Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Sabtu, 23 Juli 2011

Benarkah Dia Tak Pernah Tinggalkan? 2

Sebelumnya saya pernah menulis artikel Benarkah Dia Tak Pernah Tinggalkan. Intinya bahwa pada zaman Taurat, Tuhan pernah meninggalkan umat kesayangan-Nya itu. Tentu saja, karena Ia tidak dapat bercampur dengan dosa. Bahkan kitab pemazmur juga sudah menubuatkan bahwa Ia, Bapa, akan meninggalkan Anak-Nya yang tergantung di kayu salib, hanya karena dosa yang sedang Ia tanggung. Itulah pengorbanan Yesus, Sang Juruselamat.  Hanya untuk membenarkan manusia yang berbuat dosa, Ia rela terpisah dari Bapa, ditinggalkan oleh Bapa.

Salah satu kebtuhan dasar manusia adalah ACCEPTENCE, atau penerimaan. Jadi ketika manusia itu tidak diterima ataupun ditinggalkan, tentulah seperti langit runtuh menimpanya. Seperti suami istri yang ditinggalkan pasangannya (salah satunya pergi selamanya), menurut survey orang yang ditinggalkan pasangannya akan kehilangan 99% semangatnya.  Yesus dan Bapa adalah satu. Tidak mudah bagi Yesus ketika Bapa memalingkan wajah-Nya, hal itu adalah penderitaan.

Rabu, 20 Juli 2011

‎​Asah Otak sore hari...

Terjadi pembunuhan disebuah rumah. Korbannya adalah anak kecil berumur 10 tahun tapi sudah ahli dalam seni. Tersangka yang di curigai polisi adalah:

1. Bapak korban. Bapaknya sangat tidak suka dengan anaknya karna anaknya sangat malas apabila di suruh".
2. Paman korban. Dicurugai karena sering bolak balik di rumah korban.
3. Pembantu korban. Pembantu ini sering dihina oleh korban.
4. Kakak korban. Kakaknya membenci korban karna ibunya pilih kasih.

Polisi menemukan sebuah buku gambar yang bisa dijadikan bukti tetapi di buku gambar hanya tergambar sebuah pelangi dan kalimat sbb

" meni me meku me mehi"

Polisi tidak mengerti bahasa itu jadi meminta bantuan anda untuk memecahkan arti kalimat itu. Siapakah pelaku pembunuhan sebenarnya?


Jawab:
‎​Me Ji Ku Hi Bi Ni U
1 2 3 4 5 6 7

‎​Me ni = 1 & 6,16 huruf ke 16 adalah P..

Trus.. lanjutkann...


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Minggu, 17 Juli 2011

Benarkah Dia Tak Pernah Tinggalkan?

"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Ibr 13:5

Jumat lalu kami berlatih lagu "Everywhere That I Go" by Israel Houghton. Lagu ini jika diresapi dan diperhatikan kata-katanya, deuhh... lagu yang sangat romantis. Pelatih kami bilang, "Kemana elu, Gw ada". Itu bahasa 'manusia'nya. Saat berlatih aku mengingat ayat-ayat alkitab yang merujuk ke lagu ini. Dan mulai menorehkan pertanyaan di pikiran ini "siapakah 'engkau' yang dimaksud di sini? Apakah 'engkau' di sini termasuk juga saya?  'engkau' ini tunggal atau jamak?". Pertanyaan itu pun mulai berlanjut kurang sopan "Benarkah Dia Tak Pernah Tinggalkan?"

Aku baru menikah. Umur pernikahan kami baru 3 mingguan. Rasanya ga rela untuk berpisah walau sebentar. Uppss... walaupun hanya dia meninggalkan percakapan kami untuk mengecheck twitternya. Apalagi jika dia harus pergi beberapa waktu lamanya, kadang harus lembur di kerjaannya sehingga pulang larut malam, bahkan pagi. Dan jam 9 pagi harus berangkat lagi untuk bekerja. Sangat tidak enak rasanya ditinggalkan.

Dulu, ketika ku masih kecil, aku juga sering ditinggal oleh orang tua untuk bekerja di luar kota. Pernah kuingat  suatu malam kubermimpi dan berteriak keras menyebut papi, dan beberapa kali aku sampai sakit demam karena ditinggal ortu untuk bekerja di luar kota. Walaupun kami sering berselisih pendapat, namun sesekali ku sampai bermimpi jika sesuatu akan terjadi padanya ataupun pada waktu sakitnya.

