Untuk membahas kedua ayat pembuka ini, mari kita melihat dalam 3 versi, masing-masing dari versi Literal, Persamaan Dinamis, dan Bebas. Untuk terjemahan Literal saya memilih KJV, untuk terjemahan Persamaan Dinamis -- atau dengan kata lain, terjemahan dengan persamaan makna -- saya memakai ITB (walaupun sebenarnya ITB masih berada di tengah2 antara Literal dan Persamaan Dinamis), kemudian supaya lebih lengkap saya gunakan NIV, IBIS dan TSI. Untuk terjemahan Bebas saya gunakan The Message.
Terjemahan Literal
KJV
1 Paul, an apostle of Jesus Christ by the will of God, to the saints which are at Ephesus, and to the faithful in Christ Jesus: 2 Grace be to you, and peace, from God our Father, and from the Lord Jesus Christ.
Transisi anatara Terjemahan Literal dan Persamaan Dinamis
ITB
1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus. 2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Terjemahan Literal dan Persamaan Dinamis
NIV
1 Paul, an apostle of Christ Jesus by the will of God, To the saints in Ephesus, the faithful in Christ Jesus: 2 Grace and peace to you from God our Father and the Lord Jesus Christ.
TSI
1Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman [jemaat Efesus]— yaitu kalian yang percaya kepada Kristus Yesus dan yang disucikan-Nya: Salam dari Paulus, rasul Kristus Yesus, yang menjadi rasul karena kehendak Allah. 2Doa saya, Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus akan selalu baik hati kepada kalian masing-masing dan menjagamu supaya kamu hidup dengan tenang dalam perlindungan Bapa dan Tuhan kita.
IBIS
1 Umat Allah di Efesus, yang setia kepada Kristus Yesus! 2 Saya, Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah, mengharap semoga Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus memberi berkat dan sejahtera kepada kalian.
Terjemahan Bebas
The Message
1-2 I, Paul, am under God’s plan as an apostle, a special agent of Christ Jesus, writing to you faithful believers in Ephesus. I greet you with the grace and peace poured into our lives by God our Father and our Master, Jesus Christ.
Mari kita membahasnya... Pada ayat 1 dan 2 ini, masing-masing terjemahan agak bervariasi untuk memulai pembukaannya. Misalnya saja KJV, ITB, NIV dan The Message memulainya dengan "Paulus sebagai Rasul". Tetapi IBIS dan TSI memulainya dengan identitas penerima surat, Efesus.
"Paul, an apostle of Jesus Christ by the will of God" KJV (Literal)
"Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah" ITB (transisi Literal ke Persaman Dinamis)
"Paul, an apostle of Christ Jesus by the will of God" NIV (Persamaan Dinamis)
"Paul, am under God’s plan as an apostle, a special agent of Christ Jesus" The Message (Bebas)
Keempat terjemahan di atas, walaupun berasal dari 4 kelompok penterjemahan yang berbeda, namun menyoroti hal yang sama, yaitu Paulus, seorang rasul yang tidak memilih pekerjaannya sendiri, atau tidak mengangkat diri sendiri sebagai rasul tetapi ia menjadi rasul karena kehendak Allah. Bukan berarti juga terjemahan IBIS dan TSI tidak menyoroti tentang Paulus ini, tetapi karena secara urutan, Paulus bukanlah yang menjadi yang pertama. Bahkan terjemahan IBIS menempatkannya pada ayat kedua.
Paulus, dulunya bernama Saulus atau Saul. Seperti yang kita tahu, Saul adalah raja pertama Israel. Berasal dari suku Benyamin. Tentara Benyamin terkenal sebagai prajurit yang tegas, lantang, gagah berani, temperamental dan tangguh. Saulus dilahirkan di Tarsus sebagai seorang warga negara Romawi yang bebas, ia dididik dalam budaya Helenistik dan memiliki pelatihan Farisi oleh Gamaliel sendiri. Sementara, Paulus itu artinya kecil. Seperti sejak ia bertemu dengan terang Kristus, hidupnya berubah secara ekstrim.
Paulus dengan pelatihan Farisi, pastinya membuatnya sangat pintar, berlogika tinggi. Tugasnya untuk menangkap dan membinasakan orang Kristen pada saat itu, memberitahukan kita bahwa ia juga seorang yang tangguh secara fisik. Tetapi justru setelah ia bertemu dengan Kristus, segala yang ia banggakan itu dianggap sampah saja. Kemampuannya beretorika juga tidaklah dibanggakannya lagi (1 Kor 2:4-5 "Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan..."). Kristus sajalah yang dibanggakannya sekarang.
Saya disunat ketika berumur delapan hari. Saya lahir sebagai seorang Israel, dari suku bangsa Benyamin; saya orang Ibrani asli. Dalam hal ketaatan pada hukum-hukum agama Yahudi, saya adalah anggota golongan Farisi. Saya malah begitu bersemangat sehingga saya menganiaya jemaat. Kalau dinilai dari segi hukum agama Yahudi, saya seorang baik yang tidak bercela. Tetapi karena Kristus, maka semuanya yang dahulu saya anggap sebagai sesuatu yang menguntungkan, sekarang menjadi sesuatu yang merugikan. Bukan saja hal-hal tersebut; tetapi malah segala sesuatu saya anggap sebagai hal-hal yang hanya merugikan saja. Yang saya miliki sekarang ini adalah lebih berharga: yaitu mengenal Kristus Yesus, Tuhanku. Karena Kristus, maka saya sudah melepaskan segala-galanya. Saya anggap semuanya itu sebagai sampah saja, supaya saya bisa mendapat Kristus, dan betul-betul bersatu dengan Dia. Hubungan yang baik dengan Allah tidak lagi saya usahakan sendiri dengan jalan taat kepada hukum agama. Sekarang saya mempunyai hubungan yang baik dengan Allah, karena saya percaya kepada Kristus. Jadi, hubungan yang baik itu datang dari Allah, dan berdasarkan percaya kepada Yesus Kristus. (Fil 3:5-9 IBIS).
Ini ayat yang luar biasa.Saulus setelah diconvert menjadi Paulus, sepertinya ia baru saja memasuki suatu ruangan yang mengubahkan segala hidupnya. Semuanya berubah. Ia menemukan suatu harta karun yang sangat berharga, sehingga tidak segan-segan menjual semua miliknya untuk mendapatkan Kristus, harta karun yang sangat berharga, yang sebenarnya yang ia cari-cari ketika menjalankan ibadahnya. Seperti di otak Paulus dipasang satu komponen elektronika yang bernama konverter. Komponen konverter itu bertugas untuk mengubahkan 0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0. Terang yang begitu menyilaukan dan suara yang begitu memekakkan itu meng-convert. seluruh hidupnya. Ia rela menjadi kecil supaya Kristus menjadi besar. Jika kita hidup di zamannya Paulus, pastilah kita mengatakan ia gila, karena melepaskan segala kepopuleran. Semua yang diinginkan orang pada zaman itu ada di Saulus. Bayangkan bagaimana kecewanya para fans Saulus ketika ia menjadi Paulus. Jagoan retorika pada zaman itu pastilah sangat populer, bukan hanya di kalangan Yahudi namun di kalangan Yunani, ilmunya itu sangat wow. Tapi Paulus melepaskan semua itu hanya karena Kristus. Hanya Kristus yang paling berharga baginya. Paulus rela menjadi kecil, rela menjadi hina, dijadikan tontonan, disorakin dunia, hanya karena Kristus.
Karena menurut pendapat saya, kami rasul-rasul, sudah dijadikan oleh Allah sebagai tontonan di depan manusia dan para malaikat. Kami seperti orang-orang hina yang dijatuhi hukuman mati di depan umum dan disorak-soraki oleh dunia (1 Kor 4:9 IBIS).
Paulus menjadi rasul hanya karena kehendak Allah saja. Dia adalah rasul keduabelas, bukan karena membuang undi – seperti Matias yang tidak tercatat lagi namanya setelah Kis 1:23-26. Paulus juga bukan karena diutus oleh gereja, tetapi karena kehendak Allah (Kis 9:15), bagian dari Rencana besar Allah yang sudah ada sebelum dasar dunia dijadikan. Terjemahan The Message mengatakan bahwa Paulus adalah special agent of Christ Jesus. Paulus tidak memilih pekerjaannya sendiri untuk mendirikan Gereja! Surat ini akan membawa kita berhadapan dengan kedaulatan Allah dan misteri kehendak-Nya (6X di Efesus).
Kehendak Allah dinyatakan melalui rencana-Nya. Rencana Allah lah yang membuat langit dan bumi ini ada. Sejak dahulu kala, bapa-bapa Israel, dan nabi-nabi-Nya bekerja sama untuk melakukan rencana Allah itu. Walaupun sebenarnya mereka tidak mengerti secara utuh apa yan mereka beritakan, namun mereka hanya percaya kepada apa yang Tuhan suruh untuk mereka katakan. Tema besar EFESUS adalah Rencana Allah (God's Purpose). Secara garis besar, Efesus dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Efesus 1-3: bicara tentang doktrin dasar "Siapa kita di dalam Kristus"
2. Efesus 4-6: bicara tentang tanggung jawab kita dalam meresponi panggilan kita di dalam Kristus, bagaimana menjalankan peran kita "di dalam Kristus"
Jadi, dalam membahas surat Efesus ini kita perlu menghubungkannya dengan God's purpose, agar kita mempunyai gambaran besar, agar kita dapat mengerti.
Ada hal yang menarik lagi yang dapat kita gali dari 2 ayat ini, mari kita perhatikan sebutan untuk Yesus
KJV -- Jesus Christ
ITB -- Kristus Yesus
NIV -- Chirst Jesus
IBIS -- Kristus Yesus
TSI -- Kristus Yesus
The Message -- Christ Jesus
Pada umumnya menggunakan "Kristus" dulu baru "Yesus", "Kristus Yesus". Kata "Kristus" artinya adalah Mesias. Mesias adalah suatu jabatan, "Yesus" adalah nama. Jadi penggunaan "Kristus Yesus" menjadi lebih tepat. Seperti halnya menyebutkan "Jendral Sudirman" -- Jabatan dulu disebut baru namanya. Atau seperti Rabi Daniel, atau Presiden Obama. Sekali lagi, Kristus adalah jabatan, Yesus adalah nama. Berati penyebutan "Krsitus Yesus" di sini adalah memanggil atau menyebut dengan penuh hormat.
KJV “… to the saints which are at Ephesus, and to the faithful in Christ Jesus”
ITB “… kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus”
NIV “To the saints in Ephesus,[a] the faithful[b] in Christ Jesus”
TSI “Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman [jemaat Efesus]— yaitu kalian yang percaya kepada Kristus Yesus dan yang disucikan-Nya”
IBIS “Umat Allah di Efesus, yang setia kepada Kristus Yesus…”
The Message “… writing to you faithful believers in Ephesus”
Surat Efesus ini ditujukan kepada orang kudus di Efesus. Beberapa sebutan untuk orang kudus membuat kita dapat mengerti siapa orang kudus yang dimaksud itu, seperti berikut: The saint…. Orang-orang kudus …. The saints … yang kekasih saudara-saudari seiman – yaitu kalian yang percaya kepada Kristus Yesus dan yang disucikan-Nya … umat Allah … Faithful believers. Jadi berdasarkan hipotesa awal kita dapat mengatakan the saints itu adalah umat Allah, faithful believers (orang-orang percaya yang setia), orang kudus, saudara-saudari seiman yang kekasih, yaitu kalian yang percaya kepda Kristus Yesus dan yang disucikan-Nya.
Orang kudus adalah bukan orang yang tidak berdosa, bukan gereja yang membuat mereka menjadi orang-orang kudus tetapi Allah yang membuat mereka menjadi kudus. Secara sederhana orang kudus adalah “dipisahkan”, yang berarti orang berdosa yang diselamatkan. Orang kudus itu disebut orang Kristen, artinya pengikit Kristus. Kristen juga disebut murid (Kis 9:1, 10, 19, 25, 26, 36, 38) dan juga disebut juga sebagai orang-orang “pengikut Jalan Tuhan” (Kis 9:2).
at Ephesus… di Efesus… in Ephesus… [jemaat Efesus]… di Efesus… in Ephesus
Surat kepada Jemaat di Efesus adalah surat edaran untuk gereja-gereja pada hari itu. Dia tidak menulis di sini untuk Gereja lokal seperti untuk gereja pada umumnya, yaitu tubuh, orang percaya yang tidak kelihatan. Dalam beberapa salinan kuno dalam bahasa Yunani -- Kodeks Sinaiticus dan Kodeks Vaticanus (naskah paling awal yang diakui berisikan teks Perjanjian Baru) -- tidak terdapat kedua kata ini [en Epheso]. Ada yang mengatakan, Paulus tidak menulis untuk gereja lokal saja seperti untuk gereja pada umumnya, tetapi tubuh, yaitu orang percaya yang tidak kelihatan. Surat ini adalah ensiklik (surat edaran) - meliputi semua gereja dan ditulis setelah Kolose dan dikirim oleh Tikhikus ( Kol 4:15). Efesus adalah penerima pertama dari surat dan kemudian di edarkan ke gereja-gereja lainnya. Efesus itu bak gereja pusat yang kompleks. Secara geografis Efesus sebagai pintu gerbang penerima surat Paulus, kemudian disebarkan ke gereja-gereja lain seperti 7 gereja yang ada Wahyu dan juga gereja beberapa gereja yang dibangun Paulus: Troas , Assos , Adramyttium (Kis 27:2), Miletus , Trogyllium (Kis 20:15), Hierapolis , dan Kolose.
Grace and Peace
KJV "Grace be to you, and peace, from God our Father, and from the Lord Jesus Chris"t.
ITB "Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu".
NIV "Grace and peace to you from God our Father and the Lord Jesus Christ".
TSI "Doa saya, Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus akan selalu baik hati kepada kalian masing-masing dan menjagamu supaya kamu hidup dengan tenang dalam perlindungan Bapa dan Tuhan kita".
IBIS "Saya, Paulus, rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah, mengharap semoga Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus memberi berkat dan sejahtera kepada kalian".
The Message "I greet you with the grace and peace poured into our lives by God our Father and our Master, Jesus Christ".
Efesus 1:2 ini adalah salam Paulus yang paling khas, yaitu “grace and peace”. Jika kira search di searach engine aplikasi alkitab apapun, kita akan menemukan grace and peace pada semua surat Paulus, mulai dari Roma sampai Filemon. Salam ini sangat unik, jika kita ulik grace dalam bahasa Yunani (charis) artinya halo, dan peace dalam bahasa Ibrani (shalom) artinya halo. Jadi kedua kata ini adalah salam ketika bertemu. Jadi paling tidak salam ini diberikan kepada orang Yunani dan Ibrani sekaligus. Walaupun Paulus diutus untuk orang bukan Yahudi (Ibrani) tetapi di antara orang-orang Yunani itu ada juga orang Ibrani yang berbahasa Yunani, sehingga mereka dapat mengerti salam Paulus ini.
“Grace and Peace” adalah suatu kondisi ideal yang seharusnya, seperti kata-kata positif yang diberikan Paulus sebagai salam. Grace juga berarti cheer up, bergembira. Peace juga berarti harmoni. Jadi ini adalah kondisi yang didambakan semua orang, kondisi ideal. Bayangkan, Paulus ketika menulis beberapa surat-suratnya dalam keadaan di penjara, dalam kondisi yang tidak enak tetapi ia menyampaikan salam yang mengharapkan orang yang menerima salam mendapatkan kondisi ideal. Jadi sesuatu ideal itu bukan karena pengalaman yang sedang kita alami, baik kondisi ga enak, ataupun kondisi yang enak. Kita perlu mengatakannya dan melakukannya. Walaupun perkataan salam itu sangat simple, tetapi sesuatu yang simple itu sangat berarti, applicable. Ada pepatah yang mengatakan less is more.
Dalam terjemahan TSI, langsung memberikan makna untuk grace and peace, Paulus member salam tetapi sebenarnya salamnya itu berupa doa, ia mengharapkan Kristus Yesus akan selalu baik hati dan menjaga supaya kita hidup dengan tenang dalam perlindungan Bapa dan Tuhan kita. Dengan membaca terjemahan ini kita menjadi mengerti kondisi ideal yang sebenarnya yang Tuhan kehendaki. Bukan hanya kita yang menerima surat yang mendapatkan kondisi ideal ini, tetapi sebenarnya Paulus mengajarkan kepada semua penerima suratnya agar dapat melakukan hal yang sama yang ia telah lakukan. Paulus sedang membangun suatu culture baru agar di bumi ini tercipta grace and peace. Paulus sebenarnya sedang membangun brand image, dalam kondisi apapun kita harus dapat menyampaikan atau memberikan grace and peace kepada semua orang. Dan sebelum memberikan atau menyampaikan grace and peace ini tentunya kita harus merasakannya terlebih dahulu. Brand image yang dibangun itu harus meliputi seluruh hidup kita. Misalnya, kondisi ideal yang kita inginkan adalah “kota yang bersih”, berarti image bersih itu harus ditularkan kepada semua orang di sekitar kita. Dalam membangun image ini perlu integritas untuk melakukannya, baik ada orang yang melihat atau tidak melihat tetap dilakukan, baik oleh kita sendiri atau orang yang telah kita tularkan.
Dalam terjemahan The Message, grace and peace poured into our lives by God our Father and our Master, Jesus Christ. Jadi grace and peace itu, kebaikan hati Allah dan perasaan tenang itu dicurahkan oleh Allah sendiri. Kata peace dalam bahasa Yunani eirene, berarti health, welfare, prosperity, every kind of good, "the way of peace" means the way of happiness. Peace juga berarti memberikan pelukan yang menenangkan. Ketika kita dibenarkan melalui iman dalam Kristus kita mendapatkan peace juga. “Therefore, since we have been justified through faith, we have peace with God through our Lord Jesus Chris” (Rom 5:1 NIV).
Peace juga berarti semua persoalan bisa cepet beres. Jika engkau berbuat begitu, dan hal itu diperintahkan Allah kepadamu, engkau akan mampu melakukan tugasmu, dan semua orang akan pulang dengan puas karena persoalan mereka cepat dibereskan." (Kel 18:23 IBIS).
Dalam Kel 14:14 adalah ayat favorit orang Kristen, “Tuhan berperang untuk kita dan kita diam saja”. Mari kita lihat versi lain
The LORD will fight for you; you need only to be still. NIV
GOD will fight the battle for you. And you? You keep your mouths shut! The Message
The Lord himself will fight for you. Just stay calm. NLT
The Lord will fight for you, and you shall hold your peace and remain at rest. Amplified Bible
Banyak sekali orang yang mengartikannya bahwa kita hanya duduk-duduk saja, tidak melakukan apa-apa tiba-tiba berkat datang. Bukan seperti itu. Jika kita melihat di sini isunya adalah hati kita harus dalam keadaan damai dalam melakukan segala pekerjaan kita, jangan grusa-grusu, ngomong sana-sini, sangkin stressnya jadi gossip sana-sini. Sebenarnya yang kita perlu adalah be still, keep your mouths shut, stay calm, your peace and remain at rest. Tuhan pasti tolong kita, akan menepuk pundak kita, memeluk kita supaya kita tetap dapat mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan kita dengan sebaik mungkin. Dalam keadaan hati damai, persoalan apapun sebenarnya kita mampu menyelesaikannya. Masalah yang besar hanya perlu di break down, kemudian diidentifikasi, kemudian diselesaikan satu-satu.