Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Minggu, 30 Januari 2011

Kunjungan GLOW and YELLOW ke Panti Asuhan Clarista Medan

Kelelahanku serasa lenyap seketika, ketika ku melihat senyum antusias dari mereka. Mereka sangat menantikan kami. Sepertinya sedari tadi mereka sudah mandi bersih, dan membersihkan ruangan. Mereka terlihat menantikan kedatangan kami di depan rumah, sudah mandi, berbaju rapi dan harum tubuh anak-anak yang terawat.

Tidak seperti anak-anak pada umumnya yang bau keringat dan bau sengatan terik matahari, mengingat karena mereka tinggal di panti asuhan, berjumlah 23 orang anak, dengan 4 orang pengasuh. Salut Pak Pendeta Ginting dan Ibu yang mengurus mereka dengan kasih dan ketelatenan. Tak pernah kukunjungi panti asuhan serapi dan sebersih ini. Bahkan ku tak ragu untuk langsung makan tanpa sendok dan cuci tangan. Ya mungkn kami saling segan, karena kami yang membawa nasi bungkus tanpa sendok.

Lihat lah wajah mereka yang memasang aksi, bak artis sehari. Hmm... sepertinya lain kali klo kami dapat singgah lagi, mungkin kami harus membawa perlengkapan fotografi untuk mengembangkan bakat artis mereka. haha...


####


Tadi pagi kami, babe, nyak, dan adek gw, kami bertolak dari Berastagi, menuju Medan jam 6 pagi, karena kami mengejar jam ibadah jam 10 pagi. Dulu, seingatku perjalanan tempuh Medan-Berastagi hanya sekitar 1,5 jam saja. Tetapi sekarang, jalan rusak, waktu kami berangkat saja makan waktu 2,5 jam, padahal kami berangkat sudah jam 8 malam, artinya bukan pada saat jam sibuk. Puji Tuhan, jam 8 pagi kami sudah tiba di rumah.

Dua hari kami di Berastagi, untuk menemani bokap meeting dan sekalian lah kami juga berlibur gratis. Sementara bokap meeting, kami pun memanjangkan kaki ke funland, tempat hiburan keluarga sejenis dengan dufan. Sangkin asyiknya menghabiskan waktu bermain, tak terasa kami sudah mendaki cukup tinggi, dan akibatnya badanku rasanya remuk, kaki pegal-pegal, pinggang rasa mau copot, punggung serasa dipukuli orang sekampung. Bersama dengan nyokap, adek gw, dan seorang istri teman bokap dan temannya. Jadi kami berlima. Judulnya sihh... kami mau menemani Oche, adekku berusia 6 tahun, tapi ternyata kami juga dapat ikut bermain. So fun. Selesai jam 6. Malamnya kami harus ikut dinner dan serangkaian acaranya. Kecintaan pada tempat tidur pun menggebu-gebu, tak sabar untuk melampiaskan hasrat untuk meluruskan tubuh yang sudah pegal-pegal ini. Sayangnya... trap in meeting... harus mengikuti serangkaian acara, games lah, dance lah, doorprise lah .. apalah... yang penting hati senang.

Setibanya di kamar hotel, hasrat itu telah pergi, sementara pegal-pegal ini makin menjadi. Ga tau mau diapain tubuh ini supaya segera bisa terlelap. Beruntung adekku yang segera tertidur begitu bertemu tempat tidur. Kucoba untuk membaca, tak konsen, kucoba tuk cek facebook via blackberry, browsing artikel, membaca cerita yang kusuka sampe cerita yang kuanggap agak lebay juga kubaca. Kantuk tak kunjung menghampiri, sementara tubuh ini serasa makin remuk. Sudah sekian kali kulihat jam, sampai akhirnya kulihat jam sudah jam 4.48... wew... hrs segera mandi dan bersiap. Artinya aku ga tidur malam. Mantap, jam 9 harus pergi ke gereja. Untung sekali ku tak ketiduran waktu kotbah.. hehe... ternyata kasiat kopi itu bekerja, demi kebaikanku. haha.. Sampai sekarangpun belum tertidur. (21.29 wib).

