Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Minggu, 03 Februari 2013

Cerita Tentang One of My Student

Suatu hari one of my student tell her secret. Just a little secret she said. Dia menceritakan kalau susternya, her nanny, punya pacar 3 orang, di tiga tempat yang berbeda. Gadis cantik ini menceritakan dengan tepat dimana saja 3 pria itu tinggal. Dan mengagetkan saya, ia sangat bangga menceritakannya. Dan dalam kebanggaan itu seperti ada sense bahwa ia ingin seperti her nanny when she grow up later. Aneh.

Tentu saja aku harus memutar otak untuk menjawabnya. Aku tidak tau bagaimana tepatnya untuk menghandle anak, tetapi aku berusaha menasehatinya.
Aku katakan kepadanya, "Menurut kamu, apakah kamu senang kalau kamu punya papa baru, atau mama baru di rumah?"
Dia menggeleng, "it's bad".
Dan aku menjawabnya "off course, when family have a new mom or new dad, kids must be broken. Pacaran tujuannya untuk menikah. Kalau mama punya 3 papa, gimana jadinya? Kalau nanti dia punya anak, apa anaknya ga sakit hati? it's bad, right? So... you can tell to your nanny, ga baik punya pacar banyak".



Dan lagi... adiknya (kelas 1 SD) yang belajar bersama dengannya bertanya kepadaku, ia menanyakan tentang arti kata dari *#*$*#*$# (perkataan kotor yang tidak layak diucapkan). Dan aku hanya menjawab "menyebutkannya saja tidak boleh. Tuhan tidak suka itu, kamu akan berdosa jika menyebutkannya dan tentunya akan merusakan kamu". Aku selalu bilang ke anak-anak muridku yang suka ngomong kotor, "jika kamu ngomong kotor,  itu akan merusakkanmu. Suatu hari kamu pasti mau bertobat, dan perkataan kotor itu tidak langsung hilang dari hidupmu".

Aku ga tau mengapa peristiwa ini sangat mengganggu pikiranku. Anak-anak bisa belajar dari mana saja. Orang tua tidak selalu bisa melindungi anak-anaknya. Ketika orang tua harus bekerja, orang tua butuh orang lain untuk menjaga anaknya, sehingga anak-anak belajar hal-hal lain juga dari nanny-nya. Ketika kita mempekerjakan orang lain di rumah kita, I think kita juga harus menanamkan nilai-nilai yang kita anut kepada mereka. Ini bukan soal agama, sama sekali bukan tetapi tentang attitude. Tujuannya adalah agar mereka tidak mengajarkan hal-hal yang salah dan bertentangan dengan nilai kita. Dan tidak cukup hanya itu saja, kepada anak-anak juga harus ditanamkan nilai-nilai yang kita anut. Orang tua harus rajin menanamkan nilai-nilai positif, nilai-nilai yang baik kepada anak-anak. Orang tua tidak bisa menyerahkan tanggung jawab untuk mendidik anaknya kepada orang lain. Nanny hanyalah membantu meringankan pekerjaan bukan bertanggung jawab untuk mendidik anak. Orang tua harus  menyerahkan anak-anak ke dalam tangan Tuhan, karena orang tua tidak selalu bsia menjaga anak-anaknya, tetapi Tuhan selalu dapat melindungi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar