cerita pribadi aja
Kami punya cerita yang wow beberapa hari ini. Dan yang pasti juga pasti ada juga ttg dream. Ya.. mimpi ketika tidur malam, bukan mimpi yang berarti harapan hati. keinginan hati. Walaupun pagi ini kami mendengar 2 berita yang buruk, tetapi sukacita yang besar itu dapat mengcover 2 berita yang tidak menyenangkan itu.
Sebelumnya... saya akan menceritakan ttg jawaban my last dream yg sdh saya tulis di blog sebelumnya. Saya tidak bisa menceritakannya detail karena ya menyangkut privasi bbrp org. Mungkin jika orang yang bersangkutan membaca ini akan segara mengetahui apa yang saya maksud.
Tadi malam dalam suatu meeting congregation, I relized something about my dream. God show me something that relate to my dream. Terutama ketika mendengar ayat ini dibacakan "Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian," Amsal 4:1. Walaupun sebelum this meeting saya sdh tau sdkt maksd mimpi itu, namun ketika mendengar ayat ini semakin jelas apa maksudnya.
Jumat, 15 Februari 2013
Minggu, 03 Februari 2013
Mimpi, Apakah Berarti Petunjuk?
(hanya cerita pribadi yang ga terlalu penting)
Sabtu menjelang pagi 020213, aku ga terlalu tau jam berapa, yang jelas kami pulang nyape rumah sudah jam 12an malam, aku bermimpi lagi. Hati senang bukan karena dapat kulkas, tapi karena memutuskan untuk tetap bersukacita sepanjang hari itu. Banyak sekali peristiwa di hari jumat yang menjengkelkan. Mulai dari murid-murid yang datang terlambat, dan murid yang janji datang tetapi tidak datang. aku paling tidak suka orang yang suka berbohong dan orang yang tidak tepat waktu. Tepat waktu dan tepat janji dapat dilatih mulai dari anak-anak.
Seperti muridku V, laki-laki kelas 3 SD, ia tau bangaimana harus menepati janji. Dan M, anak laki-laki Sanguin kelas 6 SD yang baik hati, ia bisa tidak berbohong. Kenyataannya kita semua seharusnya bisa belajar menghargai waktu dan untuk menjaga hati kita. Baiknya kita tidak merusak hati kita dengan kata kotor, janji palsu, hal-hal lainnya. Aniway... sukacita adalah keputusan kita bukan situasi kita.
Sabtu menjelang pagi 020213, aku ga terlalu tau jam berapa, yang jelas kami pulang nyape rumah sudah jam 12an malam, aku bermimpi lagi. Hati senang bukan karena dapat kulkas, tapi karena memutuskan untuk tetap bersukacita sepanjang hari itu. Banyak sekali peristiwa di hari jumat yang menjengkelkan. Mulai dari murid-murid yang datang terlambat, dan murid yang janji datang tetapi tidak datang. aku paling tidak suka orang yang suka berbohong dan orang yang tidak tepat waktu. Tepat waktu dan tepat janji dapat dilatih mulai dari anak-anak.
Seperti muridku V, laki-laki kelas 3 SD, ia tau bangaimana harus menepati janji. Dan M, anak laki-laki Sanguin kelas 6 SD yang baik hati, ia bisa tidak berbohong. Kenyataannya kita semua seharusnya bisa belajar menghargai waktu dan untuk menjaga hati kita. Baiknya kita tidak merusak hati kita dengan kata kotor, janji palsu, hal-hal lainnya. Aniway... sukacita adalah keputusan kita bukan situasi kita.
Cerita Tentang One of My Student
Suatu hari one of my student tell her secret. Just a little secret she said. Dia menceritakan kalau susternya, her nanny, punya pacar 3 orang, di tiga tempat yang berbeda. Gadis cantik ini menceritakan dengan tepat dimana saja 3 pria itu tinggal. Dan mengagetkan saya, ia sangat bangga menceritakannya. Dan dalam kebanggaan itu seperti ada sense bahwa ia ingin seperti her nanny when she grow up later. Aneh.
Tentu saja aku harus memutar otak untuk menjawabnya. Aku tidak tau bagaimana tepatnya untuk menghandle anak, tetapi aku berusaha menasehatinya.
Aku katakan kepadanya, "Menurut kamu, apakah kamu senang kalau kamu punya papa baru, atau mama baru di rumah?"
Dia menggeleng, "it's bad".
Dan aku menjawabnya "off course, when family have a new mom or new dad, kids must be broken. Pacaran tujuannya untuk menikah. Kalau mama punya 3 papa, gimana jadinya? Kalau nanti dia punya anak, apa anaknya ga sakit hati? it's bad, right? So... you can tell to your nanny, ga baik punya pacar banyak".
Tentu saja aku harus memutar otak untuk menjawabnya. Aku tidak tau bagaimana tepatnya untuk menghandle anak, tetapi aku berusaha menasehatinya.
Aku katakan kepadanya, "Menurut kamu, apakah kamu senang kalau kamu punya papa baru, atau mama baru di rumah?"
Dia menggeleng, "it's bad".
Dan aku menjawabnya "off course, when family have a new mom or new dad, kids must be broken. Pacaran tujuannya untuk menikah. Kalau mama punya 3 papa, gimana jadinya? Kalau nanti dia punya anak, apa anaknya ga sakit hati? it's bad, right? So... you can tell to your nanny, ga baik punya pacar banyak".
Langganan:
Postingan (Atom)