Awalnya saya pikir, "akh paling juga ayat supaya saya pribadi tidak kuatir", karena saya memang mengenal perikop itu, tidak asing bagi saya. (ayat 5 nya sangat populer) Tapi setelah saya baca, sepertinya ini bukan hanya buat saya saja. Sejujurnya, saya belum tau apa maksudnya. Tuhan ga pake prolog ataupun penjelasan. Dan saya juga ga tau apakah ini benar pesan Tuhan atau sekadar lewat dari alam bawah sadar saya.
Saya ga mau melemparkan ayat ini ke fb, atau twitter ataupun instagram ataupun path, karena sekarang ini banyak sekali black campaign yang menjelekkan kubu lawan. Ya... maklum lah sudah dekat pemilu capres dan cawapres.
Saya tidak tau politik dan tidak berniat terjun ke politik ataupun ikut2 campur mengompori orang2 untuk memilih apa yang jadi pilihan saya nantinya. Saya melihat akhir2 ini orang kristen pake-pake ayat untuk kemenangan partai yang dia dukung. Apalagi klo sampai dia menjelekkan kubu lawannya, sungguh disayangkan, seharusnya itu tidak menjadi sikap kristen sesungguhnya.
Ini ayat yan saya dapatkan Maz 37:14. saya tidak akan menambahi apa-apa. Saya juga tidak biasa dengan random verse, tetapi apapun yang saya dapat dari mimpi ataupun "sepertinya ini suara Tuhan" tetap saya perhatikan, pelajari dan jaga baik. Mari kita lihat juga ayat sebelum dan sesudahnya.
Psa 37:12 Orang fasik merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan menggertakkan giginya terhadap dia;
Psa 37:13 Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat.
Psa 37:14 Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur;
Psa 37:15 tetapi pedang mereka akan menikam dada mereka sendiri, dan busur mereka akan dipatahkan.
Well... saya tidak bermaksud untuk menghubung-hubungkan dengan situasi sekarang ini, tetapi FT selalu baik bagi kita.Tetapi "kuatir" adalah kondisi umum bangsa kita waktu-waktu ini. Percaya kepada Tuhan yang selalu memberikan kita perlindungan. Oleh sebab itu, kita perlu menjaga lidah kita, prilaku kita, status sosial media kita, agar kita berkenan kepada Tuhan sehingga Tuhan selalu menolong kita. Ga perlu menjelekkan orang lain agar kita menang, hanya jaga perilaku kita jujur di hadapan Tuhan.