Belakangan ini saya disibukkan untuk membaca beberapa buku dan beberapa kitab dalam Alkitab secara sekaligus dan juga berencana untuk menulis buku, sehingga harus mengumpulkan beberapa bahan. Awalnya sih saya membantu untuk mengecek sebuah buku yang akan diterbitkan segera, namun hanya karena buku tersebut disetting dengan sebuah software yang sudah jadul, alias sudah tidak ada lagi dipasaran, akhirnya tidak jadi dilanjutkan. Say sudah menawarkan untuk mengetik ulang, tapi karena yang nulis buku adalah bule, so... banyak sekali aturan-aturan yang menghalangi untuk membuat buku itu diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Kemudian, untuk menjaga mood, maka saya merencakan untuk menulis buku. Namun, di tengah-tengah menulis buku saya harus pulang kampung dan ketika kembali saya sudah punya tujuan baru, yaitu akan mengajar salah satu kitab di Alkitab, maka saya mempelajari kitab tersebut baik-baik punya. Dan oleh karena itulah maka saya tidak mengupdate blog ini.
Beberapa hari ini saya memikirkan tentang "mengapa ada orang yang mau bunuh diri?". Tidak kebetulan juga saya mendegnar dari teman, bahwa seorang murid sekolah internasional di ibukota beberapa kali ingin bunuh diri. Kurang apa dia? Bisa sekolah di sekolah internasional saja sudah menyatakan status sosialnya. Tapi yang pasti dia kurang waras.
Apa yang saya pikirkan ini ternyata dideskripsikan dengan baik oleh seorang pembawa acara salah satu acara tv swasta, kurang lebihnya dia berkata begini, "orang yang berkata bahwa tugasnya sudah selesai maka tidak lama dia pasti akan mati, tapi seseorang walaupun sudah tua, tapi jika masih punya tujuan hidup maka ia masih akan hidup". Semangat hidup itu adalah ternyata dilahirkan oleh tujuan hidup. Jika kita punya tujuan hidup maka kita akan bekerja sesuai dengan tujuan hidup kita itu.
Tujuan hidup itu dihasilkan oleh apa? atau bagaimana caranya mendapatkan tujuan hidup?