Pulang gereja jam 1.30, makan siang, dan setelahnya kucoba tuk tidur. Mgkn hanya tertidur 30 menit, sampai akhirnya jam 15.30 kami harus berangkat ke Panti Asuhan Clarista.

####


Anak-anak Yellow (Yess Fellowship) sudah berkumpul di base camp, tak semua kukenali nama mereka. Yellow adalah pelayanan yang dikelola oleh Hendra, salah satu writer dari GLOW. Yellow terbentuk karena persekutuan di sekolah-sekolah menengah atas Medan. Banyak dari antara mereka sudah kuliah tapi masih bergabung dengan Yellow. Puji Tuhan. Dari situ kami berangkat ke Panti Asuhan Clarista bersama-sama.

Panti Asuhan Clarista dikelola oleh Pak Hermon Ginting, S.Th. Profil mereka ini dapat dilihat di FB Panti Asuhan Clarista. Terdiri dari 23 orang anak yang sebagian besar masih SD, dan 4 orang staff.

Gembala GPdI Kemenangan sekaligus Kepala Panti, Pak Hermon Ginting, S.Th.


Acara dimulai dengan doa, bernyanyi, games, dan Firman Tuhan. Setelah mendengar Firman, kami mengkonseling pribadi tiap-tiap anak, judulnya 'ngobrol-ngobrol'. Wew... ini sesi yang sangat bagus. Sesi ini memberikan pelajaran yang bagus buat saya pribadi. Gw sebenernya ga ahli dalam hal konseling. Beberapa kali terlibat di pelayanan konseling ga sengaja, gw selalu bingung ketika mereka mulai menangis dan mulai mengeluarkan bahasa yang tidak jelas. Klo hanya via telpon, gw lebih beruntung rasanya, tetapi klo sudah tatap muka "ancurmina...", rasanya tiba-tiba ada 'tabir' yang terkoyak di sebelah kiri dan kanan, sehingga di dalam dunia hanya tinggal kami berdua (tentunya yg sejenis lah). Abis kamus d.

Saat itu, gw bertanggung jawab atas seorang anak laki-laki, umur 12 tahun, kelas 6 SD. Anak ini terlihat pendiam, dan tidak banyak teman. Beemm.. gw ajak ngobrol aja. Namanya Mika, mengingatkan ku pada si ndut Mika, adek sepupu gw yg berumur 8 tahun. Jadi kuajak aja dia ngobrol selayaknya ngobrol dengan Mika adek gw itu. Gw tanya sekolahnya, aktivitasnya, ortunya masih ada ga, dan hobi, pelajaran kesukaan. Ternyata dia korban broken home, ayah pergi ntah kemana, ibu nikah lagi. Sampai gw tanya "siapa musuh kamu di sini..". Tadinya dia ga mau bilang, berusaha mengelak. Tapi akhirnya akak ini menyebut satu nama, ternyata mereka sebaya. Kutanyakan sebab permusuhannya, kupikir karena ada dendam dengan ortu. Tapi ini anak sayang ortu dan berniat mencari ortunya kelak ketika dewasa.

"Kenapa koq musuhan?"
"Dia ngejek aku kak"
"Mengnya dia bilang apa?"
"Dia bilang aku maling"
"Trus??"
"Aku pukul dia"
"Lah... koq kamu pukul? emangnya kamu maling?"
Dia terdiam lama...
"Gimana perasaan kamu setelah kamu pukul?"
Dia diam lagi..
"Kamu rasa lega... kamu rasa senang atau gimana?"
"Lega kak"
"Klo kamu pukul berarti kamu ngaku kamu maling dong?"
Diam sejenakk.. dan ngaku..
"iya kak, aku pernah ngambil barangnya, tapi kan udah minta maaf dan udah balikin barangnya"
"Sekarang kamu masih mau ngambil barangnya?"
"nggak kak"
"kamu dah pernah bilang ke dia, klo kamu ga kan ambil barangnya lagi?"
tertunduk.. terdiam...
"nanti kamu datengin dia minta maaf dan bilang klo kamu ga kan ambil barangnya lagi... okey.. bisa?"
terdiam... berkeras
"kamu bukan maling, kamu anak baik"
"tapi kak.. dia bilang aku maling teruss"
"jangan dengar tuduhan mereka... nyatanya kan kamu bukan maling"
terdiamm
"Laki-laki itu kuat bukan karena dia jago berantam, bukan karena jago memukul, laki-laki itu kuat ketika dia diejek dia tahan, ketika dihina orang dia ga bales. Kmau itu laki-laki... kamu itu kuat. klo kamu pukul orang waktu mereka ngejek kamu, berarti kamu ga kuat. Kamu laki-laki, kamu kuat. Kamu laki-laki kamu bertanggung jawab. klo bertanggng jawab berarti kamu mau mengerjakan tugas, mau belajar. Kamu laki-laki kamu ga pukul teman. teman itu harus dilindngi, sesama teman ga boleh saling pukul".
terdiam dan berkaca-kaca.....
"coba kamu bilang... aku laki-laki, aku kuat. aku laki-laki, aku bertanggung jawab. aku laki-laki, aku ga pukul teman".
(bahasa ku terlihat ketus, tetapi gw sambil senyum koq... :P )

Dia pun mengucapkannya 3 kali, terlihat ketegaran di wajahnya, dan mulai berkaca-kaca. Dia juga mengucapkan klo dia anak ganteng yang baik hati, dan pintar. Diakhiri dengan berdoa. Gw suruh juga dia yang berdoa, krn doanya adalah pengakuan dan keinginannya yang mendalam. wow...doanya bagus banget, dan penuh semangat. Dan kudoakan juga dia seperti yang dia mau. Wew... doanya lebih bagus dari doa gw, haha... ga salah toh gw suruh dia deluan berdoa.

Setelah berdoa, terlihat suatu kelepasan dan kelegaan di wajahnya. Diapun tersenyum. senyumnya sangat berbeda dengan yang sebelumnya. Aku yakin Roh Kudus jamah dia dan melepaskannya. Btw, gw juga ga tau koq gw bisa. Aku percaya Roh Kudus yang menuntunku. Dan rasanya senang sekali melihat anak ini dapat merangkul orang yang disebutnya musuh itu.

Mika berbaju orange, bersama temannya yang tadinya dianggapnya musuh


Apa penyebab kemarahannya hanyalah karena tong kasih nya tidak penuh sehingga mudah sekali tersambar emosi sesaat. Sebenernya kita dapat maklum, tetapi jika persoalan kecil ini tidak terselesaikan, maka dewasanya juga akan semakin parah.

Kunjungan ini bagiku sangat luar biasa. Menurut mereka, ini bukan sekedar kunjungan tetapi sangat berbekas bagi mereka. Anak GLOW dan Yellow rata-rata masih kuliah, tetapi bisa menyisihkan uangnya untuk berbagi kasih. Bukan sekedar pemberian, tetapi sentuhan yang membuat anak-anak merasa gembira. Kami dapat bermain bersama, berfoto bersama, seolah-olah kami teman lama. tak terasa waktu bergulir cepat, rasanya sulit berpisah dan meninggalkan mereka. wajah-wajah imut, ceria, melupakan kesedihan mereka. Kami juga sangat senang mengunjungi panti yang ramah, bersih dan bersahabat ini. salah satu dari GLOW berniat tuk kembali lagi untuk membuatkan mereka perpustakaan kecil. Wow...

Suasana Games

Suasana Games



dari kiri ke kanan: Sudirman Gea (staf panti), Hermon Ginting,S.Th (kepala panti), Epan, Hendra, Hana, R'tom