Sabtu, 16 Juli 2011

Level Komitmen

Lokasi: Restoran Kenanga, Medan

What a great day? Ohh noo... not at all, honestly... I have little bad mood in the morning. Thanks God, I can handle it. Whatever happend in this day, this day is still great, God is good, life is good too :)

Tadi pagi sebelum seminar di mulai, terjadi percakapan kecil antara aku dan temanku. Pertanyaan yang dia lontarkan bukanlah pertanyaan yang baru pertama kali kudengar selama 3 minggu + 1 hari. Pertanyaan yang tidak asing lagi, tapi rasanya aku ga pernah menjawabnya dengan jawaban yang sama. Tapi selalu dengan penutup yang sama. hehe...
temen : "Hai Iyut, gimana rasanya setelah menikah?"
gw     : "Rasanya... hehee... biasa aja, ya gmn orang yang sdh menikah.. gtu"
temen : "Is he treat you well?"
gw     : "begitulah... kadang iya kadang juga ngga :)"
temen : (ga percaya) "masak sihh??"
gw     : "hehe... klo mau tau MENIKAHLAH". (<--- ini penutup yang kumaksud. shrnya penutup, tapi msh ada anti klimaksnya di bawah...hehe)

Jumat, 15 Juli 2011

Iman

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Itulah yang tertulis dalam kitab Ibrani. Kitab yang tidak diketahuai siapa penulisnya, kapan periode penulisannya, tetapi para ahli hanya dapat mengira-ngira bahwa penulis kita ini adalah Paulus.

Iman itu harus dipraktekan barulah kita dapat mengerti apakah iman itu. Belajar tentang iman tidaklah bisa langsung mengerti serta-merta. Kita harus melalui berbagai potongan-potongan kecil, bahkan kadang kita mendapat serpihan pengertian, sedikit demi sedikit.

Pagi ini saya merengungkan Firman Tuhan dari kitab Perjanjian Lama, kitab Yeremia. Jika dibaca keseluruhan satu pasal itu, tidaklah secara langsung merujuk tentang iman seperti pendefenisian iman dari kitab Ibrani itu. Tetapi betapa kagetnya saya ketika saya menemukan suatu esensi penting tentang iman dari Yeremia 32. Hmm... memang sih klo dibaca sekilas saja, tidak ada hal penting apapun, kecuali sejarah dan tulisan panjang sampai ayat 44.

Selasa, 12 Juli 2011

Kasih Karunia Tuhan 2

Kasih karunia, singkatnya hadiah, sesuatu yang tidak seharusnya menjadi milik kita tetapi diberikan kepada kita, bukan karena kita pantas menerimanya tetapi hanya karena pemberian cuma-cuma, hadiah. Mendapatkan kasih karunia adalah mendapatkan hadiah terindah dalam hidup. Salah satu pengertian kasih karunia, "hal yang telah kau katakan ini akan Kulakukan". Musa mendapat kasih karunia dari Tuhan.

Kasih karunia juga yang membuat Musa hanya dengan memasuki Kemah Pertemuan, Tuhan berbicara kepada Musa seperti kepada teman. Sangat istimewa Musa dibuat oleh Tuhan. Segala ketakutan Musa dijawab oleh Tuhan, "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketentraman kepadamu".

Kalau Bukan Kawan, ya Lawan

Kemaren saya membaca suatu pertanyaan "mengapa kita harus mengasihi musuh?". Ya.. respon pertamaku adalah "ya karena memang harus lah demikian". Tapi lama-kelamaan pertanyaan ini bak mendominasi hariku, maka kurenungkanlah pertanyaan ini.

Sering kita berkata "agar kita dapat mengasihi diri sendiri, orang lain, apalagi musuh... haruslah lebih dahulu kita mengasihi Tuhan". Benarkah?? Mengasihi adalah keputusan. Orang yang kita kasihi belum tentu mempunyai respon yang sama dengan kita yang mengasihinya. Jadi, mengasihi pertama kali haruslah berasal dari diri sendiri. Kasih yang Tuhan berikan itu adalah anugerah. Anugerah adalah hadiah. Sama seperti ketika kita memberi kasih kepada orang lain, berarti kita memberikan hadiah kepada orang itu. Kita tidak dapat berharap agar orang lain memberikan hadiah kepada kita terus menerus. Jika kita tau mengasihi itu baik, baiklah kita mengasihi. Jadi mengasihi adalah keputuan dari diri kita. Tuhan tidak pernah mengontrol kita supaya kita dapat mengasihi orang lain, tetapi Tuhan membuka pikiran kita, memulihkan 'saluran kasih' kita sehingga kita dapat mengambil keputusan untuk mengasihi.

Senin, 11 Juli 2011

Bukan Bulan Madu

Pernikahan kami yang masih berumur 2 minggu ini, rasanya hari-hari manis dan indah. Teman-teman ntah nanya beneran ntah latah atau hanya ingin tegur sapa doang.
"Ciieee... bulan madu dong".
"hmm... bulan madunya ditunda dulu".

Beberapa harini, tepatnya 8-10 juli 2011, kami berdua ke Juana - Pati, ke kampung halamannya Peters untuk merayakan ucapan syukur atas acara pernikahan kami yang diselenggarakan di Medan, 24 Juni 2011. Perjalanan dadakan membuat kami nyaris tidak dapat tiket berangkat maupun pulang. Tiket pesawat, hampir semua jasa perusahaan penerbangan yang sudah menjual tiketnya sold out. Jasa kereta api juga sudah diborong oleh customer dan calo. Jasa bus juga sudah hampir penuh. Session menjelang anak masuk sekolah membuat kami kesulitan mendapatkan tumpangan untuk pulang ke kampung halaman Peters. Puji Tuhan, akhirnya kami dapat juga tiket bus executive. Ya lumayan lah daripada harus bayar tiket pesawat Rp 900.000. Perjalanan di tempuh selama 12 jam. Selama di jalan, ga bisa tidur. Mata ga mau terpejam. Mata ingin berekspedisi tapi sayangnya sudah malam, tidak ada pemandangan yang dapat dinikmati, hanya hitam nan gelap.

Jumat, 08 Juli 2011

Kasih Karunia Tuhan

Suatu hari pada saat ibadah doa puasa di suatu gereja yang cukup besar di salah satu kota besar, hadirat Tuhan terasa sangat kencang, setiap orang pasti dapat merasakan kehadiran Tuhan. Tak heran jika kehadiran-Nya disertai oleh beberapa manisfestasi. Semua orang yang hadir setuju atmosfer kehadiran Tuhan sangat terasa.

Anehnya, Tuhan berbicara melalui seseorang yang diberi-Nya kasih karunia, "mereka mencari berkat-Ku, bukan Aku". Terhenyak sejenak sambil menelan ludah, dengan nada yang takut-takut, "Apakah Engkau marah kepada mereka?". Jawab-Nya, "Masih sejauh itulah yang mereka tau", Ia pun tersenyum. Hah... jawaban ini membuatnya lega tapi justru membuatnya bertanya-tanya.

Kamis, 07 Juli 2011

Tips Putus Hubungan Pacaran

Dalam beberapa bulan ini, saya turut bersedih dengan teman-teman yang kehilangan "dambaan hatinya". Sebenarnya kuingin berkata "beruntunglah wahai teman, karena sebelum janur kuning melengkung, dirimu sudah menemukan bakat selingkuh pasanganmu. Sudahlah... jangan bersedih lagi, cari yang baru, selagi masih muda". Mereka yang ditinggalkan sang pacar merasakan betapa kehilangan setengah dari jiwanya. Rasanya memang sangat menyakitkan ditinggalkan sang pacar.

Anehnya kebanyakan kasusnya laki-laki yang ditinggal oleh perempuan. Dan menurut pengakuan dari beberapa laki-laki, "gw kurang apa? gw setia, gw perhatian, gw sudah kasih ini itu... gw sudah berikan yang terbaik buat dia. Koq tega sihhh ninggalin gw?? Setelah sekian lama pacarann.... Sakitt hati iniii". Saya nanya balik, "sebenarnya apa sihhh poin utama keberatan kamu, klo putus yaa sudah cari yang baruu! Koq harus repot". Ada yang menjawab "Urusannya bukan gtuuu... kan sudah investasi waktu sekian tahun, gw dah belikan ini ituu..". Urusan hati memang agak repot. Walaupun kaum pria sangat mengagungkan logika yang mereka punya, mereka juga kewalahan menata ulang hati mereka ketika ditinggal sang dambaan hati.

Selasa, 05 Juli 2011

Mencoba menulis kembali

Setelah sekian lama (2 minggu sudah cukup lama) off dari dunia tulis-menulis, I'm back... sekarang mencoba menulis tentang dunia baru yang baru saja kutapaki. Dunia baru yang masih asing bagiku, rasanya masih canggung dan mencoba terus belajar dengan satu resep ajaib KASIH nan sabar, sungguh tak mudah bagiku untuk melangkah seenaknya. Ya... melangkah seenaknya seperti dulu.

Kemaren ku menghadiri ultah salah satu gereja. Sungguh meriah acara yang disuguhkan, musik, lighting, drama. Acara belum dimulai pun ruangan sudah penuh. Rasanya tidak ada yang rela terlambat dan mendapat tempat di 'gereja tangga'. Tentunya sebelum pintu dibuka pun orang sudah mengantri rapi di depan pintu. Coba saja orang-orang yang mengantri di bandara P*l*nia mengikuti budaya ini, sungguh wajah Indonesia terlihat lebih ramah.

Dan hal yang membahagiakan dan membanggakan bagiku adalah dapat melihat suamiku mendapat peran dalam pertunjukkan drama di situ. Pertama kali kulihat wajahnya di fesbuk, aku ngakak sendiri... wkwkwkw.... duhileee... dirinya yang sabar nan lembut itu menjadi tampang sangar nan gahar. Minggu pagi jam 4, temennya menelpon supaya dia menggantikan temannya yang seharusnya berperan sebagai preman pasar itu. Langsung dia sambar handuk dan lari ke kamar mandi. Segera bersiap dan ngacir ke upperroom.


Jumat, 01 Juli 2011

Our Wedding

Jumat 24 Juni 2011 adalah hari yang tak terlupakan bagi kami. Momen yang sangat spesial ketika kami melangkah untuk dipersatukan dalam rumah tangga yang baru. Ini adalah zona baru yang asing bagi kami. Kami akan melangkah bersama Tuhan.