ditulis 30 Des 2009
Banyak sekali ayat yang menerangkan tentang kesetiaan di dlm alkitab. Tuhan kita setia adanya. Kata 'Setia' selalu dilekatkan kepada orang saleh/ orang benar. Setia berarti dapat dipercaya (trustworthy), dengan kata lain berarti bertanggung jawab.
Seringkali kita mendengar tentang 'setia', selalu dianjurkan utk setia beribadah, setia bayar perpuluhan, setia melayani, dll. Arti kata 'setia' pada 'setia beribadah' lebih dari sekedar asal datang, duduk, diam, isi absen, tetapi lebih dari itu, ada rasa tanggung jawab untuk memberikan ucapan syukur kepada Tuhan, rasa menaklukkan diri kepada Tuhan.
Alkitab menerangkan bahwa Tuhan itu setia adanya. Ketika Tuhan memberikan kita suatu tugas/ tanggung jawab Dia selalu memperlengkapi terlebih dahulu. Ketika manusia diberikan 'panggilan khusus' Tuhan juga sudah memperlengkapinya dengan talenta/ gift/ kemampuan khusus juga.
Seperti Maria, diberi tugas melahirkan, membesarkan, mengasuh Yesus. Tuhan tidak membiarkan Yusuf dan Maria tanpa biaya yang cukup, makan yang cukup, dll. Tuhan telah menyediakan terlebih dahulu apa yg mereka butuhkan, sebab Allah kita adalah Allah yang setia adanya. Persembahan dari Orang Majus kemungkinan dijadikan modal usaha oleh Yusuf.
Orang Majus yang datang dari Timur membawa persembahan untuk Bayi Yesus. Alkitab menjelaskan ada 3 jenis persembahannya, (bukan 3 orang majusnya) emas, kemenyan, mur. Sepertinya tidak mungkin orang majus hanya datang bertiga, karena tidak mungkin persembahan yang dibawa dari jauh hanya 3 genggam saja. Kemungkinan persembahan yang di bawa berpeti-peti, dan yang mengangkut peti tdk mungkin hanya 3 orang saja. Mereka harus membawa kuli panggul (mengangkut peti-peti), pengawal bersenjata (pertahanan thd perampok, 'bajing loncat'), orang2 pembaca peta, tabib (kemungkinan jalan jauh sekitar 1-2 tahun), filsafat, dan para pedagang sendiri yg mengetahui trend keuntungan dari kelahiran seorang raja. Tim ekspedisi ini bisa berjumlah ratusan.
Orang Majus dari Timur, adalah orang2 yang terkenal pintar. Pada zaman dahulu, orang pintar selalu identik dengan orang yg jago berhitung. Orang yg jago berhitung adalah para pedagang. Dari akar kata 'saudagar' (dari bahasa Persik), sau: banyak, dagar: akal, saudagar: banyak akal, alias pintar. Kemungkinan orang Majus adalah para pedagang, yang memiliki pengetahuan warisan nenek moyang, sejak dari zaman Salomo.
Budaya orang Israel adalah 'bercerita kepada anak2nya', tanpa sengaja menular ke para pedagang/ supplier yang melakukan transaksi dengan mereka. Akhirnya mereka juga mendengar nubuatan tentang kelahiran seorang raja mulia. Para pedagang saja sudah sangat senang bertransaksi dengan Salomo, karena mereka mendapat keuntungan besar dari penyuplaian barang2 keperluan pembangunan rumah Tuhan pada zaman Salomo. Sekarang mereka mendengar ada raja yang lebih hebat dari Salomo yang akan lahir, mereka ingin juga mencari peruntungan, oleh sebab itu mereka rela melakukan ekspedisi ke Yerusalem untuk memberikan persembahan kepada raja yang baru lahir, dengan mengikuti petunjuk arah bintang. Belum tentu mereka orang yang takut Tuhan, mungkin saja mereka org fasik.
2Taw 9:21 dan 1 Raj 10:11. Menurut sejarah setiap 3 thn sekali kapal2 Hiram berangkat ke arah timur (Asia). Dari pelabuhan bagian Selatan Israel berlayar ke Timur.
Tim ekspedisi ini menunggu kapal yang melewati Timur utk kembali ke Yerusalem. Perjalanan mereka bisa menempuh 1,5 tahun perjalanan laut, dan kemungkinan 6 bulan perjalanan darat. Terbukti ketika mereka bertemu Herodes, bayi di bawah umur 2 tahun harus dibunuh. Berarti Yesus sudah berumur kira-kira 2 tahun saat orang Majus bertemu Yesus.
Persembahan yg dibawa org Majus dikelola dengan baik oleh Yusuf. Yusuf menjadi businessman, pengusaha kayu. Ini membuktikan kesetiaan Tuhan kepada Yusuf dan Maria. Tuhan bertanggung jawab atas hidup mereka.
Ketika Yesus lahir pun Tuhan Allah menyediakan rumah gembala, yang disebut kandang itu sebagai tempat Maria bersalin. (Saya pernah pergi ke kandang kuda di Pulomas, rumah penduduk setempat pun disebut kandang. Begitulah kira2 sebutan rumah gembala pada saat itu). Ini bentuk kesetian/ tanggung jawab Tuhan terhadap Maria.
Temans, sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2010. Apakah kita sudah berlaku setia dalam hidup ini? Sudahkah kita setia terhadap pekerjaan/ sekolah/ kuliah/ pelayanan kita? FirTu berkata, bahwa kita tdk menjadi ekor tetapi menjadi kepala. Iya, jika kita setia/ bertanggung jawab. Jika kita setia (beribadah, thd tugas2 kita, keluarga, dll) maka tinggal tunggu waktunya pasti kita menjadi kepala bukan ekor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar