Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Selasa, 25 Oktober 2011

Musa dan Israel

Sambungan dari cuplikan Kemuliaan Tuhan

Musa mendapatkan porsi yang lebih dibandingkan umat-Nya, Israel. Padahal Musa hanyalah mediator untuk menyelamatkan Israel. Musa berlaku setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan (Ibr 3:5). Bahkan Tuhan memberikan porsi yang lebih bagi Musa dibandingkan dengan nabi-nabi lain. Kepada nabi-nabi lainnya, Allah bicara melalui penglihatan dan mimpi. tidak demikian kepada Musa, dimana Allah bicara terus terang, tanpa teka-teki. Terlebih lagi, Tuhan tidak mengijinkan seorangpun untuk mengatai Musa, hamba-Nya yang setia dan berhati lembut itu. Either sodara sedarahnya, mendapat kusta karena mengatai Musa (Bil 12:1-10).

Ada hal yang menarik lagi dari Musa. dalam Maz 103:7 " Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-kepada orang Israel". Tuhan memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, tetapi kepada Israel, Tuhan hanya memperlihatkan perbuatan-perbuatan-Nya saja. Apa artinya? Tuhan membukakan jalan, cara-cara kepad Musa sehingga Musa mendapat "kail"-nya, tetapi Israel diberikan "ikan"-nya langsung. Sehingga seringkali Israel hanya berputar-putar di satu masalah saja dan tidak maju-maju. Seringkali Israel hanya bersungut-sungut dan komplen, hanya karena mereka tidak mengenal betul tentang Tuhan dan jalan-jalan-Nya.

Israel pada zaman dulu, tidaklah jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada jaman sekarang ini. Seharusnya kita bersyukur dapat belajar dari contoh sejarah. Semua yang tertulis tentang Israel adaah contoh bagi kita untuk memperingatkan kita supaya jangan kita menginginkan hal yang jahat, jangan menyembah berhala, jangan mencobai Tuhan, dan jangan bersungut-sungut (1 Kor 10:1-13). Perjalanan Bangsa Israel ke Tanah Perjanjian seharusnya hanya ditempuh dalam waktu 11 hari perjalanan. Sama seperti waktu para pengintai melakukan survey terlebih dahulu, dari Horeb ke Kadesh-Barnea, melalui jalan Pegunungan Seir (Ul 1:2), tetapi mereka harus berputar-putar dulu sehingga memerlukan waktu tempuh hampir 40 tahun. Ada yang mengatakan supaya Israel lupa akan Mesir (yang merupakan perlambang dari keduniawian). Hanya karena mereka tidak percaya kepemimpinan Musa, bersungut-sungut, menyembah berhala mereka harus takes too much time, dan yang paling parahnya angkatan tua tidak diijinkan utk turut masuk ke Tanah Perjanjian, hanya anak-anak yang belum mengetahui tentang yang baik dan jahat saja plus Yosua dan Kaleb (Ul 1:38-39).

Dalam kehidupan kita, seringkali kita hanya mengulang-ngulang pengetahuan Firman Tuhan yang itu-itu saja, itupun kita dapat dari hamba Tuhan yang berkotbah, langsung ditelan tanpa menelaahnya lagi. Padahal banyak sekali pengetahuan Firman Tuhan yang tersedia untuk kita gali. Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. Jika kita tidak mau menggalinya maka kita sama saja dengan Israel yang hanya ingin "ikan" tidak mau "kail". Kita menelaah Firman Tuhan yang kita dengar, bukan berarti kita tidak percaya dengan hamba-Nya yang menyampaikan sabda Tuhan. Namun karena kita perlu belajar lebih banyak lagi Firman Tuhan. Ketika kita mempelajari bagian yang dikotbahkan, bisa saja Tuhan menunjukkan Firman Tuhan yang spesifik untuk kita pribadi. Oleh sebab itu, ada baiknya ketika kita mendengar kotbah, kita mencatatnya dan membaca kembali catatan itu kembali di rumah. Ada pelajaran penting yang dapat kita peroleh ketika kita mau mencatat kotbah: belajar menghormati orang yang berkotbah, dapat menggali Firman Tuhan secara lebih detail yang khusus untuk kita. Ketika kita mau mempelajari Firman Tuhan, bukan saja perbuatan-perbuatan-Nya yang dinyatakan tetapi juga jalan-jalan-Nya.


Dari beberapa kisah yang telah kita pelajari kita melihat tokoh Musa ini, memimpin ribuan umat. Walaupun ia mendapat predikat mempunyai hati yang paling lembut sedunia, tetap saja ia akhirnya melakukan kesalahan fatal (karena Israel - Ul 1:37) yang membuat ia tidak dapat menginjakkan kaki di Tanah Perjanjian itu. Segala janji Tuhan itu dapat batal, karena salah satu pihak tidak menjaga kesepakatan apa yang harus dilakukan ketika janji itu dibuat. Musa hanya diijinkan untuk melihat Tanah Perjanjian dari puncak gunung Pisga saja. Ini adalah satu-satunya doa Musa yang tidak dikabulkan Tuhan. Lihat apa yang Tuhan katakan "Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku". (Ul 3:23-29). 

Seorang pemimpin mengemban tanggung jawab yang besar terhadap orang yang dipimpinnya. Taruhannya adalah nyawanya sendiri. Musa, walaupun tidak diijinkan masuk Tanah Perjanjian, namun ia harus mempersiapkan Yosua untuk mengalahkan 31 raja (Yos 12:9-24) yang ia belum ketahui sebelumnya dan juga menyemangati Israel dengan cara yang sama (Yos 10:25). Oleh sebab itu Tuhan menyuruh Musa untuk memberi semangat (hazaq) Yosua.

"Memberi semangat" = Hazaq
- membuatnya menjadi kuat
- memperkuat ia
- membuatnya menjadi berani
- membuatnya mampu mengalahkan
- membuatnya menjadi tegas
- mendukungnya
- memulihkan kekuatannya