Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Selasa, 06 September 2011

Hanya Cerita Kehidupan

*) zeeddd....zedd... alert... Hanya untuk DEWASA

Senangnya dapat bertemu dengan teman-teman SMU. Ini adalah ngumpul-ngumpul pertama setelah diriku menikah. Hah... pastinya pertanyaan pertama mereka adalah "gimana rasanya menikah??", tanpa pikir panjang jawabanku "asyik :)". Ga nyangka aja ternyata persepsi pikiranku dengan mereka sedikit berbeda. Berpikir sejenak... seolah ku bisa membaca pikiran mereka dari mata mereka yang berbinar, dan senyuman mereka yang lebar. Hahaa... Aku pikir mereka menanyakan gimana kabarku, TERNYATA.... apa yang mereka pikirkan berbeda... Duehh... teman-teman maafkan diriku yang agak lupa tentang pertanyaan orang yang belum menikah kepada yang sudah menikah...LOL! As you know lahh pembaca! qiqqiqiiqi.

Seperti kata Kak Aida (salah satu pembina di Barito), perkataannya dulu yang kuingat "orang yang belum menikah pasti penasaran sesuatu di balik 'tembok' pernikahan". And no wonder, rasa penasarannya adalah tentang sex. Kata si Erix "Sex itu kan bagian cerita kehidupan yaa...." maka panjanglah ia bercerita. Haha... dalam hatiku, "mereka yang belum pernah, bercerita selayaknya sudah paling ahli"....hehe... just kidding you. Mereka menguliahi aku. Tapi seru juga mendengar harapan dan cerita-cerita mereka yang penuh dengan ketegasan tanpa rasa kuatir. Seolah mereka telah pernah ada di 'balik tembok'... hehe.

*break...* gempaaaa.... 6,7 scr. Lokasi: 2.81 LU - 97.85 BT, pusat gempa: 59 km TimurLaut SINGKILBARU-NAD , 75 km Tenggara KUTACANE-NAD , 78 km BaratDaya KABANJAHE-SUMUT , 89 km Tenggara TAPAKTUAN-NAD , 1411 km BaratLaut JAKARTA-INDONESIA. Baju digantungan aja bergoyang kencangnyooo... 


Sex adalah bagian cerita kehidupan. Sebuah kenyataan hidup. Banyak pasangan yang masih berpacaran ingin tau tentang sex. Tapi nasehat seorang pastor "sex akan indah pada waktunya, jika belum waktunya akan membawa rasa bersalah dan dosa". Cerita ini bukanlah cerita porno, tapi cerita dari bagian kehidupan. Tidak akan berguna jika diketahui lebih awal.

Sedikit nasehat kepada teman-teman yang berpacaran, sex yang dilakukan di dalam pernikahan jauh lebih indah daripada dilandaskan pada "klo kamu sayang aku, berikanlah padaku....". Tunggu lah sampai legal, supaya tidak ada rasa bersalah yang mengikuti. Banyak pasangan berpacaran yang sangat menantikan waktunya (setelah disahkan menjadi suami istri) untuk melakukan hubungan sex, namun sex bukan menu utama dalam pernikahan. Kenyataannya banyak hal yang lebih dari sex yang harus dipelajari untuk mempertahankan hubungan pernikahan sampai maut memisahkan. Sex hanyalah perekat sendi-sendi. Bukan menu utama tetapi penting juga. Jika tujuan pernikahan hanya untuk mendapatkan hubungan sex, jika tujuan sudah tercapai pernikahan bisa bubar.

Aku tidak belum tau banyak tentang pernikahan, namun pertanyaan temanku yang dapat kujawab akan kujawab. Baru hanya ini yang kutau, pasangan yang hendak menikah haruslah dewasa (beda jenis kelamin) dan saling mencintai. Jika salah satu dari pasangan itu belum dewasa, maka satunya harus menunggu pasangannya itu dewasa. Atau keduanya belum dewasa jadi rentan konflik. Semakin belum dewasa semakin rentan akan konlik. Orang dewasa lebih mampu untuk mengatasi konflik. Dan tidak cukup hanya dewasa saja, perlu ada 'rasa' di antara keduanya.

Wahh.. senangnya dapat menjawab rasa penasaran teman-temanku :) Tujuanku hanya membangkitkan rasa keberanian mereka untuk melangkah ke level kehidupan selanjutnya. Aku hanya merasa sok pintar nyerocos... haha.. "teman-temanku maaf yaa... kenyataannya aku masih selangkah lebih maju.. hehe". Aku juga senang melihat temenku yang bulan desember lalu galau sana-sini sekarang sudah punya kekasih baru, dan tampaknya ga lama lagi mereka akan menikah :)

*zegzegzgee... jadi ga konsen karna gempa*. Thanks God for friends: Dea, Pomi, pacarnya Pomi, Erix.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar