"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan". Yer 29:11Upss... sebaiknya kita tidak terlalu cepat untuk menyimpulkan suatu ayat. Mari kita melihat beberapa latar belakang, arti kamus, perbandingan beberapa terjemahan dan melihat penjelasan lainnya.
Latar Belakang
Surat Yeremia kepada para buangan Yahudi yang tertawan tahun 597 SM, mungkin ditulis setahun atau dua tahun setelah mereka tiba di Babel. Yeremia memberikan mereka pengarahan berikut:
- Mereka harus hidup secara normal, membangun rumah, menikah, dan mengusahakan kesejahteraan atau kemakmuran kota di mana Allah menempatkan mereka, karena mereka tidak akan kembali ke tanah perjanjian hingga genap 70 tahun (Yer 29:7,10).
- Mereka tidak boleh mendengarkan para nabi palsu yang meramalkan bahwa masa pembuangan itu akan singkat (Yer 29:8-9).
- Mereka yang tertinggal di Yerusalem akan menderita dengan hebat karena tetap memberontak terhadap Allah (Yer 29:15-19).
- Dua nabi palsu akan dibunuh karena hidup dalam perzinaan dan memalsukan Firman Allah (Yer 29:21-23).
- Pada akhir 70 tahun penawanan, kaum sisa itu akan sungguh-sungguh mencari Allah untuk pemulihan; Ia akan menjawab doa syafaat mereka karena rencana-rencana-Nya bagi mereka (Yer 29:10-14).
Arti Kamus
dari bahasa Ibrani, machashabah:
dalam TB:
rancangan, rancangan-rancangan, Rancangan, rancangan-Ku, siasat, rancanganmu, rencana, rancangannya, hatinya, cita-cita, dirancang, ciptaan, bermaksud, kecenderungan, pikiranmu, rencana-rencana, rencanamu, rancangan-rancangan-Mu, persepakatan jahat, perancang, persepakatan, maksud-Mu
dalam AV:
thought, device, purpose, work, imaginations, cunning, devised, invented, means
defenisi:
thought, device, thought, device, plan, purpose, invention
Berbagai Terjemahan
BIS (1985): "Bukankah Aku sendiri tahu rencana-rencana-Ku bagi kamu? Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan".
TL (1954): "Karena Aku ini amat mengetahui akan segala maksud yang Kutaruh akan kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu maksud akan hal selamat dan bukan akan barang sesuatu yang jahat, supaya pada akhirnya Aku mengaruniakan kepadamu barang yang kamu harap itu."
Shellabear Draft (1912): "Karena Kuketahuilah akan segala pikiran yang Aku memikirkan akan halmu, demikianlah firman Allah, yaitu pikiran yang sejahtera bukannya yang jahat supaya Kukaruniakan kepadamu suatu pengharapan pada akhirnya."
MSG: "I know what I'm doing. I have it all planned out--plans to take care of you, not abandon you, plans to give you the future you hope for"
NKJV: "For I know the thoughts that I think toward you, says the LORD, thoughts of peace and not of evil, to give you a future and a hope."
Jika kita memperhatikan beberapa terjemahan di atas, PLAN yang dimaksud adalah rencana dalam gambaran besar, yaitu maksud/ tujuan Tuhan ketika menciptakan kita.PLAN yang dimaksud lebih mengarah kepada arti kata PURPOSE/ Tujuan. Tuhan membuat tujuan yang harus kita capai itu adalah damai sejahtera, hal yang mendatangkan selamat. Bukan justru sebaliknya. Ini adalah gambaran besarnya, yaitu tujuan yang harus kita capai, bukan perlengkapan yang kita bawa. Perlengkapan yang kita bawa untuk mencapai tujuan haruslah kita rencakan sendiri. Tuhan mau kita mencapai sejahtera, selamat dan hal-hal yang baik. Tuhan tidak ingin kita menuju kepada kejahatan. Bisa saja dalam perjalanan menuju sejahtera justru kita bertemu dengan hal-hal yang buat kita justru kesal, panas hati. Seharusnya kitalah yang menciptakan kondisi sejahtera itu karena mata kita menuju kepada kesejahteraan itu.
Seringkali orang kristen masih bertanya gambaran 'kecil', rencana detail apa yang harus dia lakukan. Bukankah di dalam diri setiap orang telah diperlengkapi kekuatan (strength) yang harus dilatih. Jika kita mau mencapai tujuan, maka perlu sekali untuk melatih diri kita seolah-olah kita sudah menerima atau mencapai tujuan kita itu.
Tuhan mempunyai PURPOSE untuk setiap kita, tentunya sesuai dengan strength yang ada dalam diri kita. Kekuatan itu berawal dari bibit. Jika kita rajin merawatnya, maka bibit itu akan pecah dan membelah diri, kemudian muncul tunas, kemudian menjadi batang, mengeluarkan daun, dan bahkan buah. Hanya jika kita merawat bening/ bibit yang telah Tuhan taruh sejak kita dilahirkan.
Ketika seseorang itu telah melatih kekuatannya, kekuatannya telah matang dan siap pakai, Tuhan akan memakai hidupnya. Ia akan dipakai ketika waktunya tiba, bukan waktu Tuhan, tetapi waktu manusia. Jadi perlu bagi setiap manusia untuk melatih dirinya sendiri, membuat PLAN utk dirinya sendiri. Plan yang dibuat haruslah sesuai dengan PURPOSE yang telah Tuhan berikan.
Pada dasarnya manusia hidup di bumi ini adalah untuk memberi. Ketika kita siap memberi dengan kekuatan kita, maka Tuhan pun akan memakai kita.
Hal yang terpenting di sini adalah kita memandang kepada PURPOSE hidup kita, seperti yang Tuhan mau: "rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan". Walaupun secara mata jasmani belum dapat melihat rancangan damai sejahtera, kita harus mempertajam mata non fisik kita dan percaya bahwa kita dapat melihat damai sejahtera dan masa depan yang penuh harapan. (Dalam hal ini kita perlu melatih hati kita, melihat hal-hal yang Tuhan telah tetapkan sebagai tujuan. Kita perlu mempertajam pikiran kita, mempertajam mata hati kita untuk melihat masa depan yang penuh harapan). Jangan tertipu dengan apa yang kita lihat dengan mata jasmani kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar