Belakangan ini gw gerah dengan org yg sok rohani. Maaf kan saya temans, saya jg mgkn dianggap sok rohani, tetapi please... Tolong yuk kita berlogika. Berhenti membohongi kristen baru bertobat. Jangan berikan mereka harapan palsu. Kenapa hrs mengatakan hal yg spertinya hebat tetapi sebenarnya membuat org kecewa. Ada pula yg suka memamerkan doanya d sosial media. Sangkin kesalnya saya sering nyeletuk kasih komentar "Tuhan ga punya fb, kenapa berdoa di sini?". Ada juga orang yg mengajarkan kristen baru dengan segala kelihaian pengetahuan kitab wahyu, akhir zaman sehingga membuat kristen baru menjadi takut.
Helooo... Bukankah para pengikut Kristus itu harus digembalakan, diajar tahap demi tahap agar mereka mengerti akan Tuhan dan dekat dengan Tuhan. Kitab Wahyu, Daniel, Yehezkiel memang sulit. Klo gitu cari yg paling mudah. Kejadian, Keluaran, Injil, yg bentuknya cerita.
Saya tdk anti dengan org berdoa, saya tdk anti dengan nubuatan, penglihatan, saya tdk anti dengan kotbah pengajaran, saya suka semua itu san saya melakukannya. Saya berdoa sekian waktu. Saya suka kotbah pengajaran yg keras. Tapi jemaat muda perlu makanan yg bisa dicerna dengan pencernaan mereka yg "muda".
Saya hanya ingin petobat2 baru, atau kristen muda belajar tahap demi tahap. Tdk perlu ditakut-takuti. Tuntun mereka kepada kesadaran untuk mengenal Kristus lebih dalam.
Maafkan saya jika harus berkata "doa tidak mengubah segala hal", karena memang kita tdk bisa memaksakan kehendak kita kpd Tuhan. Dia Tuhan, kita manusia yg diangkat jadi anak. Kristus, Anak-Nya sendiri rela berbagi warisan dengan kita. Apakah kamu merasa lebih berhak daripada Anak-Nya sendiri? Doa membuat hati tenang, sehingga kita bisa bertindak melakukan hal yg mustahil. Jika kamu mengatakan "doa dapat mengubahkan segala hal", ketika doamu tdk sesuai dengan kenyataan, sdh pasti kamu akan merengek dan bertanya "mengapa Tuhan?". Kenapa mau tinggal jadi anak kecil?? Dewasalah!!
Jadi kristen yg realistis, nginjek bumi, kasih pengaruh baik kpd lingkungan.
Saya jg merasa aneh denger kotbah ttg waktuNya Tuhan. Maafkan saya Pak Pendeta, ga bermaksud utk menghakimi tapi please... Liat konteks di Pengkotbah 3 itu, apakah lagi biacara ttg waktu Tuhan?? Memang saya mengerti tujuan kotbahnya memaksudkan intervensi Tuhan dalam kehidupan, tetapi kenapa harus kutip Pengkotbah 3:11?? Oh.. Noo..
Saya ga bs membayangkan generasi 5-10 tahun mendatang... Masih ada yg mau baca alkitab?? Atau lebih seneng didongengin dari depan mimbar??
Ini masih 2 hal. Actually masih byk hal2 aneh lainnya. Ayolahh kita baca alkitab kita. Jangan biarkan berdebu. Coba cek di gadget kita, kapan terakhir buka software alkitab.
Maafkan saya... Hanya hati ini tdk tahan... Hikss.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT