Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Senin, 18 November 2013

Efesus - Pendahuluan

Senang sekali rasanya bisa menulis lagi di blog. Problem with internet connection akhirnya bisa teratasi. Thanks to hambanya JG (saya blum ijin utk memakai namanya so utk mengingatnya saya menuliskan inisial saja) yg taat mendengar apa yg Tuhan sampaikan sehingga kami bisa terhubung ke salah satu internet provider. Maklum lah klo di apartemen mau masang internet aja banyak cengkunek ini itu. Thanks God, akhirnya bisa nge-blog lagi.

Aniway... banyak yang terjadi beberapa bulan ini, pasang surut, banyakan surut juga.. haha... tapi Tuhan tetep in control. Apalagi sekarang lagi belajar tentang EFESUS. Rasanya semua huruf-huruf itu menjadi hidup dan memaksa tulang-tulang dan ragaku bangkit untuk melakukan apa yang tertulis di kitab suci. Rasanya seperti peperangan yang hebat, namun tak terlihat. Satu kalimat yang menjadi puncher saat siaran kemaren -- sebenarnya bukan mutlak dari pikiran gw, tentu saj dari salah satu kotbah minggu, "apa saja yang tidak dirawat dengan baik cenderung menurun, rusak dan bisa hilang". Begitu juga dengan kasih, atau apapun. Ok.. apapun yang ada di benak pembaca saat membaca pendahuluan ini, hmm... semua orang bisa saja mengalaminya. Cukup curhatnya... mari kita mulai membahas hal penting.

Beberapa bulan lalu, ntah gimana cara Tuhan bekerja, kami mendapat tawaran untuk siaran di salah satu radio swasta di negeri ini. Kami tersentak dan tentu saja berusaha untuk tetep cool, seperti halnya orang profesional yang sudah biasa, tetapi sebenarnya "ohh..noo...bagaimana ini...", keringat di punggung lumayan deras, tapi untung saja tidak ada keringat yang mengalir di pipi, haha. Dan ntah gimana juga kami setujuin saja, walaupun hehe... Kami hanya percaya Tuhan pasti tolong dah. Mulai hari itu juga, ketika pulang ke rumah dan membaca kitab Efesus, sehari minimal sekali deh, dalam beberapa terjemahaan yang bisa dimengerti. Pada saat itu juga sedang kampanye baca alkitab di gereja, so... ga kebetulan, baca alkitab jadi semakin ekstrim, lebih gila dari yg biasa. Dan pada saat itu juga ada pembica tamu dari New York yg membahas sebagian kecil dari kitab Wahyu, so... seperti memancing untuk ingin tau apa yang terjadi di kitab Wahyu. So... pikiran gw terpancing untuk membaca kitab Wahyu, sekali baca. Hanya baca loohh, bukan study. Jadi keesokan harinya saya mulai baca Wahyu dan Efesus, dan kegilaan pun berlanjut mengalir gitu aja, selama dua minggu Perjanjian Baru selesai, di akhiri dengan membaca Matius.  Ga berurutan seperti urutan PB pada umumnya, tetapi pikiran ini jadi mengerti beberapa hal yg belum dimengerti sebelumnya. Hmm... rencananya, sebelum tahun ini berakhir, ingin mencobanya lagi.

Kali ini curhat bener-bener ditutup.
---------------------------------------------------------------------

Apa yang akan saya tulis di sini, memang belum komplit dan dalam, tetapi hanya gambaran besar dan hanya beberapa hal yang ingin dibahas. Jika Anda ingin mendengar siaran radio yg membahas hal ini, Anda dapat go to http://soundcloud.com/ijoet/efesus-1v1-23. thanks ya..

