"...dosa sudah mengintip di depan pintu,.." Kej 4:7
Kita selalu mengharapkan hal-hal yang terbaik dapat terjadi dalam hidup kita. Dalam doa kita meminta kepada Tuhan agar Tuhan melindungi kita, menjaga kita selalu. Dalam bisnis kita juga berharap dapat bertemu dengan orang-orang yang tepat. Itu baik sekali. Dan tiba-tiba muncul di kepala kita suatu ide untuk mencari orang-orang yang tepat itu di dalam gereja. Itu juga baik. Berbisnis sesama anak Tuhan itu baik. Tetapi ada kalanya kita lupa, bahwa orang-orang yang kita temui dalam gereja bukanlah malaikat, hanya lah sama sebagai manusia yang masih dalam progress menuju kesempurnaan.
Seringkali ditemukan kasus ketidaksepahaman di antara anak Tuhan, yang pada akhirnya mengakibatkan keretakan, salah satu ataupun kedua rekan bisnis itupun meninggalkan gereja. Keduanya saling menyalahkan, dan lebih parahnya lagi gereja dan gembala juga ikut salah. Padahal masalah awalnya hanyalah kesalahpahaman. Kesalahpahaman karena tidak saling mengenal. Di dalam gereja jarang sekali manusia itu mau menunjukkan karakter aslinya. Atau karena karakternya terselubung oleh kharisma. Memang seperti itu lah adanya tanpa memandang siapa orangnya. Karakter hanya dapat kita kenali ketika kita dapat duduk bersama, berdiri bersama, dan berjalan bersama. Dalam hal ini ada baiknya kita dapat saling menerima, saling menghormati karakter masing-masing orang. Sulit, tetapi jika tidak kita lakukan kita akan mudah sekali mengayalhkan ornag lain dan justru membunuh karakter yang telah kita bangun pula.