Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Senin, 18 April 2011

Ikatlah Pinggangmu, Bersiaplah!!

Hari Sabtu 16 April 2011, dua hari lalu, kami berkunjung ke sebuah gereja. Tujuan utamanya sih ingin mempresentasikan acara Rise Up Young Generation 2. Kami pun mengikuti acara ibadah di gereja tersebut.Hadirat Tuhan begitu terasa. Firman Tuhan pun diberitakan. I'm really sorry. Honesty, I didn't understand what she said. But I got one simple message just for me. She read Yoh 13:5. Just it, I can bring it home.

Sesampai di rumah sudah jam 11.30 pm. In my mind only "tali pinggang". How stupid myself. It can drove me to opened my computer, and learnt it. Before 2.30 AM, I relized that tommorow must wake up earlier *panic*. Let me share what I learnt. Please correct me if I'm wrong. I just learn, but don't no really much. Here we go!

-000-

"Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu" Yohanes 13:4


###
Beberapa catatan tentang pakaian pada masa itu (Bagian ini jika memusingkan lebih baik tidak usah dibaca hingga tanda ### )

(dikutip dari komentar Barnes - sampai $$$)
Orang-orang Yahudi mengenakan dua pakaian utama: lapis dalam dan lapis luar. Pakaian biasa terdiri dari pakaian dalam, pakaian luar, korset (sabuk), dan sandal.

  • Lapis dalam (interior), di sini disebut "mantel", atau tunik, umumnya dibuat dari linen, dan mengelilingi seluruh tubuh, memanjang sampai ke lutut. Kadang-kadang di bawah garmen ini, seperti dalam kasus para imam, ada pakaian lain yang sesuai dengan kebutuhan. Mantel, atau tunik, diperpanjang ke leher. dan memiliki lengan panjang atau pendek.
  •  Lapis luar (exterior) di sini disebut "jubah". Itu dibuat umumnya hampir persegi, dengan ukuran yang berbeda, 5 atau 6 hasta panjang dan membungkus seluruh tubuh, dan dikeluarkan/ dibuka dari saat bekerja dilakukan. Yesus pernah berkata, "Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu (chiton = pakaian lapis dalam), serahkanlah juga jubahmu (himation = pakaian lapis luar)" (Mat 5:40). --- pada zaman itu, jika mereka berutang, mereka menitipkan jubah sebagai jaminannya, tetapi orang yang mengutangi tidak boleh menahan jubah itu sampai ke esokan harinya.
  • Ikat Pinggang. Biasanya adalah tempat kantong, dan untuk menyelipkan pedang. Pada zaman modern, ikat pinggang juga tempat terikatnya pistol, sapu tangan, bahan rokok, inkhorn, tergantung dari profesi seseorang. Sabuk atau ikat pinggang ini juga dapat menahan jubah (pakaian luar) yang longgar agar dapat dengan leluasa bekerja.

$$$



Orang Ibrani kuno, terutama para imam memakai pakaian yang berwarna-warni dalam melakukan pelayanan di rumah ibadah, sebagai bentuk ketaatan mereka akan Allah. Perintah Allah dalam hal pakaian adalah merupakan simbol-simbol untuk mengajarkan umat-Nya akan kebenaran.

Ada beberapa kata umum dalam Perjanjian Lama (3 di antaranya akan dibahas), kata-kata umum untuk pakaian: beged, simlah, dan Salmah.
(Arti kata-kata ini diterjemahkan dari WordStudy E-Sword)
1. Beged
  • mengacu pada garmen, pakaian. Hal ini menjelaskan semua jenis pakaian atau pakaian (Mzm 45: 9). Tapi dikombinasikan dengan sebuah kata tertentu yang tepat, itu menggambarkan pakaian khusus dan pakaian ibadat juga, seperti pakaian seorang janda atau pakaian ibadat (Kel 28 :2-4). Hal ini mengacu pada pakaian putaran atau apron digunakan untuk menyimpan berbagai item ditempatkan di dalamnya (2Raj 4: 39). Oleh karena itu, bisa diterjemahkan sebagai "putaran penuh" (ḇigḏô Melo '). Ini juga menjelaskan penutup atau pembungkus untuk perabotan Kemah (Bil 4 :6-9; Bil 4 :11-13) atau bahkan tempat tidur (1Sam 19: 13).
  • Sebuah kata benda maskulin berarti pengkhianatan, penipuan, penipuan. Itu selalu disertai oleh bāgaḏ kata kerja, untuk menangani palsu, licik untuk penekanan (Yes 24: 16; Yer 12: 1). Ini menggambarkan jalan orang fasik yang menangani di penipuan atau pengkhianatan.
  • Kita dapat melihat beberapa pengertian ‘beged’ dari 12 ayat yang mengandung kata ‘beged’: pakaian bulu domba, pakaian lenan, pakaian biasa, kain ungu tua sebagai penutup meja roti sajian, kain kirmizi, kain penutup mezbah.