Efesus artinya "yang didambakan", umumnya kota ini berbakti kepada Artemis, kita bisa melihatnya kekacauan yang dibuat oleh Dimetrius (Kis 19), tentu saja di situ ada Kuil Artemis ("Diana"). Efesus merupakan koloni dari Athena. Efesus mempunyai pelabuhan besar yang bersaing dengan pelabuhan Miletus dan terletak pada jalan masuk menuju Asia Kecil. Efsus juga mempunyai pelabuhan besar dengan 50.000 tempat duduk. Pitagoras berasal dari Efsus. Pelukis-pelukis ternama seperti Parhasius, Apelles juga berasal dari Efesus. Efesus juga mempunyai sekolah-sekolah seperti Parmenides, Zeno dan Democritus. Efesus adalah kota yang mudah untuk dicapai di Asia, melalui darat dan laut (ini juga yang mendukung pelayanan Paulus ke Efesus). Kota Efesus berdiri pada lereng di bawah dua bukit (Prion dan Koresus), dengan pemandangan yang sangat indah. Efesus merupakan salah satu dari "surat-surat  penjara" artinya ditulis Paulus ketika ia berada di penjara.Efesus ditulis sekitar tahun 62-63 Masehi. (banyak perdebatan tentang hal ini, tapi saya tidak mau berdebat soal ini). Ini adalah sekilas pendahuluan dari EFESUS.

Apa yang ada di pikiran kita ketika membaca pendahuluan EFESUS ini? Mari kita menguraikannya sedikit demi sedikit:

  1. Pada umumnya orang-orang di Efesus adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi
  2. Walaupun Paulus menulis untuk orang-orang kristen di Efesus, namun mereka baru saja bertobat dari penyembahan berhala
  3. Sebagian dari mata pencaharian mereka adalah untuk kuil Artemis, seperti halnya Dimetrius (Kis 19). Jadi ketika mereka memutuskan untuk bertobat, kemungkinan besar masalah yang mereka hadapi adalah kehilangan mata pencaharian.
  4. Mereka adalah orang-orang pintar, berlogika tinggi, berpendidikan tinggi, bergengsi tinggi
  5. Efesus adalah kota yang mudah dijangkau, berarti kota Efesus seperti pintu gerbang untuk masuk ke Asia. So... klo Paulus kirim surat ke Efesus, kemungkinan surat itu akan dikirimkan ke gereja yang lain, seperti Kolose, Asoso, Tarsus, dll. Jadi Efesus itu seperti gereja pusat.
  6. Efesus mempunyai pelabuhan besar, berarti sebagian besar dari mereka adalah kaum pedagang
  7. Efesus mempunyai sekolah-sekolah, bahkan Pitagoras berasal dari kota ini. Banyak filsuf yang dihasilkan dari kota ini. Apalagi karena mereka merupakan koloni dari Athena.
  8.  Efesus mempunyai teater yang besar, berarti mereka sering mempertontonkan "gulat berdarah", sampai mati.
Mari kita melihat beberapa ayat rujukan yang dapat menjadi bahan pembanding dalam Alkitab kita.
1Kor 4:9 ITB "Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia"
1Co 4:9 NIV "For it seems to me that God has put us apostles on display at the end of the procession, like men condemned to die in the arena. We have been made a spectacle to the whole universe, to angels as well as to men".
Perhatikan kata-kata yang bercetak tebal, "on display", "dijatuhi hukuman mati"  = "men condemned to die in the arena", "tontonan" = "spectacle". Bukankah ini sesuai dengan poin ke-8 di atas? Paulus membuat titik perbandingan antara orang yang sudah dijatuhi hukuman mati, bergulat di arena yang ditonton oleh 50 ribu orang, uupss... bukan hanya itu tapi juga malaikat ikut menonton para rasul yang sedang bergulat melawan "binatang buas" di Efesus (1Kor 15:32).

1Kor 9:24-25 ITB "Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. "
Pertanyaan ini adalah retoris. Semua orang Efesus ataupun Korintus mengerti dan tau akan hal pertandingan yang memperebutkan mahkota yang terbuat dari daun-daunan saja, hanya sebagai perlambang kemenangan saja. Mereka memperebutkannya bukan hanya untuk kehormatan tetapi untuk nyawa mereka, so... semua yang ikut dalam pertandingan harus sedemikian rupa berusaha agar memperoleh kemenangan.

1KORINTUS ini ditulis ketika Paulus berada di EFESUS. Ini menarik sekali. Ketika Paulus berada di ROMA, ia menulis untuk jemaat EFESUS. Ketika Paulus berada di KORINTUS, ia menulis untuk jemaat di ROMA, sebagai persiapan perjumpaan mereka. Jadi, untuk dapat mengerti salah satu dari ketiga surat ini, ada baiknya kita menyediakan waktu untuk membaca ketiganya, agar kita mengerti bagaimana kondisi Paulus ketika ia menuliskan surat-surat ini.

1KORINTUS --> ROMA --> EFESUS

Paulus tiba di Roma dari Miletus kira-kira musim semi tahun 61 M, ia menghabiskan 2 tahun di "tahanan rumah", ia dirantai oleh prajurit kekaisaran Roma. Dapatkah kita membayangkan Paulus dirantai oleh orang-orang yang sudah diselamatkan? (Filp 4:21, 22). Kemungkinan mereka mendengar Injil dari Paulus sendiri tetapi justru mereka juga yang merantai Paulus.

Filp 4:21-22 ITB "Sampaikanlah salamku kepada tiap-tiap orang kudus dalam Kristus Yesus.... Salam kepadamu dari segala orang kudus, khususnya dari mereka yang di istana Kaisar. "
Well... kita tidak mengaharapkan kebaikan orang lain, hanya karena kita pernah menolong orang itu. Saya juga bingung mengapa justru orang yang kita tolong berbalik dan menjadi "musuh". Beberapa waktu lalu, saya mendoakan beberapa orang, berdoa secara khusus, bukan hanya berdoa, tetapi berdoa dan berpuasa, berdoa yang terjadwal untuk beberapa orang, tapi justru mereka berbalik dan menusuk. Rasanya sakit dan kecewa (tentu saja saya kecewa.. saya masih manusia), tetapi dari hal-hal tersebut toh saya mendapat pelajaran berharga. Selama God in control, pasti semuanya masih bisa teratasi. Kadang-kadang membuat kita terseok-seok, tapi jika kita percaya kepada Tuhan "keep in believing", semuanya pasti bisa teratasi. Ada Amin?? Ada. Trimakasih.

Ternyata, Maria Ibu Yesus juga tinggal di Efesus setelah Yesus naik ke sorga. Yohanes juga sempat tinggal bersama Maria. Mungkin Yohanes menangkap perkataan Yesus ketika disalib sebagai mandat untuk menjaga Ibu Maria "Ibu inilah anakmu, inilah ibumu".
Yoh 19:27 ITB "Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya".
 Efesus adalah tempat tinggal Yohanes, kemungkinan ia menulis Injil Yohanes di Efesus, dan Yohanes mati dan dikubur di Efesus. Yohanes menulis 2Yohanes, ada yang mengatakan surat ini untuk Ibunya Yesus -- Maria. Kalau begitu, kemungkinan surat ini ditulis ketika Yohanes berada di Patmos (Dalam hal ini saya hanya menduga. Karena, jika Yohanes tinggal di Efesus, dan Maria tinggal di Efesus, tidak mungkin Yohanes menulis surat. Tempat Yohanes pernah tinggal lama yang tercatat adalah Patmos. Aniway.. saya masih mencari tau dimana Yohanes menulis surat nya yang kedua). Sedangkan Injil Yohanes ditulis setelah Yohanes mendapat pewahyuan di Patmos, sehingga Yohanes menuliskan tentang peristiwa2 tambahan seperti "Pernikahan di Kana", yang tidak ditulis oleh penulis Injil lain.

Demikianlah Pendahuluan Surat Efesus ini. Ini memang belum lengkap, saya masih mempelajarinya untuk lebih dalam lagi.