Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Sabtu, 29 Oktober 2011

Dikenal Bijak atau Berbelas Kasih? : Seorang Samaria yang Baik Hati

Waktu kecil, begitu merasa bangganya saya ketika dibilang "ehh.. anak pintar". Ternyata bukan hanya anak kecil saja yang bangga dibilang "pintar". Kebanyakan kita lebih suka dibilang pintar daripada baik. Kebanyakan orang akan korupsi karena lebih suka dikatakan pintar daripada baik. Orang yang pintar pasti akan menggunakan segala kesempatan untuk mencapai tujuannya.

###

Dua hari ini, saya belajar tentang A Good Samaritan, atau Seorang Samaria yang Baik. Ternyata banyak pelajaran yang dapat dipelajari dari perikop ini. Saya akan berusaha memaparkannya, tentu saja tidak semua. Mari kita melihat beberapa diantaranya.

Dari judulnya saja, sudah menimbulkan kontroversi. Mengapa? Orang-orang Samaria selalu dipandang hina oleh Orang-orang Yahudi, karena mereka adalah bangsa kawin campur. Mereka menerima Pentateuch (5 kitab Musa), namun menolak kitab nabi-nabi dan juga mereka masih melakukan ritual-ritual penyembahan berhala yang dibenci oleh Tuhan (2 Raj 17:24-41). Orang Samaria mendapat ijin dari Raja Persia untuk membangun pusat ritual ibadah mereka. Dan mereka berkeras menyatakan bahwa Gunung Gerizim adalah tempat yang ditunjukkan Musa sebagai tempat ibadah. Itulah penyebab adanya permusuhan antara Yahudi dengan orang Samaria.