2. Simlah
  • (Kata benda feminin) artinya pakaian. Hal ini mengacu pada garmen yang relatif besar, baik sebagai garmen eksternal cukup berat untuktidur di (Kel 22: 26); atau selimut yang cukup besar untuk menutupi seseorang berbaring di tempat tidur (Kej 9: 23).
  • Perubahan pakaian dapat menunjukkan sebuah awal baru atau bersiap-siap untuk perjalanan (Kej 35: 2). Hal ini mengacu pada pakaian secara umum (Kej 37: 34; Ul 22: 5).
3. Salmah
  • (Kata benda maskulin) mengacu pada jubah, pakaian, jubah. Hal ini mengacu pada bagian utama dari pakaian, sebuah mantel, yang berharga dan perlu di Israel kuno (Kel 22: 8); dalam jaminan utang, itu tidak bisa ditahan semalam, harus segera dikembalikan (Kel 22: 25); Ul 24: 13). Ini bisa menjadi pakaian, panjang hangat digunakan sebagai selimut di malam hari untuk tetap hangat. Pakaian ini tidak aus selama tinggal Israel di padang gurun (Ul 29: 4).
  • Ini mungkin merujuk kepada penutup untuk domba (1Raj 10: 25).Tuhan menggunakan cahaya sebagai jubah untuk menutupi diriNya (Maz 104:2). Sebuah jubah bisa wangi dan dibumbui untuk membuatnya bau asmara (Kid 4: 11).
*Apa bedanya antara Beged dan Salmah*

(kutipan catatan MOIS A. NAVON, from http://jbq.jewishbible.org/)
  • Beged merujuk pada semua lapisan berbagai pakaiam, termasuk yang paling atas (misalnya bigdei kehuna). Kata beged digunakan untuk semua jenis pakaian secara umum dikoyakkan untuk semua jenis alasan (Imamat 13:56, Bil 14:6; 2Raj 5;8)
  • Simlah hanya 3 kali dalam alkitab, dikoyakkan karena kesedihan atas kematian atau lainnya. Simlah sini menunjukkan robek atas kematian dengan tingkat kesedihan yang lebih tinggi
    • Yakub menangis atas sangkaan kematianYusuf (Kej 37:34)
    • Saudara-saudara Yusuf, ketika piala ditemukan di karung Benyamin (Kej 44:13)
    • Yosua dan tetua, atas korban perang di Ai (Yos 7:6)
  • Ketika mengoyakkan beged dengan tingkat kesedihan yang lebih rendah, yang hanya terjadi dua kali:
    • Ruben untuk menemukan bahwa Yusuf tidak lagi dalam lubang (Kej 37:29)
    • Yosua dan Kaleb setelah mendengar laporan negatif dari mata-mata (Bilangan 14:6).
(Kutipan dan diterjemah dari International Standard Bible Encyclopedia )
  • simlah (himation Yunani) menandakan sebuah "pakaian luar", sebuah "mantel," atau "jubah" (lihat leksikon). Sebuah kata sanak saudara di himatismos Yunani,
    • Lukas 9:29 diterjemahkan sebagai "pakaian",
    • Matius 27:35 diterjemahkan sebagai "pakaian", dan "jubah" dalam
    • Yohanes 19:24 diterjemahkan sebagai "jubah"
    • Matius 5:40 ‘Chiton’ (Yunani) diterjemahkan "mantel", Ibrani ‘kethoneth’, "bawah garmen,"
    • Markus 14:63 diterjemahkan "baju"
  • Simlah seperti yang digunakan dalam Kejadian 35:2 termasuk anting juga.

###

Yesus sementara makan bersama dengan murid-murid-Nya. Kemudian Ia meningalkan hidangan makan malam-Nya, dan menanggalkan jubah-Nya (himation = mantel = garmen lapis luar). Kemudian mengikatkan pinggangnya dengan 'handuk' atau apron atau celemek yang biasa dipakai oleh pembantu/ pelayan. Biasanya ayat ini langsung diterjemahkan bahwa kita harus rela melayani seperti yang Yesus lakukan. Tetapi mari lah kita melihat sisi lain dari ayat ini.

Adalah suatu kebiasaan pada zaman iu untuk melepas mantel (pakaian lapis luar) ketika mereka bekerja atau berlari, atau di musim panas (Lihat catatan Barnes dan lihat juga artikel "Makanan dan Pakaian "), kemudian mengikatkan pinggang mereka agar lebih leluasa untuk bekerja.

Yesus dalam keadaan makan pun, Ia ingin mengajar hal yang berharga kepada murid-murid-Nya. Salah satunya (yang dibahas dalam artikel ini) adalah tentang "bersiap". Yesus sedang mengajarkan prinsip kepemimpinan. Apakah seketika "Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia", kemudian Yesus sesegera mungkin meninggalkan makan malam-Nya dan mengambil handuk (lention = celemek pelayan, seperti handuk) mengikatkannya pada pinggang-Nya dan mulai mengajar dengan praktek langsung. Dan di akhir dari mempraktekkan bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu, Yesus bertanya "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?". Yesus benar-benar ingin supaya murid-murid-Nya bersiap akan segala kemungkinan dalam hal memimpin di kemudian hari. "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; ".

Pertanyaan saya adalah sama seperti Petrus, kenapa hanya kaki, kenapa tidak kepala juga? Padahal keinginan Petrus adalah baik sekali, ia ingin agar pikirannya juga dapat tertawan akan ketaatan kepada Kristus dan keinginan untuk disucikan sepenuhnya. Menurut komentar Darby, "Jika kita adalah milik-Nya, maka kita dilahirkan kembali dan disucikan oleh Firman Tuhan. Hanya saja kita sering mengotori kaki kita. Di sini Yesus mengatakan bahwa mereka telah disucikan oleh Firman Tuhan, telah dilahirkan kembali. Namun tidak semua, Yudas tidak bersih, tidak pernah dilahirkan kembali".

Menurut saya (cmiiw), Yesus mengajarkan suatu teknik kepemimpinan bahwa pemimpin haruslah memberi tau arah tujuan, namun soal kesuciannya itu adalah urusannya dengan Tuhan. Seorang pemimpin dapat memberi petunjuk, nasehat, arahan, tetapi urusan penerimaannya bukanlah urusan pemimpin itu lagi, melainkan pribadi itu sendiri. Artinya tidak ada pendiktean di sini. Seorang pemimpin tidak boleh memaksakan kehendaknya. Pemimpin hanya boleh memberi pengaruh. Itulah kekuatan pemimpin, pengaruh. Kehendak bebas ada di setiap manusia. Kesulitan akan ditanggung oleh pemimpin jika berusaha untuk 'memandikan' para pengikutnya. Kadang para pemimpin merasa 'pedih hati' saat melihat kelakuan orang-orang sekelilingnya (level setara) yang tidak berlaku semestinya, dan marah jika pengikutnya tidak menuruti dikteannya. Kita harus menyadari ada hal-hal yang diluar kendali kita, harus kita serahkan kepada Tuhan sebagai pengendali utama. Lakukanlah bagian kita dengan segenap hati, kekuatan dan segenap jiwa. Do your best. Seringkali ketika kita sudah melakukan yang terbaik pun ada orang-orang yang tiak menyukainya, ada saja yang tidak beres. Tentu saja karena kita tidak dapat mengurusi seluruh dunia ini.

Seringkali kita berpikir bahwa sulit sekali melakukan apa yang diajarkan Yesus. Jika kita perhatikan di sini, Yesus sedang memberitahu sesuatu yang belum terjadi di antara murid-murid, dan suatu saat akan terjadi. Yesus sedang memberi pesan penting. Yesus ingin menyampaikan sesuatu yang harus diingat oleh murid-murid, yaitu dengan praktek langsung. Jika dilakukan maka akan beruntung, jika tidak maka harus membayar harga kerugiannya juga. Yesus mengajarkan sesuatu pada Petrus tentang 'bersiap'. Luk 12:35 berkata "hendaklah pinggangmu tetap terikat dan pelitamu tetap menyala".

-000-
Mengikat Pinggang atau “to gird up the loins” adalah suatu tindakan untuk bersiap-siap, menjadi sebuah ekspresi figuratif yang signifikan, yang menunjukkan kesiapan untuk pelayanan, aktivitas, bekerja, dan penelitian.

Then he said to Gehazi, Gird up thy loins, and take my staff in thine hand, and go thy way: if thou meet any man, salute him not; and if any salute thee, answer him not again: and lay my staff upon the face of the child. (2 Ki 4:29, KJV)

And Elisha the prophet called one of the children of the prophets, and said unto him, Gird up thy loins, and take this box of oil in thine hand, and go to Ramothgilead (2Ki 9:1, KJV)

Wherefore gird up the loins of your mind, be sober, and hope to the end for the grace that is to be brought unto you at the revelation of Jesus Christ; (1Pe 1:13, KJV)

Melonggarkan ikat pinggang atau “to loosen the loins” adalah beristirahat, berbaring, bermalasan.

Tiada yang lelah dan tiada yang tersandung di antaranya; mereka tidak terlelap dan tidak tertidur, tidak terlepas ikat pinggangnya dan tali kasutnya tidak terputus; (Yes 5:27, ITB)

Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. (Yoh 21:7, ITB)

-000-

Petrus ditanggap dan dimasukkan dalam penjara oleh Herodes, ia tertidur bak gunung api yang sedang tak aktif, alias tidur nyenyak di antara 2 orang prajurit, dan terbelenggu dengan rantai. Tidak dijelaskan bahwa Petrus putus harapan, tetapi alkitab mencatat bahwa Petrus tidur nyenyak, melepaskan ikat pinggangnya, mantelnya dan sepatunya.(Jika kita membandingkan dengan kebiasaan orang Yahudi pada umumnya, melepaskan ikat pinggang, mantel dan sepatu adalah saat sedang bersantai, malas). Kemudian malaikat Tuhan datang membangunkan dia dan membebaskan dia. Pesan untuk 'bersiap', yang telah dipraktekkan Yesus (mengikat pinggang) ketika membasuh kakinya diulang kembali oleh malaikat.

"Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu (perizṓnnumi = mengikat, bersiap, mengikat pinggang untuk gerakan kebebasan) dan kenakanlah sepatumu!" Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu (himation = pakaian lapis luar) dan ikutlah aku!" (Kis 12:8, ITB)

Kita semua adalah pemimpin, amin? Yesus telah mempersiapkan kita untuk menjadi pemimpin, untuk memberi pengaruh di dalam dunia ini. Ada sekian banyak, pesan-pesan implisit yang dititipkan Tuhan melalui buku alkitab yang dapat kita baca setiap hari. Alkitab adalah Firman Tuhan, yang berisi strategi-strategi yang dapat kita terapkan. Tujuannya adalah supaya kita tidak terkejut dan menjadi patah semangat ketika hal-hal yang tidak kita mengerti terjadi. Pesan Firman Tuhan yang begitu tajam adalah "Bersiap!!" Bersiaplah untuk berkat besar, bersiaplah untuk didikan Tuhan. Tetaplah bersiap, ketika tidak didengarkan. Tetaplah bersiap ketika seakan Tuhan tak menjawab doa. Tetaplah bersiap ketika tangisan manja kita seakan tak dipedulikan Bapa. Tetaplah bersiap ketika sepertinya dirimu terbelenggu. Ingatlah ketika Ia berkata, "I'm God, The Almighty God". Ingatlah dalam kemesraan Dia berkata, "I love you". Janganlah kita terlena dalam kebersamaan, sehingga Dia bersedih "Don't you believe Me. You hold My hand, but your heart far away". Find a real relationship with God.

Come on my friends, let's we fasten our belt, and get ready!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar