Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Senin, 11 Juni 2012

Suara Hati

Suatu hari, ketika saya hanya di rumah saja dan mengerjakan pekjerjaan saya dari rumah. Sebangun tidur, saat-saat begini -- hanya mengerjakan pekerjaan dari rumah, saya biasanya langsung membuka laptop dan mulai belajar, kemudian berpikir dan mengetik. Jadi, karena sudah fokus kepada pekerjaan, biasanya saya menunda mandi hingga minimal satu pekerjaan selesai.

Tiba-tiba ada perasaan yang tidak biasa. akhh.. ga taulah apa ini terbersit dalam pikiran atau perasaan -- tapi suara itu jelas "pergilah mandi karena sebentar lagi air akan mati". Well... aku pikir ini hanya hati nurani yang tidak dapat dipercaya. Aku memang ingin mengikuti kata hati nurani itu, tapi kakiku tertahan di bawah meja dan masih asyik untuk menyelesaikan pekerjaan yang sedang kukerjakan. Tetapi suara itu tetap 'mengganggu' sampai akhirnya kutinggalkan pekerjaanku yang tanggung itu dan segera ke kamar mandi dan mandi. Dan.. aku mandi sampai titik air penghabisan. Artinya... setelah aku mandi, air benar-benar mati. x_x.



Orang bilang, suara hati kita itu tidak dapat dipercaya. Hati itu bisa menipu, karena hati itu berasal dari diri kita yang tidak berpengalaman dan bodoh. Upss... tunggu dulu... saya tidak mudah percaya apa kata orang, sampai saya membuktikannya sendiri. Menurut saya.... hati adalah tempat bertemunya jiwa dan roh. Sementara jiwa dan roh hanya dapat dipisahkan oleh pedang roh, yaitu Firman Tuhan.

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Ibrani 4:12

Firman Tuhan berkata dalam Yoh 4:13-14
Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,  tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." 

Ketika kita menerima air hidup dari Yesus, maka kita tidak akan haus lagi, karena air yang Yesus berikan akan menjadi mata air di dalam diri kita. Firman Tuhan yang kita terima dalam hati kita akan memisahkan antara perasaan kita (jiwa) dengan suara Tuhan yang diberikan dalam roh kita (karena roh manusia adalah media komunikasi antara manusia dengan Tuhan). Firman Tuhan lah yang mampu mendeteksi suara Tuhan atau suara manusia.

Kadang kita pikir suara Tuhan itu harus yang wow "hai anakKu...", dengan suara yang nge-bass dan menderu, membuat bulu kuduk berdiri, membuat orang menangis, takut, atau memekakkan telinga. Jika kita mempelajari Perjanjian Lama bagaimana Tuhan berbicara kepada para nabi dan orang-orang kudus, Tuhan berbicara dengan cara yang berbeda-beda, tidak ada pola harus begini atau begitu. Uppss.. maksudnya polanya hanya 'Ia bicara dengan cara yang berbeda untuk tiap orang'. Kepada Musa, Tuhan memakai 'rasa ingin tahu Musa' terhadap semak belukar yang terbakar tapi tidak hangus itu. Kepada Elia, Tuhan bicara dalam angin sepoi-sepoi. Kepada Abraham, Tuhan bicara seperti kepada sahabat. Bagaimana Tuhan bicara kepada kita? Tentu saja Tuhan bicara dengan pola 'berbeda untuk setiap orang'.

Mungkin Tuhan bicara dalam rangkaian peristiwa, mungkin juga Dia dapat bicara melalui pendeta yang berkotbah, mungkin juga Tuhan bicara langsung dalam hati nurani kita. Apapun cara Tuhan itu dapat kita kenali melalui Firman Tuhan yang kita baca dalam Alkitab kita. Jika ada yang bertanya, "mengapa Tuhan tidak berbicara audible kepada saya", jawabannya adalah sama seperti jawaban Abraham kepada orang kaya yang masuk neraka itu,

Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati." Luk 16:31

Artinya, kita terlebih dahulu harus membaca Alkitab kita dan percaya serta melakukannya. Jika kepada Alkitab yang adalah Firman Tuhan itu orang tidak dapat percaya apalagi dengan perkataan profetik, suara Tuhan, hal-hal supranatural yang dari Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar