Hanya pikiran spontan... hanya belajar...

Selasa, 13 Juli 2010

Follow me..

Dalam Mat 9:9 Bagaimana Yesus dapat berkata, “Ikutlah Aku”. Apa yang Yesus tawarkan? Siapa Yesus? Kenapa orang mau mengikutiNya? What a magic word, “Follow me”.

Yesus menawarkan Kingdom of Heaven kepada siapapun yang mau mengikutiNya. Banyak orang yang menyangka kalau Yesus hidup susah alias miskin ketika hidup di bumi, how can we want to follow the poor man? I think Jesus is a rich one. Allah adalah setia. Tuhan memberikan tanggung jawab yang besar kepada Yusuf dan Maria untuk membesarkan Yesus, mereka butuh biaya yang besar, dan Allah tidak membiarkan mereka hidup miskin. Allah mencukupi bahkan mereka dapat hidup dalam kelimpahan.

Dari sejak Yesus lahir, orang-orang majus dari Timur datang untuk menyembahNya dan mereka datang tidak dengan tangan kosong, mereka membawa persembahan emas, kemenyan dan mur. Banyak orang berpikir, karena persembahannya ada 3 maka orang majus yang datang juga ada 3 orang. Padahal mereka datang dari negeri yang jauh, dari Timur.

Siapakah orang majus dari Timur ini? Banyak orang berpikir kalau orang majus ini adalah para ahli bintang. Tapi perlu kita ketahui, jika bintang di atas tempat Yesus lahir adalah bintang yang sangat cerlang, kecerlangannya berbeda dengan bintang lainnya, maka tidaklah dibutuhkan para ahli bintang. Bintang yang berbeda itu dapat dilihat oleh semua orang, tetapi sayangnya Herodes tidak dapat mengetahuinya. Bintang itu sepertinya hanya memimpin orang-orang tertentu yang mencari keberadaannya. Bahkan orang majus sudah melihatnya dari Timur. Kecerlangan bintang itu seperti cahaya yang dilihat oleh Paulus tengah siang bolong, lebih terang dari cahaya matahari (Kis 26:13).

Orang majus, dalam bahasa Inggris disebut wise man, artinya orang bijak, orang yang sangat pintar. Pada umumnya di zaman manapun juga, orang yang pintar identik dengan orang yang jago matematika, dan bukan hanya itu saja orang bijak adalah orang handal dalam dunia perdagangan, yang disebut sebagai saudagar. Dalam Bahasa Persik, sau = banyak, dagar = akal. Saudagar berarti orang yang banyak akal, atau orang yang bijaksana. Kemungkinan besar orang majus adalah kaum saudagar dari Timur. Hanya kaum pedagang lah yang rela gambling mencari keuntungan di negeri asing, tidak seperti kaum astronom.

Siapakah kaum saudagar dari Timur ini?
Pada zaman Salomo membangun Bait Allah di Yerusalem, Salomo mengadakan hubungan kerja sama dengan para pedagang dari Timur. Sebab barang-barang kelengkapan Bait Allah disupplay dari segala penjuru bumi, termasuk dari Timur.

2Taw 9:21 “Salomo mempunyai banyak kapal besar yang berlayar di samudra raya bersama kapal-kapal Raja Hiram. Tiga tahun sekali kapal-kapal itu kembali membawa emas, perak, gading, kera dan burung merak”.

Atau:
1Raj 10:25 “Salomo mempunyai banyak kapal besar yang berlayar bersama kapal-kapal Raja Hiram. Tiga tahun sekali kapal-kapal itu kembali membawa emas, perak, gading, kera dan burung merak.”

Salomo harus membangun Bait Allah, dia membutuhkan supply bahan-bahan untuk kelengkapan pembangunan Bait Allah pada waktu itu. Salomo adalah buyer besar yang sangat loyal terhadap suppliernya, dan membuat mereka untung besar. Para pedagang ini senang sekali berbisnis dengan Salomo. Sesekali para penjual ini ingin mengunjungi customernya. Mereka butuh waktu 3 tahun pulang-pergi dengan kapal Raja Hiram.

Mari kita lihat supply dari bangsa-bangsa seperti emas, perak, gading, kera dan burung merak. Dan kita lihat dari mana asal barang-barang tersebut.

Kapal-kapal Raja Hiram sampai ke Papua, itulah sebabnya pulau itu dinamakan P. Solomon. Kemungkinan besar emas berasal dari P. Salomon, dulu adalah bagian dari Papua. Karena itulah jenis emas Papua mempunyai kemiripan dengan jenis emas di Israel sekarang. Gading (ivory) diperoleh dari Afrika. Kera dari Borneo, Kalimantan. Burung merak dari India. Daerah-daerah tersebut di atas adalah daerah sebelah timur dari Israel.

Perdagangan merupakan salah satu sarana pertukaran budaya. Salah satu budaya Israel adalah ‘ayah bercerita kepada anak’. Nubuatan tentang kelahiran Sang Mesias sudahlah diketahui oleh segenap Israel, dari zaman ke zaman diturunkan dengan cara bercerita. Para pedagang ini juga tidak ketinggalan berita tentang kelahiran Mesias ini. Cerita ini berlanjut dari satu keturunan kepada keturunan berikutnya. Tak heran mengapa orang majus bisa mengetahui tentang kelahiran Sang Raja Mulia, Yesus.

Para pedagang hanya memikirkan keuntungan apa yang dapat diperoleh dalam berbisnis dengan raja. Seperti layaknya nenek moyang mereka membawa persembahan kepada Salomo untuk pembangunan Bait Allah, demikian juga mereka membawa persembahan kepada Bayi Yesus. Seberkas cahaya yg seperti bintang itupun menuntun mereka sampai ke Bethlehem. Perjalanan yang mereka tempuh kurang lebih 1,5 tahun menempuh laut, kemungkinan ditambah sekitar 6 bulan perjalanan darat, karena itulah ketika mereka tiba di Bethlehem, Yesus berumur sekitar 2 tahun. (Mat 2:16).

Alkitab menulis persembahan yang mereka bawa ada 3 jenis, emas, kemenyan dan mur. Hal ini bukan berarti orang majus ada 3 orang. Jika perjalanan yang ditempuh memakan waktu sekitar 1,5 tahun, dan mereka harus melewati perjalanan darat, gurun dan laut, tidak lah mungkin mereka hanya bertiga saja. Di tengah perjalanan tidak bisa dipungkiri mereka harus berhadapan dengan para perompak dan banyak hal rintangan lainnya. Ketika nenek moyang mereka berbisnis dengan Raja Salomo, persembahan yang dibawa tidaklah sedikit, jadi bisa kita perkirakan persembahan yang orang majus bawa banyak sekali. Mungkin mereka membawa beberapa kereta, kotak besar, dengan sejumlah penjaga, pengawal, dan para ahli. Orang majus kemungkinan yang masuk akal adalah sekitar 300 orang.

Persembahan yang sebegitu banyaknya cukup untuk modal Yusuf dan Maria untuk mebesarkan Yesus. Allah adalah setia, jika Dia memberikan tanggung jawab, Dia juga akan menyediakan resourcesnya.

Alkitab mencatat bahwa Yusuf adalah seorang tukang kayu, tidak menutup kemungkinan Yusuf adalah seorang businessman perkayuan, mebel. Yusuf tinggal di Nazaret, dan hanya beberapa mil dari situ ada sebuah kota yang sangat terkenal pusat per-mebel-an saat itu, dikenal dengan kota Sepphoris.


Sepphoris

Pada tahun 4 SM, Herodes Antipas memilih kota ini sebagai ibukota pemerintahan Galilea. Kota ini adalah kota terbesar di Galilea, benteng yang sangat kuat saat Revolusi Pertama di 66 M, dan terdapat teater.

Pada puncak dekat teater adalah ruang makan besar lantai dari awal abad ke-3 Masehi Rumah tersebut dibangun di sekitar halaman bertiang dan memiliki dua lantai. Bangunan ini termasuk triclinium pusat dan kemungkinan besar bukan rumah orang Yahudi yang penting. Mungkin telah menjadi kota atau kabupaten gubernur. Mosaik triclinium meliputi 1.500.000 batu dalam 28 warna. Wanita cantik di mosaik yang sekarang dikenal sebagai "Mona Lisa dari Galilea" Dia digambarkan mengenakan karangan bunga laurel dan anting-anting. Sosok yang sama berada di sisi selatan frame dan masih dapat sebagian dilihat hari ini.

Sepphoris dibangun kembali dan dibentengi setelah Galilea berada di bawah kekuasaan Herodes Antipas. Dia membuat modal Sepphoris sampai dibangun Tiberias pada 19 M Beberapa ahli percaya bahwa Yusuf dan Yesus mungkin telah membantu dalam rekonstruksi Sepphoris. Sejak Herodes Antipas membangun kembali kota sekitar 4 SM, dan karena batu adalah bangunan utama kerajinan daerah. Yusuf, tinggal di Nazaret dekat, mungkin pembangun di batu serta kayu. Sepphoris sekitar berjalan satu jam dari Nazaret. Jalan bertiang ini dibangun pada masa Romawi dan salah satu jalan utama kota.

Oleh sebab itu dapat dimengerti bahwa Yesus bukanlah orang yang miskin pada saat Ia hidup di dunia. Memang Dia berada di tengah-tengah orang miskin, supaya yang miskin diperkaya. PerkataanNya, “berbahagialah orang yg miskin..” adalah ditujukan kepada orang yang miskin, bukan hanya ‘miskin hati’. Pada zaman itu terdapat tingkatan social, dari mulai tingkatan atas Imam, pemerintah, sampai kepada orang miskin yang lebih hina daripada orang tahanan. Orang tahanan masih bisa tidur nyenyak dan mendapat makan di penjara, namun orang miskin benar-benar hidup susah dan melarat. Yesus ingin menyampaikan, “lebih baik hidup miskin terhormat, dengan tidak melakukan dosa, karena mereka akan memperoleh kerajaan sorga, daripada orang yang kehilangan akal yang harus mencuri, membunuh dan tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga”. Namun bukan berarti Yesus mengajarkan untuk hidup miskin. Dia datang supaya kita mendapat kebahagiaan di bumi, bukan hanya di sorga.

Yesus menawarkan kerajaan sorga kepada kita, dimana kita dapat bertemu dengan Allah Bapa. Yesus datang ke dunia untuk memulihkan hubungan kita dengan Bapa sehingga kita dapat memperoleh kerajaan sorga. Siapapun yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat maka akan memperoleh Kerajaan Sorga. So follow Jesus Christ!

1 komentar:

  1. Ini menarik... karena Kepulauan Solomon memang kaya akan emas...
    http://en.wikipedia.org/wiki/Gold_Ridge_(mine)

    BalasHapus