Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Jumat, 01 April 2011

Doa adalah Komunikasi Dua Arah

Doa adalah....??? Terserah mau mendefenisikan apa tentang doa. Defenisi kita adalah berdasarkan pengalaman kita ataupun yang kita cita-citakan. Tetapi umumnya kita mendefenisikan doa sebagai mengucapkan permintaan-permintaan kita. Atau doa adalah mendesak Tuhan untuk melakukan apa yang kita inginkan. Doa adalah nafas hidup. Kalau tidak meminta pada Tuhan rasanya hari kurang klop.

Menurut saya, doa adalah sarana membangun hubungan, sehingga doa itu butuh komunikasi dua arah. Idealnya dalam berdoa, salah satu pihak bicara, yang lain mendengar dan sebaliknya. Kisah romantisme yang paling hebat dalam sejarah terletak pada seni mendengar. Tidak banyak orang suka mendengar. Sekalipun seseorang itu pendiam, belum tentu ia suka mendengar. Salah satu adegan dalam film "Drumline" mengatakan, "Jika kamu ingin menjadi pemimpin, kamu harus belajar dipimpin terlebih dahulu". Jika diterjemahkan dalam konteks ini "jika kamu mau didengar, belajarlah mendengar orang lain".

Di dalam bahasa Inggris, ada dua kata yang diterjemahkan menjadi 'mendengar':
- hear --> hanya mendengar saja
- listen --> mendengar dengan penuh perhatian, menyimak.

Doa menjadi romantis ketika salah satu pihak bersedia untuk mendengar. Bukankah Tuhan selalu setia mendengar kita? Marilah kita melihat doa yang romantis ini: