Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Kamis, 20 Januari 2011

Tentang Malaikat

Topik ini bukanlah topik yang gw sukai, hanya utk belajar doang. Berbicara soal malaikat dan kelakuannya pasti lebih banyak berbicara tentang iblis. Karna iblis adalah sebagian dari malaikat yang jatuh. Lebih sering bersentuhan dengan kehidupan bumi. Sedangkan malaikat baik yang bersentuhan dengan bumi diperkirakan hanya penghulu malaikat dan malaikat penjaga doang. Penghulu malaikat sendiri hanya Mikhael. Jika ga keberatan menerima kitab apokrifa, Kitab Henokh, penghulu malaikat itu bisa Mikhael dan Gabriel. Well, gw ga terlalu tertarik soal2 iblis. gw demen tuh denger cerita tentang mahasiswa yg waktu ujian diberi soal sebutkan pekerjaan Tuhan dan sebutkan pekerjaan iblis. Mahasiswa ini hanya sibuk menjawab tentang pekerjaan Tuhan. Ketika waktunya habis ia hanya menulis "tidak ada waktu untuk iblis".
Tunduklah kepada Allah, resist thd iblis, maka ia akan lari (Yak 4:7).

-----------------------------00000000----------------------------------------------

AJARAN TENTANG MALAIKAT
diringkas dari tulisannya Henry C Thiessen

Para malaikat adalah hamba-hamba yang menjalankan pemeliharaan ciptaan Allah. Ajaran tentang malaikat sudah mulai diabaikan dewasa ini. Hal ini dikarenakan pemujaan kaum Gnostk terhadap malaikat (Kol 2:18), adanya spekulasi konyol dari kaum Skolistik abad pertengahan, dan kepercayaan berlebihan teradap ilmu sihir, pemujaan terhadap iblis dan setan. Sekalipun demikian terdapat banyak alasan untuk percaya akan adanya malaikat.
1. Adanya serta pelayanan malaikat diajarkan secara cukup jelas dalam alkitab.
2. Bukti orang yang dirsuki dan ditindas setan serta adanya pemunyaan setan menunjukkan keberadaan malaikat
3. Meningkatnya gerakan spiritualisme menandakan keperluan untuk memahami ajaran ini. Seperti nekromansi atau mengadakan hubungan dengan arwah orang mati (Ul 18:10-12; Yes 8:19-20) dan kegiatan ini semakin meningkat di akhir zaman (1Tim 4:1)
4. Karya iblis serta roh-roh jahat dalam mencegah berkembangnya kasih karunia dalam hati kita serta pekerjaan Allah di dunia harus dipahami sehingga kita bisa mengetahui apa yang dapat diharapkan dikemudian hari dalam perang melawan iblis ini serta yakin bahwa iblis ini akan dikalahkan (Kej 3:15; Rm 16:20; Wahyu 12;7-9; 20:1-10).

I. ASAL MULA MALAIKAT
Alkitab beranggapan bahwa malaikat itu benar-benar ada. Namun pada saat penciptaannya tidak disebutkan dengan jelas di lakitab. Sagatlah mungkin malaikat diciptakan sebelum langit dan bumi diciptakan (Kej 1:1).Menurut Ayub 38:4-7 “semua anak-anak Allah bersorak-sorai” ketika Allah meletkakan dasar-dasar bumi. Yang jelas saat kej 3:1 malaikat sudah ada, yaitu ketika iblis menampakkan diri. Sekalipun Alkitab tidak memberi tahu jumlah pasti, kita diberi tahu bahwa jumlah mereka banyak sekali (Daniel 7:10; Mat 26:53; Ibr 12:22; Why 5:11).

II. SIFAT MALAIKAT
Malaikat bukan Manusia yang dimuliakan. Manusia dan malaikat dibedakan. Manusia suatu saat akan menjadi seperti malaikat. Beribu malaikat dibedakan dari roh-roh orang-orang benar yang menjadi sempurna (Ibr 12:22-23). Dalam PL (Septuaginta), manusia diciptakan lebih rendah dari malaikat, namun akan menjadi lebih tinggi dari malaikat (Mzm 8:6 bd Ibr 2:7). Orang percaya suaut saat akan menghakimi orang percaya (1Kor 6:3).
Malaikat Tidak Berbadan. Malaikat disebut “angin” atau “roh” (Ibr 1:7 bd Mzm 104:4). Ibr 1:14 (IBIS) “Kalau begitu, malaikat-malaikat itu apa sebenarnya? Mereka adalah roh-roh yang melayani Allah”. Ef 6:12 “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”. Malaikat sudah sering menampakkan diri dengan memakai tubuh (Kej 18, 19; Luk 1:26; Yoh 20:12; Ibr 13:2), namun bukan berarti mereka mempunyai tubuh jasmaniah sebagai bagian yang perlu dari kehidupan mereka.
Malaikat merupakan suatu kelompok, bukan suatu bangsa. Dalam alkitab mereka disebut bala tentara tetapi bukan bangsa (Mzm 148:2). Mereka tidak menikah ataupun dinikahkan, juga tidak pernah mati (Luk 20:34-36). Dalam PL mereka disebut “anak-anak Allah” (Ayub 1:6; 2:1; 38:7 bd Kej 6:2,4), tidak ada “anak-anak malaikat”. Walaupun kata “malaikat” adalah maskulin bukan berarti mereka berkelamin laki-laki. Karena malaikat bukanlah kelompok, maka dosa mereka bersifat pribadi. Mungkin karena inilah Allah tidak menyediakan keselamatan untuk para malaikat yang telah jatuh. “Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.” (Ibr 2:16).
Pengetahuan malaikat lebih tinggi dari manusia, bukan berarti mereka maha tahu. Kebijaksanaan seorang malaikat dianggap sebagai kebijaksanaan tertinggi (2Sam 14:20), tetapi tentang “hari dan saat” tetap saja tidak tahu (Mat 24:36). Paulus menyebut malaikat sebagai saksi (1Tim 5:21), malaikat yang telah jatuh juga memiliki kebijaksanaan melebihi kebijaksanaan biasanya (Luk 4:34). Para malaikat ingin meneliti dan mengetahui keajaiban-keajaiban karya penyelamatan (1Pet 1:11-12).
Malaikat Lebih kuat dari manusia, walaupun mereka tidak mahakuasa. Malaikat dikatakan lebih perkasa dan berkuasa daripada manusia (2Pet 2:11 bd dengan “pahlawan-pahlawan perkasa” Mzm 103:20)> Paulus menyebutkan mereka “malaikat-malaikat-Nya yang perkasa” (2Tes 1:7, BIS). Kekuatan malaikat terbatas (Why 12:7; Dan 10:13). Baik Mikhael, penghulu malaikat (Yudas 9), maupun iblis (Ayub 1:12; 2;6) memiliki kekuatan yang terbatas.
Malaikat lebih luhur daripada manusia, walaupun tidak mahahadir. Malaikat tidak dapat hadir di dua tempatsekaligus. Mereka itu mengembara (Ayub 1:7; Zak 1:11; 1Pet 5:8), berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain (Dan 9:21-23). Bahkan dalam gagasan terbang tersirat bahwa para malaikat adalah “roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan” (Ibr 1:14). Malaikat-malaikat yang telah jatuh merupakan hamba iblis (2 Kor 11:15).

III. KEJATUHAN MALAIKAT
Masalah asal mula kejahatan harus dipertimbangkan sekarang ini, karena kejahatan pertama terjadi di sorga dan bukan di bumi. Hadirnya kejahatan di dunia ini merupakan salah satu masalah yang paling memusingkan filsafat dan teologi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa malaikat itu diciptakan dalam keadaan sempurna. Kej 1:31 “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”. Pastilah kalimat ini mencakup kesempurnaan para malaikat dalam keudusan ketika mula-mula diciptakan. Iblis juga sempurna ketika mula-mula diciptakan, Yeh 28:15, BIS “Kelakuanmu sempurna sejak engkau diciptakan sampai engkau mulai berbuat jahat”. Beberapa ayat menunjukkan bahwa ada malaikat jahat (Mzm 78:49; Mat 25:41; Why 9:11; 12:7-9). Ini terjadi karena malaikat-malaikat ini berbuat dosa dengan cara meninggalkan batas-batas kekuasaan dan tempat kediaman mereka. (2Pet 2:4; Yud 6).Yes 14:12-15 juga menunjukkan ada malaikat yang jatuh. Tidak dapat disangkal lagi bahwa memang ada malaikat-malaikat yang telah jatuh.
Tentang saat kejatuhan malaikat, alkitab tidak mengatakannya, tetapi yang jelas kejatuhan malaikat-malaikat terjadi sebelum kejatuhan manusia, karena iblis memasuki Taman Eden menggoda Hawa untuk berbuat dosa (Kej 3:1-5). Namun kita tidak tahu seberapa lama malaikat-malaikat sudah jatuh sebelum peristiwa Taman Eden. Kej 1:2 menggambarkan akibat bencana besar biasanya menetapkan terjadinya kejatuhan malaikat-malaikat itu sebelum Kej 1:1 atau antara ayat 1 dengan ayat 2. Bagaimana pun juga terjadi sebelum Kej 3:1.
Ada beberapa pendapat yang mengusulkan penyebab kejatuhan malaikat-malaikat ini:
• Beberapa kalangan tertentu mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada itu berasal dari Allah; dengan demikian maka Allah juga yang mengadakan dosa.
• Pihak lain mengatakan bahwa kejahatan disebabkan oleh sifat dunia ini. Segala yang diciptakan oleh Allah itu baik dan menolak anggapan bahwa alam ini sifatnya jahat (1Tim 4:4).
• Ada pula yang mengatakan bahwa kejahatan itu disebabkan karena watak makhluk yang diciptakan. Tetapi alkitab menyatakan bahwa alam semesta ini beserta semua makhluk diciptakan dalam keadaan sempurna.
• Para teolog Latin menyebutan posse peccare et posse nonpeccare, yaitu kemampuan untuk berbuat dosa dan tidak berbuat dosa. Makhuk ciptaan itu memiliki kehendak otonom yaitu memiliki hak dan kekuasaan menentukan arah tindakan sendiri. Dengan ini kita dapat menyimpulkan bahwa kejatuhan malaikat dikarenakan oleh mereka sendiri dengan sengaja telah menentukan untuk memberontak kepada Allah.
Alasan khusus penyebab pemberontakan, tampaknya alkitab memberikan beberapa jawaban:
• Kemakmuran dan keelokan, seperti Raja Tirus (Yeh 28:11-19 bd 1Tim 3:6).
• Ambisi yang berlebihan serta keinginan untuk melampaui Allah, seperti Raja Babilon (Yes 14:13-14).
Tak disangsikan lagi kejatuhan iblis juga merupakan penyebab kejatuhan malaikat-malaikat jahat lainnya. Naga itu menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dengan ekornya (Why 12:4). Mungkin saja inilah petunjuk bahwa sepertiga dari malaikat-malaikat mengikut iblis.
Akibat kejatuhan para malaikat:
• Semua malaikat yang jatuh itu kehilangan kekudusan mula-mula mereka dan sifat serta perilaku mereka menjadi rusak. (Mat 10:1; Ef 6:11-12; Why 12:9).
• Beberapa di antara mereka dilemparkan ke neraka (Tartarus) dan masih ada di sana dirantai hingga hari penghakiman (2Pet 2:4; Yud 6)
• Beberapa di antara mereka dibiarkan bebas dan secara langsung ikut serta melawan pekerjaan para malaikat yang baik (Dan 10:12-13, 20-21; Yud 9; Why 12:7-9).
• Mungkin juga kejatuhan itu memberi dampak pada penciptaan mula-mula. Tanah terkutuk karena dosa Adam (Kej 3:17-19) dan seluruh ciptaan mengerang karena kejatuhan (Rom 8:19-22). Ada yang mengatakan dosa malaikat-malaikat itu telah menyebabkan kehancuran ciptaan yang mula-mula dalam Kej 1:2.
• Pada suatu hari kelak semua malaikat yang jatuh akan dicampakkan ke bumi (Why 12:8-9) dan setelah dihakimi (1Kor 6:3), mereka akan dicampakkan ke dalam lauatan api (Mat 25:41; 2Pet 2:4; Yud 6). Iblis akan dilemparkan ke dalam jurang maut selama seribu tahun sebelum ia dicampakkan ke dalam lautan api (Why 20:1-3, 10).

IV. PENGGOLONGAN MALAIKAT
a. Malaikat yang Baik
i. Para malaikat
Kata malaikat, baik dalam bahasa Ibrani maupun dalam bahasa Yunani, berarti utusan. Murid-murid Yohanes Pembabtis disebut aggeloi atau utusan (Luk 7:24). Hanya konteksnya yang menjelaskan apakah kata malaikat itu menunjuk kepada utusan yang menjelaskan apakah kata malaikat itu menunjukkan kepada utusan malaikat atau utusan manusia biasa. Jumlah malaikat itu berjuta-juta (Dan 7:10 bd Wyh 5:11), Beribu-ribu (Mzm 68:18), dua belas pasukan malaikat (Mat 26:53), beribu-ribu (Ibr 12:22). Malaikat-malaikat ini mungkin muncul sendirian (kis 5:19), berpasangan (Kis 1:10); berkelompok (Luk 2:13).
ii. Kerub/ Kerubim
Kerub artinya “menutup” atau “menjaga”. Disebut dalam 2Raj 19:15; Yeh 10:1-22; 28:14-16. Ada kerub yang menjaga pintu masuk ke taman Eden (Kej 3:24). Dua kerub diukur di atas tutup Tabut Perjanjian yang ditempatkan di dalam kemah sembahyang dan bait suci (Kel 25:19; 1Raj 6:23-28), pada tirai tabernakel (Kej 26:1,31), pada gerbang bait Allah (1Raj 6:32, 35). Kita menyimpulkan bahwa tugas utama kerub adalah mengawal tahta Allah. Iblis sebelum jatuh mungkin juga termasuk golongan kerub (Yeh 28: 14-16).
iii. Serafim
Tugas serafim berbeda dengan kerub, karena dikatakan Allah duduk di atas para kerub (1Sam 4:4; Mzm 80:2; 99:1), tetapi para serafim berdiri di sebelah atas-Nya (Yes 6:2). Para serafim memimpin penghuni surga dalam pemujaan kepada Allah yang Mahakuasa dan menyucikan hamba-hambaAllah sehingga pemujaan dan pelayanan mereka berkenan kepada-Nya. Maksudnya, tugas para serafim di bidang pemujaan dan kekudusan dan bukan di bidang penghakiman dan kekuasaan. Dengan kerendahan hati yang mendalam dan penghormatan yang sungguh-sungguh para serafim melakukan pelayanan mereka. Sebaliknya para kerub adalah pengawal tahta Allah serta duta-duta luar biasa Allah. Jadi kerub dan serafim berbeda kedudukan dan pelayanannya.
iv. Makhluk-makhluk hidup
Ada beberapa sarjana yang mengatakan bahwa makhluk-makhluk hidup dalam Why 4:6-9 adalah serafim, ada pula yang mengatakan bahwa mereka itu adalah kerub. Lebih baik untuk mengatakan kalau makhluk-makhluk hidup itu bukan kerub ataupun serafim. Makhluk-makhluk itu memuja Allah dan mengatur penghakiman Allah (Why 6:1-3; 15:7) dan menyaksikan penyembahan seratus empat puluh empat ribu orang dalam Why 14:3. Makhluk-makhluk ini aktif di sekitar tahta Allah sebagaimana serafim dan kerub.
v. Penghulu malaikat
Istilah “penghulu malaikat” muncul haya dua kali dalam alkitab (1 Tes 4:16; Yud 9), namun ada beberapa rujukan lainnya kepada Mikael, yang merupakan satu-satunya penghulu malaikat. Mikael mempunyai malaikat-malaikatnya sendiri (Why 12:7) dan bahwa ia adalah pemimpin terkemuka bangsa Israel (Dan 10:13, 21; 12:1). Kitab Apokrifa Henokh 20:1-7 menyebutkan ada enam malaikat berkedudukan tinggi: Uriel, Rafael, Raguel, Mikhael, Zariel dan Gabriel. Bacaan lain menyebutkan Remiel. Tobit 12:15 “Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan tuhan yang mulia”. Walaupun kitab Apokrifa tetapi menunjukkan apa yang dipercayai para leluhur. Jika demikian, Gabriel termasuk salah satu dari penghulu malaikat kedua (Dan 8:16; 9:21; Luk 1:19, 26).
Para penghulu malaikat mempunyai tanggung jawab khusus menjaga dan menjadikan Israel makmur (Dan 10:13, 21; 12:1), memberitakan kelahiran Sang Juruselamat (Luk 1:26-38), mengalahkan iblis dan pasukan malaikatnya dalam usaha membunuh perempuan itu dan Anak laki-lakinya (Why 12:3-12), serta mengumumkan kedatagan Kristus untuk menjemput umat-Nya (1Tes 4:16-18).
vi. Penjaga
Para penjaga ini nampaknya adalah malaikat-malaikat yang diutus Allah untuk mengamati. Dalam Dan 4:13 tercatat adanya seorang penjaga yang kudus. Atau ayat 17 “para penjaga”. Apakah mereka ini termauk malaikat khusus tidak diketahui.
vii. Anak-anak Allah
Istilah “anak-anak Allah” dipakai dalam Ayub 1:6; 2:1 dan 38:7 untuk menunjukkan malaikat-malaikat termasuk iblis. Mereka ini disebut anak-anak Allah karena mereka diciptakan Allah. Sesungguhnya istilah “allah” (elohim) dipakai untuk malaikat (Mzm 8:6 bd Ibr 2:7). Beberapa kalangan menagatakan bahwa “anak-anak Allah” dalam Kej 6:2 adalah malaikat-malaikat yang jatuh dan kawin dengan wanita. Akan tetapi bisa saja anak-anak Allah tersebut menunjuk kepada keturunan Set yang saleh.
Istilah “malaikat Tuhan” sering kali tampak di Perjanjian Lama, tetapi jelas bahwa istilah ini tidak mengacu kepada malaikat yang biasa, tetapi kepada Kristus yang belum menjelma (tidak akan dibahas sekarang).

b. Malaikat yang Jahat
i. Malaikat-malaikat yang di penjara
Malaikat-malaikat ini disebutkan secara khusus dalam 2Pet 2:4; Yud 6.Rupanya semua setuju bahwa Petrus dan Yudas sedang memikirkan malaikat-malaikat yang sama. Petrus hanya mengatakan bahwa mereka berbuat dosa sehingga Allah melemparkan mereka ke Tartarus (neraka). Yudas mengatakan bahwa dosa mereka karena tidak mematuhi batas-batas kekuasaan mereka serta meninggalkan tepat tinggal mereka yang sebenarnya. Ada yang mengkaitkan dengan Ul 32:8, seolah-olah Allah membagi keuasaan malaikat berdasarkan bilangan anak-anak Israel, berarrti golongan ini mengartikannya bahwa malaikat yang jatuh ini karena tidak setia kepada tugas mereka. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa mereka meninggalkan tempat mereka di sorga dan turun ke bumi. Beberapa ahli menganjurkan bahwa dosa yang isebut di Kej 6:2 adalah persetubuhan yang dilakukan oleh malaikat-malaikat dengan wanita-wanita. Sebagai hukumannya, Allah mencampakkan mereka ke Tartarus, yaitu neraka (disebut satu kali dalam PL, 2Pet 2:4, dan 3 kali disebut di septuaginta). Dalam karya sastra Homer, Tartarus merupakan tempat yang suram di bawah Hades. Bila orang-orang fasik turun ke Hades, maka tidaklah mustahil untuk membayangkan bahwa Tartarus adalah tempat pembuangan malaikat yang berdosa itu terletak di bawah. Sebagai hukuman malaikat-malaikat ini dikurung dalam gua-gua yang gelap dan dibelenggu dengan rantai-rantai yang kekal, disimpan di situ sampai hari penghakiman.
ii. Malaikat-malaikat jahat yang bebas
Mereka ini sering disebutkan dengan kaitannyadengan iblis, pemimpin mereka itu (Mat 25:41; Why 12:7-9). Dalam Ef 6:12 dan kol 2:15 mereka ini disebut pemerintah, penguasa, kekuasaan dan kerajaan. Pekerjaan utama mereka adalah mendukung iblis dalam peperangannya melawan malaikat-malaikat yang baik dan umat Allah dengan segenap rencana mereka.
iii. Setan-setan
Sering di sebut dalam kitab Injil. Mereka ini makhluk halus (Mat 8:16), anak buah iblis (Luk 11:15-19), penyebab kebisuan (Mat 9:32-33), kebutaan (Mat 12:22), lukadan cedera (Mark 9:18), cacat dan penyakit jasmani lainnya (Luk 13:11-17), mereka merusak ajaran yang benar (1Tim 4:1-3), kebijaksanaan ilahi (Yak 3:15), serta persekutuan kristen (1Kor 10:20-21). Mereka ini termasuk malaikat jahat yang masih bebas. Mereka harus tunduk kepada Allah (Mat 8:29).
iv. Iblis
Makhluk yang melebihi manusia biasa ini dengan jelas disebut dalam Perjanjian Lama, tetapi hanya dalam Kej 3:1-15; 1Taw 21:1; Ayub 1:6-12; 2:1-7; Zak 3:1-2 Boleh jadi iblis juga disebut dalam kaitan dengan kambing jantan penghapus dosa yang terdapat dalam Imamat 16:8, yaitu salah satu dari dua ekor kambing jantang penghapus dosa pada hari Raya Pendamaian. Dalam Perjanjian Baru, iblis disebut (Mat 4:1-11; Luk 10:18-19; Yoh 13:2, 27; 1Pet 5:8-9; Why 12; 20:1-3, 7-10).
Di alkitab, makhluk ini disebut:
• Iblis (satan), artinya musuh
• Iblis (devil), artinya pemfitnah, pendakwah
• Naga, dianggap lambang iblis, menunjukkan kegiatan iblis dalam samudera dunia.
• Ular, berarti licik
• Beelzebub atau Beelzebul, dalam bahasa Siria “penguasa kotoran hewan” , ada yang mengusulkan artinya “penguasa rumah”
• Belial atau Beliar (2Kor 6:15 bd 2Sam 23:6), artinya ketidak layakan, “anak-anak Belial” berarti “orang-orang yang tidak layak”.
• Lusifer, artinya bintang pagi, sebuah nama untuk Planet Venus, arti harfiahnya pembawa terang. Iblis dilihat sebagai malaikat terang (2Kor 11:14).
• Si jahat, menunjukkan watak pekerjaan iblis yang culas, kejam, lalim, melakukan kejahatan setiap kali ada kesempatan.
• Si pencoba/ penggoda, berniat menggoda manusia untuk berbuat dosa.
• Ilah zaman, berarti iblis mensponsori usaha keagamaan duniawi, menyokong bidat yang membuat gereja menderita sepanjang zaman.
• Penguasa kerajaan angkasa, meunjuk kepada pengaruhnya atas pemerintah-pemerintah dalam dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar