1Raj 17:1-24
"Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
Tuhan menyuruh Elia pergi kepada seorang janda di Sarfat. Janda ini pun tidak tau bahwa ia diberi tugas oleh Tuhan untuk memberi makan Elia.
Kata Elia:
"Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
"Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
Tetapi janda itu memang tidak mempunyai apa-apa, dan ia berkata:
"Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Jika kita membaca seluruh perikop ini, kita dapat melihat janda ini diberi tugas untuk melayani, menyediakan hidangan makanan untuk Elia dari sedikit tepung dan minyak yang ia punya. Hanya sedikit. Kita juga sering kali diberi tugas seperti janda ini, melayani dengan "sedikit" yang kita punya, tanpa kita tau sebenarnya yang sedikit itu dapat menjadi banyak. Kita hanya perlu taat menjalaninya.
Beberapa waktu lalu kami diundang sebuah komsel untuk share FT dan juga di komsel lain hanya untuk bermain musik saja. Kami berpikir bahwa porsi yang kami punya tidaklah dapat mengenyangkan kebutuhan mereka. Tetapi kami hanya taat kepada Tuhan dan mempersiapkan diri. Ketika kami tiba di sana dan membagikan FT, wow...justru kami yang balik diberkati. Dan justru apa yang kami lihat di
Saya merenungkan apa yang Tuhan kerjakan bagi kami. Posisi kami adalah seperti janda Sarfat yang harus menghidangkan makanan bagi Elia, hanya dari sedikit tepung, minyak dan air ang kami punya. Sebenarnya undangan itu adalah untuk mempersiapkan diri kami untuk masa depan bagi kami untuk lead komsel sendiri. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Hanya dari ketaatan untuk mengerjakannya saja, dengan yang sedikit itu dapat Tuhan berkati menjadi berlipat kali ganda.
Tuhan hadir saat kami menyembah Dia, dan Tuhan menunjukkan (di salah satu komsel itu) bahwa Tuhan sangat ingin untuk berada bersama-sama dengan mereka, berjalan bersama mereka. Mereka akan belajar untuk menyembah Tuhan lebih dari yang mereka pernah lakukan.
Jangan pernah sepelekan "sedikit tepung, minyak dan air" itu. Tuhan dapat memberkatinya menjadi berlipat kali ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar