Kemaren ku menghadiri ultah salah satu gereja. Sungguh meriah acara yang disuguhkan, musik, lighting, drama. Acara belum dimulai pun ruangan sudah penuh. Rasanya tidak ada yang rela terlambat dan mendapat tempat di 'gereja tangga'. Tentunya sebelum pintu dibuka pun orang sudah mengantri rapi di depan pintu. Coba saja orang-orang yang mengantri di bandara P*l*nia mengikuti budaya ini, sungguh wajah Indonesia terlihat lebih ramah.
Dan hal yang membahagiakan dan membanggakan bagiku adalah dapat melihat suamiku mendapat peran dalam pertunjukkan drama di situ. Pertama kali kulihat wajahnya di fesbuk, aku ngakak sendiri... wkwkwkw.... duhileee... dirinya yang sabar nan lembut itu menjadi tampang sangar nan gahar. Minggu pagi jam 4, temennya menelpon supaya dia menggantikan temannya yang seharusnya berperan sebagai preman pasar itu. Langsung dia sambar handuk dan lari ke kamar mandi. Segera bersiap dan ngacir ke upperroom.