam bahasa Inggris disebut "created", kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, menjadikan, membuat, mewujudkan. Kata Ibrani yang digunakan dalam Kej 1:1 untuk "created" adalah "bara". Menurut WordStudy dari e-sword, kata "bara" ini hanya digunakan oleh Tuhan saat menciptakan langit dan bumi dan isinya, manusia. Hanya Tuhan lah yang menjadi subject dalam menggunakan kata "bara" ini. Menurut kamus BDB (Brown-Driver-Briggs), kata "bara" ini adalah "to create, shape, form" (to shape, fashion, create (always with God as subject) of heaven and earth, of individual man, of new conditions and circumstances, of new conditions and circumstances). Menurut BDB, selain Tuhan sebagai subject yang memakai kata ini, "bara" juga bisa dipakai oleh Tuhan atau manusia untuk to be created of heaven and earth, of birth, of something new, of miracles.

Secara singkat, defenisi dari BDB ini membawa kita ke Yesaya 43:7, yang memuat ketiga kata "to create, shape, form"



semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" (Yes 43:7 ITB)

everyone who is called by my name, whom I created for my glory, whom I formed and made." (Isa 43:7 NIV)

Even every one that is called by my name: for I have created (H1254 bara) him for my glory,I have formed (H3335 yatsar) him; yea, I have made (H6213 asah) him. (Isa 43:7 KJV)
 




ok dehh.. artikel ini harus pending, tanpa tau apa isinya... maaf.. nanti di sambung.

















Kamis, 21 November 2013

Efesus 1:1-2 "Salam"

Untuk membahas kedua ayat pembuka ini, mari kita melihat dalam 3 versi, masing-masing dari versi Literal, Persamaan Dinamis, dan Bebas. Untuk terjemahan Literal saya memilih KJV, untuk terjemahan Persamaan Dinamis -- atau dengan kata lain, terjemahan dengan persamaan makna -- saya memakai ITB (walaupun sebenarnya ITB masih berada di tengah2 antara Literal dan Persamaan Dinamis), kemudian supaya lebih lengkap saya gunakan NIV, IBIS dan TSI. Untuk terjemahan Bebas saya gunakan The Message.

Terjemahan Literal
KJV
1 Paul, an apostle of Jesus Christ by the will of God, to the saints which are at Ephesus, and to the faithful in Christ Jesus: 2 Grace be to you, and peace, from God our Father, and from the Lord Jesus Christ.

Transisi anatara Terjemahan Literal dan Persamaan Dinamis
ITB
1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus. 2  Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.

Terjemahan Literal dan Persamaan Dinamis
NIV
1 Paul, an apostle of Christ Jesus by the will of God, To the saints in Ephesus, the faithful in Christ Jesus: 2 Grace and peace to you from God our Father and the Lord Jesus Christ.

TSI
1Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman [jemaat Efesus]— yaitu kalian yang percaya kepada Kristus Yesus dan yang disucikan-Nya: Salam dari Paulus, rasul Kristus Yesus, yang menjadi rasul karena kehendak Allah. 2Doa saya, Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus akan selalu baik hati kepada kalian masing-masing dan menjagamu supaya kamu hidup dengan tenang dalam perlindungan Bapa dan Tuhan kita.

IBIS
1  Umat Allah di Efesus, yang setia kepada Kristus Yesus! 2  Saya, Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah, mengharap semoga Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus memberi berkat dan sejahtera kepada kalian. 

Terjemahan Bebas
The Message
1-2 I, Paul, am under God’s plan as an apostle, a special agent of Christ Jesus, writing to you faithful believers in Ephesus. I greet you with the grace and peace poured into our lives by God our Father and our Master, Jesus Christ.
Mari kita membahasnya... Pada ayat 1 dan 2 ini, masing-masing terjemahan agak bervariasi untuk memulai pembukaannya. Misalnya saja KJV, ITB, NIV dan The Message memulainya dengan "Paulus sebagai Rasul". Tetapi IBIS dan TSI memulainya dengan identitas penerima surat, Efesus.

"Paul, an apostle of Jesus Christ by the will of God" KJV (Literal)
"Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah" ITB (transisi Literal ke Persaman Dinamis)
"Paul, an apostle of Christ Jesus by the will of God" NIV (Persamaan Dinamis)
"Paul, am under God’s plan as an apostle, a special agent of Christ Jesus" The Message (Bebas)

Keempat terjemahan di atas, walaupun berasal dari 4 kelompok penterjemahan yang berbeda, namun menyoroti hal yang sama, yaitu Paulus, seorang rasul yang tidak memilih pekerjaannya sendiri, atau tidak mengangkat diri sendiri sebagai rasul tetapi ia menjadi rasul karena kehendak Allah. Bukan berarti juga terjemahan IBIS dan TSI tidak menyoroti tentang Paulus ini, tetapi karena secara urutan, Paulus bukanlah yang menjadi yang pertama. Bahkan terjemahan IBIS menempatkannya pada ayat kedua.

Paulus, dulunya bernama Saulus atau Saul. Seperti yang kita tahu, Saul adalah raja pertama Israel. Berasal dari suku Benyamin. Tentara Benyamin terkenal sebagai prajurit yang tegas, lantang, gagah berani, temperamental dan tangguh. Saulus dilahirkan di Tarsus sebagai seorang warga negara Romawi yang bebas, ia dididik dalam budaya Helenistik dan memiliki pelatihan Farisi oleh Gamaliel sendiri. Sementara, Paulus itu artinya kecil. Seperti sejak ia bertemu dengan terang Kristus, hidupnya berubah secara ekstrim. 

Paulus dengan pelatihan Farisi, pastinya membuatnya sangat pintar, berlogika tinggi. Tugasnya untuk menangkap dan membinasakan orang Kristen pada saat itu, memberitahukan kita bahwa ia juga seorang yang tangguh secara fisik. Tetapi justru setelah ia bertemu dengan Kristus, segala yang ia banggakan itu dianggap sampah saja. Kemampuannya beretorika juga tidaklah dibanggakannya lagi (1 Kor 2:4-5 "Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan..."). Kristus sajalah yang dibanggakannya sekarang.
Saya disunat ketika berumur delapan hari. Saya lahir sebagai seorang Israel, dari suku bangsa Benyamin; saya orang Ibrani asli. Dalam hal ketaatan pada hukum-hukum agama Yahudi, saya adalah anggota golongan Farisi. Saya malah begitu bersemangat sehingga saya menganiaya jemaat. Kalau dinilai dari segi hukum agama Yahudi, saya seorang baik yang tidak bercela. Tetapi karena Kristus, maka semuanya yang dahulu saya anggap sebagai sesuatu yang menguntungkan, sekarang menjadi sesuatu yang merugikan. Bukan saja hal-hal tersebut; tetapi malah segala sesuatu saya anggap sebagai hal-hal yang hanya merugikan saja. Yang saya miliki sekarang ini adalah lebih berharga: yaitu mengenal Kristus Yesus, Tuhanku. Karena Kristus, maka saya sudah melepaskan segala-galanya. Saya anggap semuanya itu sebagai sampah saja, supaya saya bisa mendapat Kristus, dan betul-betul bersatu dengan Dia. Hubungan yang baik dengan Allah tidak lagi saya usahakan sendiri dengan jalan taat kepada hukum agama. Sekarang saya mempunyai hubungan yang baik dengan Allah, karena saya percaya kepada Kristus. Jadi, hubungan yang baik itu datang dari Allah, dan berdasarkan percaya kepada Yesus Kristus. (Fil 3:5-9 IBIS).
Ini ayat yang luar biasa.Saulus setelah diconvert menjadi Paulus, sepertinya ia baru saja memasuki suatu ruangan yang mengubahkan segala hidupnya. Semuanya berubah. Ia menemukan suatu harta karun yang sangat berharga, sehingga tidak segan-segan menjual semua miliknya untuk mendapatkan Kristus, harta karun yang sangat berharga, yang sebenarnya yang ia cari-cari ketika menjalankan ibadahnya. Seperti di otak Paulus dipasang satu komponen elektronika yang bernama konverter. Komponen konverter itu bertugas untuk mengubahkan 0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0. Terang yang begitu menyilaukan dan suara yang begitu memekakkan itu meng-convert. seluruh hidupnya. Ia rela menjadi kecil supaya Kristus menjadi besar. Jika kita hidup di zamannya Paulus, pastilah kita mengatakan ia gila, karena melepaskan segala kepopuleran. Semua yang diinginkan orang pada zaman itu ada di Saulus. Bayangkan bagaimana kecewanya para fans Saulus ketika ia menjadi Paulus. Jagoan retorika pada zaman itu pastilah sangat populer, bukan hanya di kalangan Yahudi namun di kalangan Yunani, ilmunya itu sangat wow. Tapi Paulus melepaskan semua itu hanya karena Kristus. Hanya Kristus yang paling berharga baginya. Paulus rela menjadi kecil, rela menjadi hina, dijadikan tontonan, disorakin dunia, hanya karena Kristus.

Karena menurut pendapat saya, kami rasul-rasul, sudah dijadikan oleh Allah sebagai tontonan di depan manusia dan para malaikat. Kami seperti orang-orang hina yang dijatuhi hukuman mati di depan umum dan disorak-soraki oleh dunia (1 Kor 4:9 IBIS).

Paulus menjadi rasul hanya karena kehendak Allah saja. Dia adalah rasul keduabelas, bukan karena membuang undi – seperti Matias yang tidak tercatat lagi namanya setelah Kis 1:23-26. Paulus juga bukan karena diutus oleh gereja, tetapi karena kehendak Allah (Kis 9:15), bagian dari Rencana besar Allah yang sudah ada sebelum dasar dunia dijadikan. Terjemahan The Message mengatakan bahwa Paulus adalah special agent of  Christ Jesus. Paulus tidak memilih pekerjaannya sendiri untuk mendirikan Gereja! Surat ini akan membawa kita berhadapan dengan kedaulatan Allah dan misteri kehendak-Nya (6X di Efesus).

Kehendak Allah dinyatakan melalui rencana-Nya. Rencana Allah lah yang membuat langit dan bumi ini ada. Sejak dahulu kala, bapa-bapa Israel, dan nabi-nabi-Nya bekerja sama untuk melakukan rencana Allah itu. Walaupun sebenarnya mereka tidak mengerti secara utuh apa yan mereka beritakan, namun mereka hanya percaya kepada apa yang Tuhan suruh untuk mereka katakan. Tema besar EFESUS adalah Rencana Allah (God's Purpose). Secara garis besar, Efesus dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Efesus 1-3: bicara tentang doktrin dasar "Siapa kita di dalam Kristus"
2. Efesus 4-6: bicara tentang tanggung jawab kita dalam meresponi panggilan kita di dalam Kristus, bagaimana menjalankan peran kita "di dalam Kristus"
Jadi, dalam membahas surat Efesus ini kita perlu menghubungkannya dengan God's purpose, agar kita mempunyai gambaran besar, agar kita dapat mengerti.

Ada hal yang menarik lagi yang dapat kita gali dari 2 ayat ini, mari kita perhatikan sebutan untuk Yesus
KJV --  Jesus Christ
ITB -- Kristus Yesus
NIV -- Chirst Jesus
IBIS -- Kristus Yesus
TSI -- Kristus Yesus
The Message -- Christ Jesus

Pada umumnya menggunakan "Kristus" dulu baru "Yesus", "Kristus Yesus". Kata "Kristus" artinya adalah Mesias. Mesias adalah suatu jabatan, "Yesus" adalah nama. Jadi penggunaan "Kristus Yesus" menjadi lebih tepat. Seperti halnya menyebutkan "Jendral Sudirman" -- Jabatan dulu disebut baru namanya. Atau seperti Rabi Daniel, atau Presiden Obama. Sekali lagi, Kristus adalah jabatan, Yesus adalah nama. Berati penyebutan "Krsitus Yesus" di sini adalah memanggil atau menyebut dengan penuh hormat.


KJV “… to the saints which are at Ephesus, and to the faithful in Christ Jesus”
ITB “… kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus”
NIV “To the saints in Ephesus,[a] the faithful[b] in Christ Jesus” 
TSI “Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman [jemaat Efesus]— yaitu kalian yang percaya kepada Kristus Yesus dan yang disucikan-Nya” 
IBISUmat Allah di Efesus, yang setia kepada Kristus Yesus…” 
The Message “… writing to you faithful believers in Ephesus”

Surat Efesus ini ditujukan kepada orang kudus di Efesus. Beberapa sebutan untuk orang kudus membuat kita dapat mengerti siapa orang kudus yang dimaksud itu, seperti berikut: The saint…. Orang-orang kudus …. The saints … yang kekasih saudara-saudari seiman – yaitu kalian yang percaya kepada Kristus Yesus dan yang disucikan-Nya … umat Allah … Faithful believers. Jadi berdasarkan hipotesa awal kita dapat mengatakan the saints itu adalah umat Allah, faithful believers (orang-orang percaya yang setia), orang kudus, saudara-saudari seiman yang kekasih, yaitu kalian yang percaya kepda Kristus Yesus dan yang disucikan-Nya.

Orang kudus adalah bukan orang yang tidak berdosa, bukan gereja yang membuat mereka menjadi orang-orang kudus tetapi Allah yang membuat mereka menjadi kudus. Secara sederhana orang kudus adalah “dipisahkan”, yang berarti orang berdosa yang diselamatkan. Orang kudus itu disebut orang Kristen, artinya pengikit Kristus. Kristen juga disebut murid (Kis 9:1, 10, 19, 25, 26, 36, 38) dan juga disebut juga sebagai orang-orang “pengikut Jalan Tuhan” (Kis 9:2).


at Ephesus… di Efesus… in Ephesus… [jemaat Efesus]… di Efesus… in Ephesus
Surat kepada Jemaat di Efesus adalah surat edaran untuk gereja-gereja pada hari itu. Dia tidak menulis di sini untuk Gereja lokal seperti untuk gereja pada umumnya, yaitu tubuh, orang percaya yang tidak kelihatan. Dalam beberapa salinan kuno dalam bahasa Yunani -- Kodeks Sinaiticus dan Kodeks Vaticanus (naskah paling awal yang diakui berisikan teks Perjanjian Baru) -- tidak terdapat kedua kata ini [en Epheso]. Ada yang mengatakan, Paulus tidak menulis untuk gereja lokal saja seperti untuk gereja pada umumnya, tetapi tubuh, yaitu orang percaya yang tidak kelihatan. Surat ini adalah ensiklik (surat edaran) - meliputi semua gereja dan ditulis setelah Kolose dan dikirim oleh Tikhikus ( Kol 4:15). Efesus adalah penerima pertama dari surat dan kemudian di edarkan ke gereja-gereja lainnya. Efesus itu bak gereja pusat yang kompleks. Secara geografis Efesus sebagai pintu gerbang penerima surat Paulus, kemudian disebarkan ke gereja-gereja lain seperti 7 gereja yang ada Wahyu dan juga gereja beberapa gereja yang dibangun Paulus: Troas , Assos , Adramyttium (Kis 27:2), Miletus , Trogyllium (Kis 20:15), Hierapolis , dan Kolose.

Grace and Peace
KJV "Grace be to you, and peace, from God our Father, and from the Lord Jesus Chris"t.

ITB "Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu".


NIV "Grace and peace to you from God our Father and the Lord Jesus Christ".


TSI "Doa saya, Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus akan selalu baik hati kepada kalian masing-masing dan menjagamu supaya kamu hidup dengan tenang dalam perlindungan Bapa dan Tuhan kita".


IBIS "Saya, Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah, mengharap semoga Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus memberi berkat dan sejahtera kepada kalian". 


The Message "I greet you with the grace and peace poured into our lives by God our Father and our Master, Jesus Christ".

Efesus 1:2 ini adalah salam Paulus yang paling khas, yaitu “grace and peace”. Jika kira search di searach engine aplikasi alkitab apapun, kita akan menemukan grace and peace pada semua surat Paulus, mulai dari Roma sampai Filemon. Salam ini sangat unik, jika kita ulik grace dalam bahasa Yunani (charis) artinya halo, dan peace dalam bahasa Ibrani (shalom) artinya halo. Jadi kedua kata ini adalah salam ketika bertemu. Jadi paling tidak salam ini diberikan kepada orang Yunani dan Ibrani sekaligus. Walaupun Paulus diutus untuk orang bukan Yahudi (Ibrani) tetapi di antara orang-orang Yunani itu ada juga orang Ibrani yang berbahasa Yunani, sehingga mereka dapat mengerti salam Paulus ini.


“Grace and Peace” adalah suatu kondisi ideal yang seharusnya, seperti kata-kata positif yang diberikan Paulus sebagai salam. Grace juga berarti cheer up, bergembira. Peace juga berarti harmoni. Jadi ini adalah kondisi yang didambakan semua orang, kondisi ideal. Bayangkan, Paulus ketika menulis beberapa surat-suratnya dalam keadaan di penjara, dalam kondisi yang tidak enak tetapi ia menyampaikan salam yang mengharapkan orang yang menerima salam mendapatkan kondisi ideal. Jadi sesuatu ideal itu bukan karena pengalaman yang sedang kita alami, baik kondisi ga enak, ataupun kondisi yang enak. Kita perlu mengatakannya dan melakukannya. Walaupun perkataan salam itu sangat simple, tetapi sesuatu yang simple itu sangat berarti, applicable. Ada pepatah yang mengatakan less is more.


Dalam terjemahan TSI, langsung memberikan makna untuk grace and peace, Paulus member salam tetapi sebenarnya salamnya itu berupa doa, ia mengharapkan Kristus Yesus akan selalu baik hati dan menjaga supaya kita hidup dengan tenang dalam perlindungan Bapa dan Tuhan kita. Dengan membaca terjemahan ini kita menjadi mengerti kondisi ideal yang sebenarnya yang Tuhan kehendaki. Bukan hanya kita yang menerima surat yang mendapatkan kondisi ideal ini, tetapi sebenarnya Paulus mengajarkan kepada semua penerima suratnya agar dapat melakukan hal yang sama yang ia telah lakukan. Paulus sedang membangun suatu culture baru agar di bumi ini tercipta grace and peace. Paulus sebenarnya sedang membangun brand image, dalam kondisi apapun kita harus dapat menyampaikan atau memberikan grace and peace kepada semua orang. Dan sebelum memberikan atau menyampaikan grace and peace ini tentunya kita harus merasakannya terlebih dahulu. Brand image yang dibangun itu harus meliputi seluruh hidup kita. Misalnya, kondisi ideal yang kita inginkan adalah “kota yang bersih”, berarti image bersih itu harus ditularkan kepada semua orang di sekitar kita. Dalam membangun image ini perlu integritas untuk melakukannya, baik ada orang yang melihat atau tidak melihat tetap dilakukan, baik oleh kita sendiri atau orang yang telah kita tularkan.


Dalam terjemahan The Message, grace and peace poured into our lives by God our Father and our Master, Jesus Christ. Jadi grace and peace itu, kebaikan hati Allah dan perasaan tenang itu dicurahkan oleh Allah sendiri. Kata peace dalam bahasa Yunani eirene, berarti health, welfare, prosperity, every kind of good, "the way of peace" means the way of happiness. Peace juga berarti memberikan pelukan yang menenangkan. Ketika kita dibenarkan melalui iman dalam Kristus kita mendapatkan peace juga. “Therefore, since we have been justified through faith, we have peace with God through our Lord Jesus Chris” (Rom 5:1 NIV).


Peace juga berarti semua persoalan bisa cepet beres. Jika engkau berbuat begitu, dan hal itu diperintahkan Allah kepadamu, engkau akan mampu melakukan tugasmu, dan semua orang akan pulang dengan puas karena persoalan mereka cepat dibereskan." (Kel 18:23 IBIS).


Dalam Kel 14:14 adalah ayat favorit orang Kristen, “Tuhan berperang untuk kita dan kita diam saja”. Mari kita lihat versi lain



The LORD will fight for you; you need only to be still. NIV
GOD will fight the battle for you. And you? You keep your mouths shut! The Message
The Lord himself will fight for you. Just stay calm. NLT
The Lord will fight for you, and you shall hold your peace and remain at rest. Amplified Bible

Banyak sekali orang yang mengartikannya bahwa kita hanya duduk-duduk saja, tidak melakukan apa-apa tiba-tiba berkat datang. Bukan seperti itu. Jika kita melihat di sini isunya adalah hati kita harus dalam keadaan damai dalam melakukan segala pekerjaan kita, jangan grusa-grusu, ngomong sana-sini, sangkin stressnya jadi gossip sana-sini. Sebenarnya yang kita perlu adalah be still, keep your mouths shut, stay calm, your peace and remain at rest. Tuhan pasti tolong kita, akan menepuk pundak kita, memeluk kita supaya kita tetap dapat mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan kita dengan sebaik mungkin. Dalam keadaan hati damai, persoalan apapun sebenarnya kita mampu menyelesaikannya. Masalah yang besar hanya perlu di break down, kemudian diidentifikasi, kemudian diselesaikan satu-satu.





Senin, 18 November 2013

Efesus - Pendahuluan

Senang sekali rasanya bisa menulis lagi di blog. Problem with internet connection akhirnya bisa teratasi. Thanks to hambanya JG (saya blum ijin utk memakai namanya so utk mengingatnya saya menuliskan inisial saja) yg taat mendengar apa yg Tuhan sampaikan sehingga kami bisa terhubung ke salah satu internet provider. Maklum lah klo di apartemen mau masang internet aja banyak cengkunek ini itu. Thanks God, akhirnya bisa nge-blog lagi.

Aniway... banyak yang terjadi beberapa bulan ini, pasang surut, banyakan surut juga.. haha... tapi Tuhan tetep in control. Apalagi sekarang lagi belajar tentang EFESUS. Rasanya semua huruf-huruf itu menjadi hidup dan memaksa tulang-tulang dan ragaku bangkit untuk melakukan apa yang tertulis di kitab suci. Rasanya seperti peperangan yang hebat, namun tak terlihat. Satu kalimat yang menjadi puncher saat siaran kemaren -- sebenarnya bukan mutlak dari pikiran gw, tentu saj dari salah satu kotbah minggu, "apa saja yang tidak dirawat dengan baik cenderung menurun, rusak dan bisa hilang". Begitu juga dengan kasih, atau apapun. Ok.. apapun yang ada di benak pembaca saat membaca pendahuluan ini, hmm... semua orang bisa saja mengalaminya. Cukup curhatnya... mari kita mulai membahas hal penting.

Beberapa bulan lalu, ntah gimana cara Tuhan bekerja, kami mendapat tawaran untuk siaran di salah satu radio swasta di negeri ini. Kami tersentak dan tentu saja berusaha untuk tetep cool, seperti halnya orang profesional yang sudah biasa, tetapi sebenarnya "ohh..noo...bagaimana ini...", keringat di punggung lumayan deras, tapi untung saja tidak ada keringat yang mengalir di pipi, haha. Dan ntah gimana juga kami setujuin saja, walaupun hehe... Kami hanya percaya Tuhan pasti tolong dah. Mulai hari itu juga, ketika pulang ke rumah dan membaca kitab Efesus, sehari minimal sekali deh, dalam beberapa terjemahaan yang bisa dimengerti. Pada saat itu juga sedang kampanye baca alkitab di gereja, so... ga kebetulan, baca alkitab jadi semakin ekstrim, lebih gila dari yg biasa. Dan pada saat itu juga ada pembica tamu dari New York yg membahas sebagian kecil dari kitab Wahyu, so... seperti memancing untuk ingin tau apa yang terjadi di kitab Wahyu. So... pikiran gw terpancing untuk membaca kitab Wahyu, sekali baca. Hanya baca loohh, bukan study. Jadi keesokan harinya saya mulai baca Wahyu dan Efesus, dan kegilaan pun berlanjut mengalir gitu aja, selama dua minggu Perjanjian Baru selesai, di akhiri dengan membaca Matius.  Ga berurutan seperti urutan PB pada umumnya, tetapi pikiran ini jadi mengerti beberapa hal yg belum dimengerti sebelumnya. Hmm... rencananya, sebelum tahun ini berakhir, ingin mencobanya lagi.

Kali ini curhat bener-bener ditutup.
---------------------------------------------------------------------

Apa yang akan saya tulis di sini, memang belum komplit dan dalam, tetapi hanya gambaran besar dan hanya beberapa hal yang ingin dibahas. Jika Anda ingin mendengar siaran radio yg membahas hal ini, Anda dapat go to http://soundcloud.com/ijoet/efesus-1v1-23. thanks ya..

Efesus artinya "yang didambakan", umumnya kota ini berbakti kepada Artemis, kita bisa melihatnya kekacauan yang dibuat oleh Dimetrius (Kis 19), tentu saja di situ ada Kuil Artemis ("Diana"). Efesus merupakan koloni dari Athena. Efesus mempunyai pelabuhan besar yang bersaing dengan pelabuhan Miletus dan terletak pada jalan masuk menuju Asia Kecil. Efsus juga mempunyai pelabuhan besar dengan 50.000 tempat duduk. Pitagoras berasal dari Efsus. Pelukis-pelukis ternama seperti Parhasius, Apelles juga berasal dari Efesus. Efesus juga mempunyai sekolah-sekolah seperti Parmenides, Zeno dan Democritus. Efesus adalah kota yang mudah untuk dicapai di Asia, melalui darat dan laut (ini juga yang mendukung pelayanan Paulus ke Efesus). Kota Efesus berdiri pada lereng di bawah dua bukit (Prion dan Koresus), dengan pemandangan yang sangat indah. Efesus merupakan salah satu dari "surat-surat  penjara" artinya ditulis Paulus ketika ia berada di penjara.Efesus ditulis sekitar tahun 62-63 Masehi. (banyak perdebatan tentang hal ini, tapi saya tidak mau berdebat soal ini). Ini adalah sekilas pendahuluan dari EFESUS.

Apa yang ada di pikiran kita ketika membaca pendahuluan EFESUS ini? Mari kita menguraikannya sedikit demi sedikit:

  1. Pada umumnya orang-orang di Efesus adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi
  2. Walaupun Paulus menulis untuk orang-orang kristen di Efesus, namun mereka baru saja bertobat dari penyembahan berhala
  3. Sebagian dari mata pencaharian mereka adalah untuk kuil Artemis, seperti halnya Dimetrius (Kis 19). Jadi ketika mereka memutuskan untuk bertobat, kemungkinan besar masalah yang mereka hadapi adalah kehilangan mata pencaharian.
  4. Mereka adalah orang-orang pintar, berlogika tinggi, berpendidikan tinggi, bergengsi tinggi
  5. Efesus adalah kota yang mudah dijangkau, berarti kota Efesus seperti pintu gerbang untuk masuk ke Asia. So... klo Paulus kirim surat ke Efesus, kemungkinan surat itu akan dikirimkan ke gereja yang lain, seperti Kolose, Asoso, Tarsus, dll. Jadi Efesus itu seperti gereja pusat.
  6. Efesus mempunyai pelabuhan besar, berarti sebagian besar dari mereka adalah kaum pedagang
  7. Efesus mempunyai sekolah-sekolah, bahkan Pitagoras berasal dari kota ini. Banyak filsuf yang dihasilkan dari kota ini. Apalagi karena mereka merupakan koloni dari Athena.
  8.  Efesus mempunyai teater yang besar, berarti mereka sering mempertontonkan "gulat berdarah", sampai mati.
Mari kita melihat beberapa ayat rujukan yang dapat menjadi bahan pembanding dalam Alkitab kita.
1Kor 4:9 ITB "Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia"
1Co 4:9 NIV "For it seems to me that God has put us apostles on display at the end of the procession, like men condemned to die in the arena. We have been made a spectacle to the whole universe, to angels as well as to men".
Perhatikan kata-kata yang bercetak tebal, "on display", "dijatuhi hukuman mati"  = "men condemned to die in the arena", "tontonan" = "spectacle". Bukankah ini sesuai dengan poin ke-8 di atas? Paulus membuat titik perbandingan antara orang yang sudah dijatuhi hukuman mati, bergulat di arena yang ditonton oleh 50 ribu orang, uupss... bukan hanya itu tapi juga malaikat ikut menonton para rasul yang sedang bergulat melawan "binatang buas" di Efesus (1Kor 15:32).

1Kor 9:24-25 ITB "Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. "
Pertanyaan ini adalah retoris. Semua orang Efesus ataupun Korintus mengerti dan tau akan hal pertandingan yang memperebutkan mahkota yang terbuat dari daun-daunan saja, hanya sebagai perlambang kemenangan saja. Mereka memperebutkannya bukan hanya untuk kehormatan tetapi untuk nyawa mereka, so... semua yang ikut dalam pertandingan harus sedemikian rupa berusaha agar memperoleh kemenangan.

1KORINTUS ini ditulis ketika Paulus berada di EFESUS. Ini menarik sekali. Ketika Paulus berada di ROMA, ia menulis untuk jemaat EFESUS. Ketika Paulus berada di KORINTUS, ia menulis untuk jemaat di ROMA, sebagai persiapan perjumpaan mereka. Jadi, untuk dapat mengerti salah satu dari ketiga surat ini, ada baiknya kita menyediakan waktu untuk membaca ketiganya, agar kita mengerti bagaimana kondisi Paulus ketika ia menuliskan surat-surat ini.

1KORINTUS --> ROMA --> EFESUS

Paulus tiba di Roma dari Miletus kira-kira musim semi tahun 61 M, ia menghabiskan 2 tahun di "tahanan rumah", ia dirantai oleh prajurit kekaisaran Roma. Dapatkah kita membayangkan Paulus dirantai oleh orang-orang yang sudah diselamatkan? (Filp 4:21, 22). Kemungkinan mereka mendengar Injil dari Paulus sendiri tetapi justru mereka juga yang merantai Paulus.

Filp 4:21-22 ITB "Sampaikanlah salamku kepada tiap-tiap orang kudus dalam Kristus Yesus.... Salam kepadamu dari segala orang kudus, khususnya dari mereka yang di istana Kaisar. "
Well... kita tidak mengaharapkan kebaikan orang lain, hanya karena kita pernah menolong orang itu. Saya juga bingung mengapa justru orang yang kita tolong berbalik dan menjadi "musuh". Beberapa waktu lalu, saya mendoakan beberapa orang, berdoa secara khusus, bukan hanya berdoa, tetapi berdoa dan berpuasa, berdoa yang terjadwal untuk beberapa orang, tapi justru mereka berbalik dan menusuk. Rasanya sakit dan kecewa (tentu saja saya kecewa.. saya masih manusia), tetapi dari hal-hal tersebut toh saya mendapat pelajaran berharga. Selama God in control, pasti semuanya masih bisa teratasi. Kadang-kadang membuat kita terseok-seok, tapi jika kita percaya kepada Tuhan "keep in believing", semuanya pasti bisa teratasi. Ada Amin?? Ada. Trimakasih.

Ternyata, Maria Ibu Yesus juga tinggal di Efesus setelah Yesus naik ke sorga. Yohanes juga sempat tinggal bersama Maria. Mungkin Yohanes menangkap perkataan Yesus ketika disalib sebagai mandat untuk menjaga Ibu Maria "Ibu inilah anakmu, inilah ibumu".
Yoh 19:27 ITB "Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya".
 Efesus adalah tempat tinggal Yohanes, kemungkinan ia menulis Injil Yohanes di Efesus, dan Yohanes mati dan dikubur di Efesus. Yohanes menulis 2Yohanes, ada yang mengatakan surat ini untuk Ibunya Yesus -- Maria. Kalau begitu, kemungkinan surat ini ditulis ketika Yohanes berada di Patmos (Dalam hal ini saya hanya menduga. Karena, jika Yohanes tinggal di Efesus, dan Maria tinggal di Efesus, tidak mungkin Yohanes menulis surat. Tempat Yohanes pernah tinggal lama yang tercatat adalah Patmos. Aniway.. saya masih mencari tau dimana Yohanes menulis surat nya yang kedua). Sedangkan Injil Yohanes ditulis setelah Yohanes mendapat pewahyuan di Patmos, sehingga Yohanes menuliskan tentang peristiwa2 tambahan seperti "Pernikahan di Kana", yang tidak ditulis oleh penulis Injil lain.

Demikianlah Pendahuluan Surat Efesus ini. Ini memang belum lengkap, saya masih mempelajarinya untuk lebih dalam lagi.