Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Kamis, 17 Februari 2011

Hanya merenungkan... "Tuhan beserta kita"

Beberapa hari ini aku merenungkan ini... sorry ceritanya pada ga nyambung.

Sebenarnya kaget juga tentang apa yang kudapatkan dan yang akan kuceritakan ini. Maklumlahh saya masih tergolong baru di area ini. I think I'm not good enough, so I must learn much.

Pikiranku memulainya dari sebuah judul di bulan cinta ini, yaitu RELATIONSHIP. Hmm... bulan Feruari bukan saja ngomongin cinta melulu antar romeo dan juliet. Bermula dari CINTA, banyak topik yang bisa dijangkau. Salah satunya dalah relationship atau hubungan. Maklumlah penulis harus memikirkan sesuatu yang lagi in di waktu yang tepat.

Mikirin soal hubungan, setiap kali berpikir tentang cinta antar anak manusia, koq jadi terefleksi ke hubungan manusia dengan Tuhan ya. Sambil menikmati alunan musik di radio, jari-jarikupun aktif melihat status fesbuk di genggamanku. Hmm... statusnya pada rohani boo, banyak ayat-ayatnye. Beberapa ayat gw baca, tapi hanya bisa meyakini, said "amen", ga membantu sama sekali untuk menambah RH yg sdh deadline. Ada yang menulis "bersama Yesus asyiknya", ada juga yang berfoto dengan orang terkenal dengan bangganya. Ada yang seolah bercerita tentang seminar yang dia ikuti. Wow... thanks buat teknologi yang sangat membantu untuk mengenal orang dari aktifitasnya.

Well gw teringat akan "Tuhan beserta kita", arti dari Imanuel. arti 'beserta' itu salah satunya digambarkan seperti Yesus di tepi danau. Artinya 'beserta' itu kebersamaan, fellowship, belum tentu ada komunikasi. Dan ngeklik sesuatu di pikiranku, kebersamaan itu belum tentu ada touchingnya. Seringkali kita dalam suatu kebersamaan tetapi tanpa saling mengenal, tegur sapa. Katakanlah kita suatu pesta pernikahan yang besar, kita hanya mencapai tujuan kita memberi ucapan selamat dan kemudian segera pulang. Adakah kita mengenal semuanya, atau tegur sapa semuanya, padahal kita dalam suatu kebersamaan. Hmm... contoh lain dalam sebuah keluarga, apakah kita saling komunikasi yang dalam atau sekedar hahahihi saja, tanpa kenal orang serumah dan tau apa yang dialaminya hari itu. Apakah oragtua hanya bertanya "gimana sekolahmu, sudah buat pr?", dan jawaban singkat "sudah". Okeeeyy baiklah, apakah itu komunikasi?

Yesus beserta setiap orang percaya. Apa yang kita lakukan terhadap-Nya, say hi, "selamat pagi Yesus, selamat siang, selamat malam" and thenn byee. Kita sering terjebak dalam suasana kebersamaan tanpa saling mengenal, tanpa saling memberi kasih. Mengenal Tuhan, lebih dari sekedar say hi doang. Perlu komunikasi intens, perlu menyediakan waktu khusus. Hubungan kita yg buruk dengan antar manusia di bumi sering kita bawa-bawa waktu kita menghampiri Dia. Kita pikir cukup hanya kebersamaan bersama Dia di gereja, dengan segala keramaian hahahihi. Semua itu baik. Saya tidak mengatakan keramaian memuji Tuhan itu buruk, tetapi masih dalam batas kebersamaan. Ga jauh beda dengan kita pergi bersama keluarga ke timezone bermain-main bersama dan membicarakan game apa yang sedang kita mainkan, bukan membicarakan tentang pribadi kita masing-masing. Waktu habis terbuang tapi tujuan utama ga kesampean. Padahal ide dasar komunikasi adalah menggali tentang orang yang sedang kita ajak berkomunikasi.

Kegagalan komunikasi banyak kali disebabkan oleh takut, sehingga ga nyaman tuk diomongin. Ga jarang seorang anak yang mengaku bahwa tadi ia berantem di sekolahan, atau dapat nilai merah, orang tua langsung marah tanpa tau sebabnya kenapa. Padahal intinya bukan di soal berantem, atau nilai merah, tetapi di pribadi anak itu. Ada apa dengan dia. Apakah ketika kita datang ke Tuhan dengan kegagalan kita "Tuhan gw gagal lagi, Tuhan gw dosa lagi", apakah ada turun api dari langit membakar kita? Atau tiba-tiba kepala kita terpenggal. Bukankah Tuhan sangat senang melihat kita datang kepada-Nya.

Seringkali kita berhasil berkomunikasi dengan Tuhan justru pada saat kita gagal, kayaknya butuh banget sama Tuhan. Syukurlah Tuhan ga dengan sengaja membuat kita gagal supaya sering-sering datang kepada-Nya.

Temans, kita patut berbangga karena Tuhan beserta dengan kita. Kita bisa berbangga berfoto dengan orang terkenal, tetapi apakah dia mau berbagi kehidupannya, nolongin saat susah? Tuhan mau tuh. Ia rela jalan bersama kita setiap hari, dan menantikan tatapan mata kita mengarah kepada-Nya dan mencurahkan isi hati kita. Bukan hanya itu, Ia juga ingin berbagi sesuatu dengan kita. Temukan rahasia-rahasia-Nya itu. Hmm... klo Tuhan curhat itu gimana ya? hehe... ge-er mode on.

*)thanks to Gary Chapman dah nulis tentang "The Five Love Languages of Teenagers". Gw jadi ngeh saat baca bab 'Waktu Berkualitas'.