Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Kamis, 28 Oktober 2010

Electronic device

Bahagianya hidup di zaman ini. Seraya apa saja yang kita butuhkan ada di zaman ini. Pantaslah klo org2 dulu yang punya vision merasa iri dengan kta-kita yang hidup di zaman ini. Di zaman ini akses kemana saja, di belahan bumi manapun sudah tersedia. Dulu, orang rasanya sangat bangga mempunyai radio tape seberat 5-7kg yg dijinjing kemana-mana sambil menari. Sekarang aja, keyboard seberat 5-7 kg ogah untuk dipindah-pindahkan.

Peralihan teknologi sangat cepat. Barang-barang teknologi 10 tahun yang lalu saja sudah menjadi sampah di gudang belakang rumah. Bayangkan ketahanan TV LCD saja hanya 10-20 tahun saja. Dibandingkan dengan tv tabung yang dapat bertahan selama 30-40 tahun. Tetapi kalaupun masih ada tv jenis itu, mungin sudah menjadi tv yang tidak dipajang di ruang keluarga lagi.

Handphone kita secanggih apapun hanya bertahan sampai 5 tahun saja, jika sdh lewat... kita sudah enggan menggunakannya walaupun barang tersebut masih bagus kualitasnya. Pertanyaannya, apa perlu electronic device zaman sekarang dirancang dengan kekuatan per 5 tahun saja? Alasannya sih sederhana, gaya hidup yg cenderung berubah dan harganya harus dapat terjangkau. Dengan mengurangi kualitas ketahanan suatu barang diharapkan harganya bisa lebih murah. Contohnya adalah lampu pijar, yg awalnya dirancang dengan kekuatan/ ketahanan 100 tahun, kemudian langsung diubah menjadi 10 tahun saja. Selain untuk mengkomersilkannya, diijinkan untuk inovasi anak bangsa.

Sepuluh tahun yang lalu masih segar diingatan, anak-anak muda dengan bangga menggunakan walkman kemana-mana pengganti tape recorder seberat 5-7 kg itu. Kemudian inovasi mencadi cd man. Kira-kira 5 tahun yang lalu keluar ipod, diikuti oleh mp3 sejenisnya. Bangga sekali rasanya memakai ipod 1GB saat itu. Sekarang.. ipod 1GB hanya menjadi penghuni laci saja. Kira-kira 3 tahun lalu sudah muncul lagi ipod 32GB, 80GB.

Setahun lalu sudah muncul ipod touch diikuti oleh ipad. Wow.. rasanya klo mau diikuti, kita harus bersiap untuk bekerja keras dan membuat pencapaian target untuk membeli electroic device itu.

Ipod memang electronic device yang okey punya, namun sayang tidak ada speaker luar (tipe nano sudah ada). Ipodku masih keluaran 3 tahunan lalu, tidak ada speaker luarnya, hanya ada headphonenya. Memang sih Mac menyediakan speakernya dengan harga yg tidak jauh dengan harga pembelian ipodnya. Brrr... Tetapi sekarang sudah ada barag subsitusinya dengan merk yg .... tetapi lumayan pada kualitasnya, harganya juga terjangkau.

Seperti speaker portabel ini, tidak lah mahal, hanya pakai 2 buah batre AA, ya kekuatannya paling 15W lah. cukup lah untuk mengulik lagu.
portable speaker

Ya lumayanlah daripada memakai ini
speaker kris
yang lebih cocok digunakan di lapangan terbuka. berukuran 30 x 40 x 10 cm, berat kira-kira 5 kg. ada 4 channel mic, bisa pakai inputan flashdisk/ sd/ mmc slot. batre dicharge dulu, ada mic wireless nya juga, kapasitasnya kira-kira 30watt, diameter speaker hanya 20 cm, dan mgkn lingkar magnetnya berdiameter 10 cm saja. device handal ini terlalu besar jikadipakai untuk sebuah ipod saja.

Rabu, 27 Oktober 2010

Today..

Too many things happed today. Puncaknya adalah malam ini..
Ketika browsing sana-sini, baru aja bisa melihat bencana sana-sini di bangsaku. Hatiku pilu melihat bangsaku berduka. Sepertinya tidak ada habisnya. Belum selesai dengan banjir bandang di Wasior, Papua Barat di awal Oktober, di susul dengan banjir Jakarta yang menimbulkan kemacetan di sana-sini. Hmm..kemaren malam, Pulau Mentawai dihadang tsunami. Gempa berkekuatan 7.7 SR itu, membuat warga Padang juga ketakutan.

Rasanya baru kemaren terjadi tsunami di Aceh. Duka itu masih membekas. Perkataan tsunami pun tidak asing lagi di telinga anak bangsa ini.

Tadi sore, Gunung Merapi, di Jogja pun meletus. Abu vulkanis menyesakkan paru-paru. Banyak orang yang tak tertolong.

Semoga teman-temanku di Jogja selamat, begitu juga dengan teman-teman di Mentawai. "Temans, jangan lah katakan klo Tuhan sedang mencobaimu. Tuhan tidak pernah mencobai kita. Hanya saja Dia mengijinkan semua itu terjadi. Tuhan tetap baik".

Turut berduka teman2ku di Jogja, Mentawai, danjuga teman2ku di Ciledug, Jakarta.